56. Merengkuh Perih Menjadi Manusia
-
- Society & Culture
“Tuhan hadir dalam reruntuhan hidup.” Kau baca puisi itu dengan takjub. Pagi itu, di kamar yang tertutup, Kau mengucap: “aku masih bertahan. Tenagaku masih cukup.”
“Tuhan hadir dalam reruntuhan hidup.” Kau baca puisi itu dengan takjub. Pagi itu, di kamar yang tertutup, Kau mengucap: “aku masih bertahan. Tenagaku masih cukup.”
1 min