1,505 episodes

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

Kencan Dengan Tuhan Danang Kurniawan

    • Religion & Spirituality

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

    Edisi Hari Rabu, 12 Juni 2024 - Waktu untuk bersama Tuhan

    Edisi Hari Rabu, 12 Juni 2024 - Waktu untuk bersama Tuhan

    Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 12 Juni 2024



    Bacaan:

    "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus." (1 Yohanes 1:3)



    Renungan:

    Henri Nouwen mempunyai kerinduan yang sangat dalam supaya orang-orang bisa mengenal Yesus. Di mana pun berada, dia berusaha menyampaikan kabar baik kepada orang yang dilihatnya supaya mereka bersedia menerima kabar baik tersebut. Suatu kali, di sela-sela konferensi yang membahas tentang seni dan kehidupan rohani, Nouwen menemui seorang wanita yang berkata bahwa dia seringkali berselisih dengan pejabat gerejanya karenakebijakan-kebijakan yang mereka ambil. Nouwen berkata kepada wanita tersebut, "Semua itu adalah selingan. Saya tidak bermaksud meremehkan komplainmu. Tetapi, itu bukan poin yang utama. Hal yang terpenting adalah persoalan hubunganmu dengan Yesus. Meskipun Dia tidak kelihatan dan tangan kita tidak bisa menyentuh-Nya, itu tidak berarti Dia nun jauh di sana. Sebagai gambarannya adalah listrik. Listrik tidak kelihatan, tetapi itu adalah sumber dari tenaga yang luar biasa. Demikian juga dengan Yesus. Kita dapat memelihara hubungan kita dengan Dia di dalam doa, membaca firman-Nya dan dalam bimbingan Roh Kudus." Nouwen menantang wanita tersebut dengan sebuah nasihat, "Sediakan waktu lima menit setiap hari selama dua minggu dalam sebuah saat teduh dan katakan bahwa engkau rindu akan kehadiran-Nya. Dan kemudian datang dan katakan kepada saya hasilnya."

    Yohanes pun rindu agar bukan hanya dia yang memiliki hubungan dengan Yesus, tetapi orang lain juga. "Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak Nya, Yesus Kristus." Sebagai pengikut Yesus, kita perlu menyadari bahwa hubungan dengan Yesus adalah sebuah panggilan dari Allah, seperti kata Paulus, "Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia."(1 Kor 1:9). Dengan demikian kita akan menghargai hubungan tersebut dan akan berusaha untuk memeliharanya. Mungkin kita sibuk dengan urusan pekerjaan, bisnis atau urusan hubungan kemasyarakatan, bahkan sibuk untuk mengurusi keluarga dan pelayanan. Tetapi, itu tidak dapat menjadi alasan bagi kita untuk tidak memelihara hubungan dengan Yesus. Mari kita mengambil waktu sejenak setiap hari untuk bersama-sama dengan Yesus. Bacalah firman-Nya dan pujilah Dia. Rasakan kehadiran-Nya dan nikmati kehangatan kasih-Nya, niscaya kita akan menjadi orang percaya yang teguh, penuh sukacita serta siap membangun hubungan dengan sesama. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah memanggilku untuk memiliki hubungan dengan-Mu. Berilah aku kekuatan agar aku bisa tetap memeliharanya. Amin. (Dod).

    • 6 min
    Edisi Hari Selasa, 11 Juni 2024 - Penyertaan Tuhan

    Edisi Hari Selasa, 11 Juni 2024 - Penyertaan Tuhan

    Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 11 Juni 2024



    Bacaan:

    "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." (Mazmur 20:7)



    Renungan:

    Menurut seorang peneliti, lupa adalah hal yang kelihatannya sederhana, tetapi mendominasi kehidupan manusia. Ketika ia mengadakan penelitian, dia menemukan 83% responden menyatakan sering lupa dengan nama seseorang, 60% responden sering lupa tentang di mana sesuatu itu berada, 57% responden sering lupa nomor telepon, 53% responden sering lupa kata-kata, 49% responden sering lupa tentang perkataan yang telah diucapkan, 42% responden sering lupa wajah seseorang. Jika kita tidak dapat mengingat apakah kita sudah melakukan sesuatu atau belum, kita tergabung dalam 38% kelompok orang yang memiliki kelemahan yang sama dengan kita.

