Larasuara Larasuara

Kehidupan setelah akhir hidup. Tiba tiba jadi kepikiran tentang persiapan dan hal-hal yang akan dihadapi setelah kematian. Merinding memang. Jadi berkaca untuk melihat seberapa pantas tanah untuk menerima jasad ini. Episode kali ini berisi kegundahan dan pemikiran gue setelah gue mendengar bahkan menyaksikan berbagai hal yang terjadi saat pandemi ini, duka. #StaySafe #KeepOnHealth

Reunian sepertinya. Perbincangan Random dengan manusia-manusia yang pernah hidup bersama dalam satu atap. Di asrama universitas tepatnya. Datangnya pandemi akhirnya menciptakan jarak diantara kami. Setelah setahun lebih, akhirnya berjumpa lagi di kota yang sama, masih di kota kembang. Diselimuti udara yang sejuk dalam gelapnya malam dengan ditemani oleh daging Panggang serta kentang goreng. Ah nikmat. Silahkan mendengarkan, ambil yang bermanfaat buang yang ga guna. Terimakasih kepada kosan mrs2021 yang sudah menyediakan tempat sangat nyaman dan amunisi yang sangat enak dari sepuh asrama dan rekannya :)

Hanya pemikiran yang tiba tiba muncul ketika melintasi jalanan ibu kota di malam hari dengan ditemani obrolan kecil dan suara musik yang menenangkan. Aku siap menjadi dewasa meskipun masih belajar. // Find me on instagram : @rafikalaras //

Seperti pesawat kertas, dengan beberapa upaya dapat merasakan hembusan angin di posisi yang lebih tinggi, menjadi terlihat. Perlunya eksistensi, pengakuan mengenai keberadaan diri sendiri di muka bumi. Karena sejatinya manusia memiliki hak dan keinginan untuk diakui dan dihargai.

Kadang kita terlalu khawatir dengan apa yang “akan terjadi” dan apa “tanggapan” dari orang lain sebelum kita mulai melangkah. Tag line “mulai aja dulu” kadang ada benernya juga. Namanya kehidupan, itu seni. Lukisan paling indah sekali pun ada warna gelap dan terangnya kan. Ga percaya? Lihat karya Tuhan di semesta ini, sering kali tanpa sadar kita mengagungkan kebesarannya atas seni yang begitu memanjakan panca Indra. Bersyukur. Yakin pada diri. Kita hebat dengan cara kita sendiri. Gue percaya akan hal itu and i love my self ~

“Dari aku berterimakasih untuk diriku” merupakan ungkapan rasa terimakasih atas segala hal yang telah dilakukan oleh raga dan jiwa. Untuk mengapresiasi dan menghargai yang sudah di karuniakan Tuhan, aku menerima dan mensyukuri diriku. Sebelum tidur, sebelum mati dalam sesaat, sebelum ditelan malam. Aku lepaskan segala beban dan gelutan emosi dipundak, otak, dan hati. Aku siap untuk memejamkan mata, selamat malam semuanya.