#studyabroad nugrohodwi

"Waktu itu tidak bisa diulang. Silakan selagi teman-teman masih muda, silakan gunakan kesempatan itu untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya pengalaman, dan saya pribadi meyakini bahwa dengan kuliah di luar negeri itu pengalaman-pengalaman many firsts experiences itu akan teman-teman dapatkan dan itu tidak akan tergantikan sampai kapan pun. Jadi seumur hidup pasti ingat first moments pergi ke luar negeri." ~ @adaninggarsepti, Foreign Language Teaching Assistant, Arizona State University, USA & Master of Science in TESOL, University of Edinburgh, UK. | #studyabroad episode kali ini berisi tentang pengalaman temanku, Ada. Saat ini, Ada berprofesi sebagai dosen dan peneliti di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Yogyakarta. Episode kali ini mengulas tentang pengalaman Ada kuliah di US dan UK! Ya, memang Ada pernah merasakan kuliah di luar negeri di dua kampus ternama tersebut.  Ada banyak cerita mengenai perjuangan dia kuliah di luar negeri, perbedaan kuliah di US dan di UK, dan juga perbedaan budaya US dan UK yang pastinya menarik sekali untuk disimak. Selamat mendengarkan ya!
Profil Ada dan Institusinya:  
Google Scholar: https://scholar.google.co.id/citations?user=f03gmioAAAAJ&hl=en&oi=ao

PBI UKDW: https://www.ukdw.ac.id/akademik/fakultas-kependidikan-dan-humaniora/pendidikan-bahasa-inggris/ 

"Don't take anything that you have for granted sih. Apapun kesempatannya gitu, baik kesempatan untuk kuliah di luar negeri atau tetap kuliah di dalam negeri atau pun kesempatan lain kaya misalnya oh ada kesempatan untuk gap year dulu atau ada kesempatan untuk kerja dulu. Menurutku itu semua kesempatan untuk bertumbuh sehingga ga ada yang sia-sia yang dilalui. Jadi kaya don't ever take anything for granted dan pakai opportunity yang dikasih sebaik mungkin" - @kekeangelicaa, S1 Food Technology and Nutrition, Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia. | Episode #studyabroad kali ini tentang cerita pengalaman Keke studi S1 di Melbourne, Australia. Mengapa Keke harus jauh-jauh studi ke Australia? Bagaimana pula seru dan menantangnya kuliah S1 di sana? Apakah pengalaman Keke yang sering mendapatkan nilai Bahasa Inggris tertinggi di kelas saat SMA menjamin dia kuliah tanpa masalah bahasa? Mari kita simak cerita pengalaman Keke studi di luar negeri. 

"Kalau bisa kita coba raih yang terbaik yang kita bisa, walaupun mungkin kelihatannya susah, kelihatannya impossible!" ~ @billy.evan, Lawnwoods School, Leeds, United Kingdom | Sekolah di luar negeri memang sangat berkaitan dengan kemauan dan diterminasi yang kuat sehingga akan membuat kita mengeluarkan usaha yang maksimal. Artinya, kemauan studi ke luar negeri harus memang benar-benar digumuli dengan serius yang dimulai dari kemauan hingga usaha yang dikeluarkan. Hal tersebut tidak hanya berlaku bagi mereka yang studi tingkat master atau PhD. Pelajar tingkat SD, SMP, maupun SMA pun harus mempunyai usaha yang kuat. Itu juga yang dialami Billy, seorang pejuang yang pernah sekolah di luar negeri saat sang papa juga kuliah di luar negeri dan berencana akan studi kembali di luar negeri tahun ini. Menantang memang, tapi akan indah pada akhirnya. Seperti apa sih pengalaman Billy sekolah SMP & SMA di Inggris? Bagaimana juga Billy meneruskan usahanya untuk studi di luar negeri yakni di Perancis? Temukan jawabannya di cerita pengalaman Billy episode ini.

"Jangan takut, kuncinya harus fokus selesaikan studinya, jangan lupa berdoa, pasti bisa! Jangan takut, maju terus, keep moving forward!" - @yustinus_calvin, S3 Language, Literacy, and Technology, Washington State University, United States of America | Episode #studyabroad kali ini tentang cerita pengalaman Calvin yang sedang kuliah program PhD di Amerika Serikat melalui beasiswa DIKTI-Fulbright untuk dosen di Indonesia. Banyak yang bilang kuliah PhD itu menantang, tak sedikit pula yang bilang bahwa kuliah PhD di Amerika Serikat itu susah. Apa iya? Lalu, bagaimana Calvin biasanya mengatasi masa-masa susahnya saat kuliah program S3 di luar negeri? Bagaimana caranya agar tetap menikmati kuliah program PhD di luar negeri? Temukan jawabannya di Podcast #studyabroad episode ini. Selamat mendengarkan!
.
.
Blog Calvin: calvinio.blogspot.com

"Pengalamannya bener-bener luar biasa. Pengalaman hidup selama setahun itu tu wow.. Luar biasa deh" ~ @idanoviyantie | Di bagian pertama lalu, Mba Ida cerita tentang suka duka studi di luar negeri dan juga keuntungan membawa keluarga saat studi di luar negeri. Bagian kedua ini, beliau bakal cerita banyak mengenai sekolah nursery di United Kingdom serta penguatan untuk membawa keluarga saat studi di luar negeri. Banyak info seru yang Mba Ida bagi tentang sekolah nursery anaknya, termasuk kegiatan sekolah dan persiapan bagi sekolah anaknya. Hal-hal yang membuat anak Mba Ida "nagih" sekolah di sana.  Hal-hal apa saja itu? Temukan di Podcast #studyabroad episode ketiga. 

"Kita tu sama-sama berjuang di negara orang. Jangan sampai teman kita kelaparan. Jangan sampai teman kita kesusahan." - @idanoviyantie, S2 International Educational Management, University of Leeds, United Kingdom | Studi di luar negeri memang banyak keuntungan dan juga tantangannya. Akan tetapi, tergantung bagaimana kita menyikapi dan menikmatinya. Keuntungan dan tantang seperti apa ya yang didapatkan dan dialami Mba Ida? Trus.. Bagaimana sih kalau studi di luar negeri bareng keluarga? Ada perasaan menyesal dari Mba Ida di cerita podcast ini, tapi apa iya dia menyesal membawa keluarga saat studi di luar negeri?