    Sebagai seorang pengikut Yesus yang sedang mengalami masalah, kita juga sering menjadi seorang pelupa. Di dalam tekanan yang begitu berat atau di dalam hidup keseharian pun, kita bisa lupa Allah. Kita lupa bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kita gagal mengingat kembali apakah Allah berjanji akan melakukan sesuatu untuk kita atau tidak. Kita tidak dapat mengingat kuasa-Nya yang begitu dahsyat dan kasih setia-Nya yang baru setiap pagi. Lalu, kita mencoba mengatasi masalah dan pencobaan dengan kekuatan sendiri. Atau, kita berusaha mengatası perkara- perkara yang sulit dengan hikmat dunia. Tetapi, Daud berkata, "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita." (Mzm 20:8). Dengan tidak lupa akan nama TUHAN, maka Daud mengalami kemenangan demi kemenangan,

    Pencobaan bisa menyerang kita, tapi ingatlah kuasa Tuhan yang dahsyat selalu menyertai kita untuk menghalau serangan itu. Masalah boleh saja menimpa kita, namun jangan lupa bahwa kekuatan Tuhan selalu menyertai kita untuk bertahan dan menghancurkannya. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, ampuni aku jika aku sering melupakan kasih dan kuasa-Mu sehingga aku memilih menggunakan kekuatan dan kebijaksanaanku sendiri. Amin. (Dod).

    • 4 min
    Edisi Hari Senin, 10 Juni 2024 - Jadikan Firman Tuhan Penuntun Jalanmu

    Edisi Hari Senin, 10 Juni 2024 - Jadikan Firman Tuhan Penuntun Jalanmu

    Kencan Dengan Tuhan - Senin, 10 Juni 2024



    Bacaan:

    "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut." (Amsal 14:12)



    Renungan:

    Di suatu hari yang cerah dan matahari bersinar terang, ada seorang anak laki-laki dan anjingnya pergi mencari rusa. Mereka meninggalkan rumah dan mulai menjelajahi hutan yang tidak jauh dari rumahnya. Anak laki-laki dan anjingnya mengikuti jalan kecil yang menurutnya adalah jalan yang baru saja diambil seekor rusa. Si anjing mempercepat langkahnya, sementara si anak mengikutinya dari belakang. Setelah mengendus permukaan tanah di jalan kecil itu, si anjing langsung bersemangat. la berputar- putar dan mengambil jalan ke arah kanan. "Sungguh anjing yang hebat," pikir si anak. Anak itu semakin yakin bahwa mereka akan menemukan seekor rusa. Setelah melewati sebuah pohon dengan cabang-cabang yang rimbun dan semak belukar, mata si anak terbelalak dan kegembiraannya seketika berubah menjadi ketakutan. Betapa tidak, yang ada di depan mereka bukanlah seekor rusa, melainkan seekor beruang yang langsung menyerang mereka.

    Pesan moral dari cerita ini adalah: selalu berhati-hati dalam segala hal, baik dalam setiap perencanaan, keputusan dan tindakan. Dalam kehidupan ini, sering kali kita menerima banyak tawaran yang menuntut kita untuk memilih jalan ini dan itu, atau nasihat yang menganjurkan untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Terkadang kita terlalu bersemangat dan berpikir bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan yang benar. Dalam hal ini kita memerlukan hikmat dari Tuhan dan juga firman-Nya. Jadikanlah firman Tuhan sebagai pedoman hidup kita. Selidiki setiap “jalan” yang kita pilih, apakah jalan itu akan membawa kita pada kebenaran dan kehidupan yang penuh berkat, atau malah membawa kita pada kehancuran. Amsal 14:12 mengatakan, “Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.”

    Saat ini, selidiki kembali hidup kita dan jalan yang sedang kita lalui. Jangan mengikuti keinginan hati sendiri, tetapi carilah kehendak Tuhan untuk apa pun yang kita rencanakan dan lakukan. Jika kita merasa sudah jelas berada di jalan yang salah, segeralah berbalik arah, tinggalkan jalan itu sebelum hidup kita hancur. Allah baik dan setia, la selalu menyediakan jalan belokan sehingga setiap kali kita menyadari kekeliruan yang kita lakukan, kita bisa segera berbalik arah, kembali kepada Tuhan dan mengikuti jalan yang benar. Kebahagiaan selalu tersedia bagi yang mengikuti jalan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu tertuju pada firman-Mu, agar aku tidak tersesat. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Minggu, 9 Juni 2024 - Berani menyuarakan kebenaran

    Edisi Hari Minggu, 9 Juni 2024 - Berani menyuarakan kebenaran

    Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 9 Juni 2024



    Bacaan:

