Project Child Indonesia Project Child Indonesia

Hai hai hallo sobat NGOPI, balik lagi bersama Project Child di NGOPI, Ngobrol Bareng PCI! Pada episode kali ini, NGOPI berkolaborasi dengan PAMEO untuk membuat podcastnya lho sobat. Bakalan lebih seruu deh pokoknyaa!!  Kali ini ditemani Kak Daffa sebagai host, pastinya bakal membawakan topik yang menarik dan seru untuk dibahas! Nggak lupa juga, bersama narasumber yang keren dan asyik bakal mengulik tentang persoalan nikah muda.  Penasaran dong pastinya? Yuk, simak podcast NGOPI "Serba - Serbi Penikahan Dini Bersama Duta Genre (Generasi Berencana) DIY 2020, Zaidatul Fauziah", hanya di Channel Project Child Indonesia!

Kata pepatah, guru terbaik adalah guru kehidupan. Kalau begitu, kenapa dong kita harus sekolah? Kan guru terbaik katanya guru kehidupan?

Apalagi kalau udah dapat tugas yang sulit, pada suka bilang 'mending nikah aja deh'. Memangnya sepenting apa sih sekolah itu, sampai sekolah harus jadi standar dalam sistem sosial segala?

Bareng 'NGOPI', Ngobrol Bareng PCI kali ini, kita bakal membahas esensi dari sekolah dari sudut pandang masing - masing loh! Mulai dari kisahnya, sampai alasan dibalik kewajiban kita untuk bersekolah. 

Udah siap kembali mengingat masa sekolah bareng PCI? Dengerin dulu podcast ini yuk!

Kamu mungkin penasaran, magang di NGO worth it nggak ya? Apa bener kita bisa memberikan dampak ke lingkungan dan masyarakat sekitar, sekaligus belajar hal baru dan mengasah skills? Apakah beban dan lingkungan kerjanya sama aja dengan perusahaan profit pada umumnya? Cari jawabannya di episode ini yuk!

Podcast kali ini kita akan membahas tentang bagaimana karakter princess dalam film Disney menggambarkan keadaan sosial masyarakat pada saat itu. Menyoroti tentang tokoh utama laki-laki yang berhasil mengambil alih highlight cerita dengan kedatangannya dalam alur film membuat kami mempertanyakan eksistensi perempuan yang merupakan tokoh utama dalam film tersebut sebagai sebuah pancingan untuk membesarkan nama si tokoh laki-laki. Namun, melalui banyak tahun, rombakan demi rombakan yang dilakukan dalam setiap film yang digarap Disney, membuat kita menyadari satu hal bahwa penggambaran karakter disini sesuai dengan apa yang sedang terjadi di dunia nyata.

Jika ada kejadian bullying, kamu sering berperan sebagai apa? Korban? Pelaku? Atau si kontra yang takut speak up? Kalau kamu melihat seseorang dibully, dan kamu hanya diam saja, kamu juga sedang melakukan bully.
"Peran" apapun itu, bullying akan berdampak buruk bukan hanya pada korban, melainkan pelaku bully itu sendiri. Mungkin mereka baru akan menyadarinya setelah tidak melakukan "kegiatan" tersebut. Kenapa bisa begitu? Penasaran? Podcast kali ini adalah jawabannya!

.