Sastra Jepang Antonius Pujo

Tentunya Anda sekalian pernah mendengar cerita rakyat Jepang yang berjudul Momotaro dengan tiga binatang pengikutnya. Kali ini Akutagawa Ryunosuke mengisahkan ulang Momotaro dengan gaya satirnya. Para iblis penghuni Onigashima (Pulau Iblis) sebenarnya adalah iblis-iblis baik yang entah kenapa diserang oleh Momotaro dan para pengikutnya. Bagaimana kisah selanjutnya? Silakan dengarkan sampai selesai.

Salah satu episode dalam kehidupan Dazai Osamu yang terkenang oleh keluguan seorang wanita muda yang sangat tulus mencintai suaminya. Judul asli dari cerita ini adalah "Man-gan".

Kisah perjuangan seorang anak nelayan dalam penantian kedatangan sang ayah dari melaut. Badai kejam menerjang perahu sang ayah sehingga ia tak kunjung pulang. Namun berkat kepercayaan dan usaha keras sang anak maka semua harapan pun tidak menjadi sia-sia. Sebuah kisah memilukan sekaligus menghangatkan hati ini ditulis oleh Yoshida Genjiro dengan judul asli "Ten made Todoke" pada tahun 1927. Selamat menikmati.

Apakah Anda pernah berpikir “seandainya memiliki kekuatan sihir”? Wah, asyik juga kalau memilikinya ya? Kita bisa menggunakan kekuatan sihir seenak hati tanpa harus memikirkan apa yang terjadi nanti. Nafsu manusia sungguh menakutkan ya? Iwaya Sazanami seorang dokter di Zaman Meiji meminjam sebuah cerita anak dari Jerman lalu menceritakan kembali kepada anak-anak Jepang tentang keanehan pikiran dan tindakan seorang manusia. Karena cerita ini sangat menarik, silakan mendengarkan sampai selesai.

Pernahkah Anda membayangkan menanam lobak dan membiarkannya membesar hingga ukurannya menjadi raksasa? Cerita fantasi yang ditulis pada tahun 1926 oleh Soma Taizo ini sangat menarik untuk disimak.

Judul asli cerita ini adalah "Doubutsukai" pertama kali ditulis oleh Ishii Kendo, seorang dokter yang juga merupakan penulis cerita anak di Zaman Meiji Jepang. Sebuah kritik sosial tentang egoisme manusia yang tidak lebih baik daripada sifat para binatang.