    Jawab Elia kepadanya: "Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal." (1 Raja-raja 18:18)



    Renungan:

    Tiga tahun setelah pertemuan terakhir antara Elia dan Raja Ahab, Tuhan memerintahkan Elia untuk menghadap raja yang sangat marah melihatnya. Saat itu Samaria sedang dilanda bencana kelaparan yang hebat. Tanpa ditemani siapa pun, Elia dengan berani menghadap Raja Ahab. Dia sama sekali tidak takut untuk berdiri di depan orang-orang yang menginginkan kematiannya. Dalam pertemuan itu, Raja Ahab menuduh Elia sebagai orang yang merugikan Israel, namun Elia menjawab dengan lantang, “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau ini dan kaum keluargamu, sebab kamu telah meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal." Dalam beberapa peristiwa lain, seperti ketika Raja Ahab dan Izebel bertindak sewenang-wenang terhadap keluarga Nabot atau ketika Raja Ahazia, penerus Raja Ahab, berbuat dosa, Elia memperdengarkan suara kenabiannya yang tajam. Setelah kebun anggur Nabot direbut secara paksa, Elia dengan berani menegur Raja Ahab. Kali ini keberaniannya membuahkan hasil. Raja Ahab akhirnya merendahkan diri, mengenakan pakaian berkabung dan berpuasa setelah Elia memberitahunya bahwa Tuhan akan menghancurkan keluarga besarnya. Hukumannya tertunda ketika Raja Ahab merendahkan diri di hadapan Tuhan.

    Mari kita belajar dari Elia, orang yang berani mengungkapkan kebenaran dalam segala keadaan. Sebenarnya ketika kita berdiri di pihak Tuhan, tidak ada yang perlu kita takuti, karena Tuhan berkuasa menjaga hidup dan mati kita. Jika kita melihat jalan yang ditempuh saudara, sahabat, atau bahkan atasan kita salah, mohonlah agar Tuhan memberi kita hikmat dan tekad untuk mengatakan kebenaran. Dengan kasih tuntunlah mereka kembali ke jalan yang lurus. Tuhan memberkati mereka yang berani mengatakan kebenaran. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, biarlah hatiku selalu berpegang teguh pada kebenaran-Mu sehingga aku pun dapat menjadi pribadi yang berani membela kebenaran. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Sabtu, 8 Juni 2024 - Selalu bersyukur, KasihNya nyata setiap hari

    Edisi Hari Sabtu, 8 Juni 2024 - Selalu bersyukur, KasihNya nyata setiap hari

    Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 8 Juni 2024



    Bacaan:

    "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18)



    Renungan:

    Mengucap syukur merupakan sesuatu yang sulit dilakukan ketika kita menghadapi suatu keadaan yang tidak kita harapkan. Berikut ini adalah tulisan seseorang tentang ucapan syukur, semoga dapat membantu kita untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan. "Bersyukurlah meskipun engkau belum mendapatkan semua yang engkau inginkan, karena jika engkau sudah mendapatkan semuanya maka engkau akan berhenti berusaha. Bersyukurlah karena engkau tidak mengetahui tentang sesuatu hal, karena itu akan memberimu kesempatan untuk belajar. Bersyukurlah untuk saat-saat yang sulit, karena dalam saat-saat seperti ini engkau bisa bertumbuh. Bersyukurlah untuk setiap keterbatasanmu, karena itu memberimu kesemputan untuk memperbaiki diri. Bersyukurlah untuk setiap tantangan, karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu. Bersyukurlah untuk kesalahan yang pernah engkau buat, karena itu memberimu pelajaran yang sangat berharga. Bersyukurlah ketika engkau merasa lelah, karena itu berarti engkau telah melakukan sesuatu dan membuat satu perbedaan."

    Mensyukuri sesuatu yang baik memang mudah, namun ketika kita juga belajar mensyukuri keadaan yang buruk, sebenarnya kita sedang mengubah sesuatu yang negatif menjadi positif, sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik. Mengeluh dan marah tidak akan mengubah keadaan menjadi lebih baik, sebaliknya keluh kesah dan marah akan memperburuk keadaan. Jantung terasa semakin panas, jengkel dan akhirnya badan terasa lelah. Orang yang melihat dan mendengarkan keluh kesah kita pun jadi jengkel. Apapun yang terjadi, lihatlah sisi positifnya dan jadikan itu alasan untuk bersyukur.

