UNFAEDAH PODCAST Lawless Jakarta
-
- Society & Culture
Podcast tanpa faedah tentang apapun yang ingin kami bicarakan.
-
Eps 53 - Talk Is Cheap But Silence Is Golden Part 2
Membahas orang yang salah ngomong gak cukup satu episode saja. Maklum saja, namanya juga manusia. Tidak pernah lepas dari kesalahan. Ibarat peribahasa, kalau ada jarum yang patah, jangan disimpan dalam peti. Kalau ada kata yang salah, simpan dalam hati untuk bahan podcast di kemudian hari.
-
Eps 52 - Talk Is Cheap But Silence Is Golden
Komunikasi itu penting dalam hidup kita. Salah satu caranya adalah dengan cara berbicara. Bicara atau ngobrol bisa jadi menyenangkan tapi kalau penyampaiannya salah malah bisa jadi bumerang buat kita sendiri. Maka dari itu kita harus hati-hati dalam berbicara. Kalau sampai ada yang tersinggung kan repot jadinya.
-
Eps 51 - Racun Yang Bikin Ketagihan
Di mana-mana, yang namanya racun harus dihindari. Tapi, kalau enak gimana dong? Apalagi kalau racunnya bisa menghasilkan cuan. Loh, racun kok bisa cuan? Penasaran kan? Nah, di episode ini kita mau sharing cerita tentang racun duniawi versi kita masing-masing
-
Eps 50 - Bike To Work From Home
PSBB kembali lagi. Tapi, kira-kira ada pengaruhnya gak ya sama yang lagi getol-getolnya main sepeda? Apalagi kalau udah tanggung beli sepeda yang harganya selangit. Pasti sayang kalau gak dipakai. Pokoknya biarpun roda cuma dua tapi harga bintang lima, gaya harus nomer satu.
-
Eps 49 - Idola Remaja Masa Lalu
Namanya juga idola, pasti ada yang mengidolakan. Dulu waktu kita remaja, pasti punya idola. Bahkan sampai dewasa juga pasti kita masih punya idola. Atau malahan masih mengidolakan orang yang sama? Kira-kira idola kita punya idola juga gak ya?
-
Eps 48 - Medsosmu Harimaumu
Pernah ngepost foto sama mantan di medsos? Pasti waktu putus, fotonya langsung dihapus. Nah, terkadang kita gak berpikir kalau segala aktivitas kita di medsos bakal ada dampaknya di kemudian hari. Tapi ya namanya juga manusia pasti ada lupanya. Kan, yang penting bertanggung jawab dengan postingannya ketika waktunya tiba