![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
2 episodios
![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
Runtuh Fajar Prastya
-
- Arte
Membahas tentang hal-hal yang sebenarnya adalah salah sendiri karena menaruh perasaan kepada orang yang salah. Ekspektasi, halusinasi, dan mimpi menjadi pokok pembahasan dari segala cerita yang terjadi.
-
Dar(l)ing
Kini kau sudah bahagia.
Dengan dia yang lebih pantas memenangkanmu.
Kamu, ku-harap hidupmu menyenangkan!
Selalu diberi kesehatan dan kebahagiaan selalu.
Menjalani hidup dengan ceria atas hal-hal baru, semakin dewasa dalam menghadapi kehidupan nyata.
"Kamu, yang kuat ya?"
Aku tidak tau hari ini kau sedang apa dan dimana. Aku tidak tau apa kegiatanmu hari ini. Aku tidak tau apa lagu dan makanan favoritmu. Aku tidak tau. Aku tidak tau. Aku tidak tau apapun perihal keberadaanmu—hei, apa kabar?
Ku-harap bukan pilu, semoga kau tidak menangis. Atas semua yang terjadi.
Ku-harap kekasihmu selalu ada untukmu, atau paling tidak teman-temanmu selalu ada bersamamu. -
Seperti Orang Baru
Saat ini aku sedang ingin bermain-main. Aku mencoba mengulang kembali masa-masa itu. Namun aku juga sedikit lupa perihal membuka percakapan perkenalan pada wanita yang belum aku kenal. Aku hanya sedikit trauma tentang penolakan atau sekedar pesan yang dibaca saja. Sayat waktu itu aku bukan lemah seperti ini. Aku jadi tak percaya diri. Sejujurnya aku punya harap, tapi aku selalu merasa gagal padahal belum mencoba. Aku hanya takut kejadian masa lalu terulang. Bahwa ;
Penolakan itu menyakitkan.
Apalagi tanpa penjelasan. Aku rasa semua sama. Mana mungkin ada seseorang yang di tolak oleh orang yang disukainya malah berbangga diri.
Pada akhirnya, aku sadar bahwa semua ini aku yang salah. Aku yang memulainya dan aku yang terlalu terbawa suasana.
Maaf jika ku kira kau menyukaiku.
Maaf jika segala perhatianmu membuatku menyukaimu.
Benar katamu, tak perlu meminta maaf. Akulah yang salah. Seharusnya aku sadar diri.