SWELLCAST : Clothing Business Swell Extended Fam

Berdiri sejak 2004, Starcross sukses menancapkan kuku di bisnis clothing clothing dengan memiliki 23 toko yang tersebar di seluruh republik ini. Kesuksesan ini tentunya tak semudah membalikan telapak tangan. Sang pemilik yang akrab disapa Tbonk Weimpy, justru mengawali karirnya sebagai shopkeeper. Merasa memahami demand konsumen, Tbonk pun memutuskan membuat brand Starcross di Yogyakarta, kota yang dianggapnya sebagai laboratorium. Tempat untuk belajar dan berproses.

Dalam 17 perjalanan bisnisnya, Starcross telah mengalami banyak pasang surut, hingga regenerasi konsumen. Hal ini dibuktikan ketika pelanggannya yang dulu single kini datang ke Starcross membelikan baju untuk anaknya. Time flies! Pada Swellcast kali ini, Tbonk yang pernah terpikir hijrah ke Bandung demi memperdalam pengetahuan soal clothing ini akan membeberkan alasannya membuka banyak toko, goncangan besar yang dialami Starcross, harapannya meninggalkan legacy lewat Starcross dan tidak ketinggalan Tbonk juga berbagi tips buat yang mau memulai berbisnis clothing.

https://www.instagram.com/starcrossclothing/

https://www.instagram.com/swellxtended/

Swellcast is a part of Swell Academy in affiliated w/ Swell Extended Family

Berbicara sepak terjang di dunia clothing, Michael Kurniawan-founder Public Culture sudah mencoba membuat brand saat masih berstatus sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual. Ketika itu Michael mengaku memiliki pengetahuan yang masih sangat terbatas di bidang ini, berkat kecintaan dengan dunia fashion membuatnya terus belajar. Hingga akhirnya mendirikan Public Culture pada 2015.

Sebagai Managing Director di Kultur Muda Indonesia (KMI) yaitu perusahaan yang menaungi Public Culture dan beberapa brand lainnya, Michael mengurusi berbagai aspek operasional. Mulai dari produksi, merchandising, penjualan, hingga administrasi. Di Swellcast kali ini, kita akan mengupas konsep Public Culture yang lebih fun, 3 pilar yang menjadi acuan konsep produk, kondisi penjualan saat pandemi, dan fenomena harga coret di marketplace.

https://www.instagram.com/public.culture/

https://www.instagram.com/swellxtended/

Swellcast is a part of Swell Academy in affiliated w/ Swell Extended Family

*we apologize for the poor quality audio in this episode, there were several issues on recording process

Sejak duduk di bangku SMA, Kevin Naftali sudah berjualan t-shirt dengan sistem PO di Kaskus. Lantas Kevin membulatkan tekad untuk memantapkan bisnis clothingnya dengan mendirikan Kevas pada tahun 2011. Di awal 5 tahun Kevas berdiri, brand ini begitu identik dengan pakaian berbahan rajut atau knitwear, walau kemudian Kevin mencoba membuat jenis clothing lainnya, dan diterima market dengan baik.

Pria berkacamata yang mengaku ‘kecanduan’ mie ayam ini awalnya mengelola Kevas hanya dibantu oleh seorang temannya yang bertugas sebagai admin. Di Swellcast kali ini kamu bisa mendengarkan dari mana nama Kevas berasal, band metal, pengalaman produknya dibajak beberapa rumah produksi, mendesain logo Kevas hanya dengan Microsoft Word, dan pesan-pesannya buat calon entrepreneur di bidang clothing.

https://www.instagram.com/kevas_id/

https://www.instagram.com/swellxtended/

Swellcast is a part of Swell Academy in affiliated w/ Swell Extended Family

Awalnya Martias Samsudin, tidak ingin membuat brand clothing. Queen Beer memilih fokus pada produk jeans karena pada saat itu brand clothing dirasa sudah amat banyak. Menurut Martias yang pada saat itu juga memanfaatkan Kaskus untuk memasarkan produknya, banyak konsumen menyukai jeans rilisan Queen Beer karena fitting-nya yang pas di badan.

Setelah 1 dekade Queen Beer berdiri, Martias mencoba peruntungan di dunia sneakers dengan menghadirkan QNBR Footwear. Lini baru ini fokus mengembangkan sepatu untuk olahraga dan lifestyle. Pada Swellcast episode ini kita akan mendengarkan apa alasan Martias memilih nama Queen Beer, kolaborasi bareng Muklay, perihal tokonya yang terpaksa tutup, dan penjualan secara offline di luar pulau Jawa yang masih sangat bagus.

https://www.instagram.com/queenbeerjeans/

https://www.instagram.com/swellxtended/

Swellcast is a part of Swell Academy in affiliated w/ Swell Extended Family

Arief Juntara atau biasa disapa Tara merasa membutuhkan tandem untuk membantunya merilis brand Beazt Footwear, sehingga dia memutuskan mengajak Rachmat Firdaus atau Mamie yang waktu itu masih menjadi gitaris band Last Child. Pada konsep awalnya, Tara ingin merilis sepatu skateboard karena dia merasa memahami kebutuhan 'anak' skate.

Tak hanya sekadar berkolaborasi, Tara dan Mamie ingin juga menuangkan karya kolaborator dalam produk Beazt. Pada Swellcast episode ini, kita bisa menyimak penuturan Tara dan Mamie kenapa memilih nama Beazt, perihal keseruan kolaborasinya dengan band Deadsquad, hingga peristiwa Stevi Item diteror fans DeadSquad dan mimpinya untuk membuat gelaran event ala Warped Tour untuk skala Asia Tenggara.

https://www.instagram.com/beazt.id/

https://www.instagram.com/swellxtended/

Swellcast is a part of Swell Academy in affiliated w/ Swell Extended Family

Ketertarikan dr. Tirta akan dunia retail diawali dengan berjualan sneakers yang kemudian bangkrut hingga menapaki kesuksesan setelah membuka jasa cuci sepatu Shoes n Care yang berkembang hingga puluhan toko. Akhirnya pada 2016, alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini mendirikan Communion Management sebagai proyek idealisnya yang sengaja mengincar segmen B dan C.

Pada Swellcast di episode ini, Tirta akan menceritakan pengalamannya yang sering diremehkan, dianggap jamet saat pindah ke Jakarta dan cita-citanya mendirikan 100 store Communion Management. Selain itu, Tirta juga akan menjelaskan kenapa employee adalah stakeholder tertinggi, kepercayaannya akan offline retail yang segera pulih dan kenapa owner harus menghargai karyawan selayaknya kita menghargai diri sendiri.

https://www.instagram.com/communionmanagement/

https://www.instagram.com/swellxtended/

Swellcast is a part of Swell Academy in affiliated w/ Swell Extended Family