18 Min.

Lebih Mencintai Yesus Homili Katolik

    • Religion und Spiritualität

(28 Juni 2020)

Romo Adrian Adiredjo, OP

[Bacaan Injil : Yohanes 21 : 15 - 19

(Hari Minggu Biasa ke-13)]

Jika Yesus meminta murid-murid-Nya untuk mengasihi Dia lebih dari orang lain, termasuk orang tuanya sudah seharusnya, karena perintah untuk mengasihi Allah adalah perintah yang tertinggi. Kita tahu sendiri bahwa Yesus adalah Allah, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk bisa mengasihi Dia lebih daripada mengasihi orang tua kita. Dalam hal ini kita harus mampu mengasihi pribadi yang dapat menghadirkan Yesus dalam hidup kita. Hubungan antara anak dengan orang tua yang mendalam akan menjadi salah satu bentuk kasih yang mendalam. Inilah ajaran Yesus yang mendasar untuk bisa mengasihi Yesus lebih dari segala sesuatu. Yesus meminta kita untuk bisa mengasihi Dia lebih daripada orangtua kita, bukan berarti ajaran Yesus salah. Melainkan, semakin kita mengasihi Yesus, maka kita akan memperoleh hidup dan tentunya akan menjadi sarana kita untuk bisa mengasihi sesama. Ini menandakan bahwa kita harus bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk terus bisa mengasihi sesama. Tentunya ini bukan suatu hal yang mudah. Dalam inijil mengatakan bahwa ketika mau mengikuti Yesus harus memikul salib-Nya. Memikul salib Yesus tidaklah mudah, apakah kita mampu untuk memikul salib-Nya? Maka hal yang perlu dulakukan adalah hidup dalam kasih Yesus. Percayalah bahwa ketika kita mau berusaha untuk hidup dalam kasih-Nya, maka Yesus akan memampukan kita semua. Diperlukan latihan-latihan sederhana atau dalam hal-hal kecil untuk bisa mewujudkan kasih itu. Setiap kali kita melakukan kebaikan untuk mengasihi, kita telah menerima upah dari Yesus. Ketika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka kita akan semakin bertumbuh dalam kasih Allah, sehingga pada akhirnya dapat mengasihi Allah lebih dari orang tua kita. Yesus mengajak kita semua untuk mencintai Dia lebih dalam, disinilah kita akan dimampukan untuk bisa mengasihi sesama, sehingga kita menjadi pribadi yang terbaik untuk mencintai Allah lebih dari segala sesuatu.


---

Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/aquinas-center/message

(28 Juni 2020)

Romo Adrian Adiredjo, OP

[Bacaan Injil : Yohanes 21 : 15 - 19

(Hari Minggu Biasa ke-13)]

Jika Yesus meminta murid-murid-Nya untuk mengasihi Dia lebih dari orang lain, termasuk orang tuanya sudah seharusnya, karena perintah untuk mengasihi Allah adalah perintah yang tertinggi. Kita tahu sendiri bahwa Yesus adalah Allah, sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk bisa mengasihi Dia lebih daripada mengasihi orang tua kita. Dalam hal ini kita harus mampu mengasihi pribadi yang dapat menghadirkan Yesus dalam hidup kita. Hubungan antara anak dengan orang tua yang mendalam akan menjadi salah satu bentuk kasih yang mendalam. Inilah ajaran Yesus yang mendasar untuk bisa mengasihi Yesus lebih dari segala sesuatu. Yesus meminta kita untuk bisa mengasihi Dia lebih daripada orangtua kita, bukan berarti ajaran Yesus salah. Melainkan, semakin kita mengasihi Yesus, maka kita akan memperoleh hidup dan tentunya akan menjadi sarana kita untuk bisa mengasihi sesama. Ini menandakan bahwa kita harus bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk terus bisa mengasihi sesama. Tentunya ini bukan suatu hal yang mudah. Dalam inijil mengatakan bahwa ketika mau mengikuti Yesus harus memikul salib-Nya. Memikul salib Yesus tidaklah mudah, apakah kita mampu untuk memikul salib-Nya? Maka hal yang perlu dulakukan adalah hidup dalam kasih Yesus. Percayalah bahwa ketika kita mau berusaha untuk hidup dalam kasih-Nya, maka Yesus akan memampukan kita semua. Diperlukan latihan-latihan sederhana atau dalam hal-hal kecil untuk bisa mewujudkan kasih itu. Setiap kali kita melakukan kebaikan untuk mengasihi, kita telah menerima upah dari Yesus. Ketika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka kita akan semakin bertumbuh dalam kasih Allah, sehingga pada akhirnya dapat mengasihi Allah lebih dari orang tua kita. Yesus mengajak kita semua untuk mencintai Dia lebih dalam, disinilah kita akan dimampukan untuk bisa mengasihi sesama, sehingga kita menjadi pribadi yang terbaik untuk mencintai Allah lebih dari segala sesuatu.


---

Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/aquinas-center/message

18 Min.

Top‑Podcasts in Religion und Spiritualität

Unter Pfarrerstöchtern
ZEIT ONLINE
RealModel Podcast
REALMODEL PODCAST
JANA&JASMIN  – In Zeiten wie diesen...
Jana&Jasmin
Seelengevögelt | Für die Rebell*innen des Lebens
Veit Lindau
Johannes Hartl über die Philosophie des wahren Lebens
Dr. Johannes Hartl
ICF München | Podcast
ICF München e.V.