    Jangan menggerutu karena ketidakmampuan atau karena sesuatu yang tidak kita miliki. Sebaliknya, bersyukurlah untuk apa yang kita miliki dan apa yang masih dapat kita nikmati, karena tidak semua orang seberuntung kita. Kita bahkan dapat melakukan lebih dari itu, kita tidak hanya membiasakan diri untuk senantiasa mengucap syukur, tetapi kita bisa mendorong orang lain juga untuk melakukan hal yang sama. Ketika seseorang datang kepada kita dan mulai bersungut-sungut ataupun mengeluhkan banyak hal, katakan kepadanya mengenai banyak hal yang patut ia syukuri. Jangan menanggapi sungut-sungut dan keluhannya dengan ikut bersungut-sungut atau mengeluh, sebaliknya ajak dia untuk mengucap syukur dalam segala hal. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, aku mengucap syukur untuk segala hal yang terjadi di dalam hidupku. Ajarilah aku untuk memandang sisi positif dari semua yang kualami. Amin. (Dod).

    • 5 min
    Edisi Hari Jumat, 7 Juni 2024 - Berlaku adil dan membela hak-hak orang lemah

    Edisi Hari Jumat, 7 Juni 2024 - Berlaku adil dan membela hak-hak orang lemah

    Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 7Juni 2024



    Bacaan:

    "Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel." (1 Raja-raja 21:21)



    Renungan:

    Raja Ahab sangat tertarik pada kebun anggur yang merupakan warisan yang dimiliki oleh Nabot, karena kebun anggur itu berada di samping istananya, di Yizreel. Raja Ahab begitu menginginkannya dan sangat kesal ketika Nabot menolak untuk menjualnya atau menukarkan kebun anggur itu dengan kebun anggur yang lebih baik yang ditawarkannya. Sebagai seorang penguasa Israel, Raja Ahab tentu sangat mengetahui peraturan di atas. la tahu persis bahwa ia tidak bisa berbuat apa-apa jika Nabot tidak mau melepaskan kebun anggur warisan leluhurnya. Ketika Izebel, permaisuri Ahab mengetahui penyebab kekesalan hati suaminya, ia pun mengatur strategi yang licik. la memfitnah Nabot dengan skenario bahwa Nabot telah mengutuki Allah dan Raja Israel di depan orang-orang dursila. Skenario ini akhirnya membuat Nabot mati dilempari dengan batu. Kematian Nabot memberi keleluasaan bagi Raja Ahab untuk mengambil alih kebun anggur warisan leluhurnya. Perbuatan jahat Raja Ahab yang didukung oleh Izebel sampai di hadapan Allah dan Dia mengutus Elia untuk menegor Raja Ahab. Elia pun menyampaikan hukuman yang akan ditanggung oleh keluarga Ahab sebagai akibat dari pembunuhan berencana itu.

    Pada masa pelayanannya, Elia dengan tegas menangani kelaliman, baik secara rohani maupun fisik. Elia tampil penuh keberanian untuk membela hak Nabot yang tak berdaya. Elia menyampaikan kepada Raja Ahab, "Di tempat anjing telah menjilat darah Nabot, di situ jugalah anjing akan menjilat darahmu." Rupanya hukuman itu belum cukup setimpal dan Elia menambahkan, "Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepadamu, Aku akan menyapu engkau dan melenyapkan setiap orang laki-laki dari keluarga Ahab, baik yang tinggi maupun yang rendah kedudukannya di Israel." Keberanian dan sikap tegas Elia ini merupakan ungkapan pembelaan seorang nabi yang berpihak pada keadilan. Di sini jelaslah bahwa Elia menjadi pembela bagi rakyat kecil. Nabi yang benar akan membela

    orang kecil yang diperlakukan semena-mena oleh mereka yang berkuasa.

    Hari ini Alkitab menceritakan bahwa ketika kejahatan merajalela atau penindasan terjadi secara luar biasa seperti yang dilakukan oleh keluarga Ahab, maka Tuhan akan menghadapinya secara luar biasa pula. Pembelaan Tuhan terhadap orang tertindas nyata. Karena itu marilah kita berlaku adil dan senantiasa berdiri membela hak-hak orang lemah. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, bantulah aku agar berani menyatakan kebenaran-Mu untuk membela orang-orang yang teraniaya. Amin. (Dod).

    • 6 min

Top Podcasts In Religion & Spirituality

Conspirituality
Derek Beres, Matthew Remski, Julian Walker
Crazy Love Podcast
Crazy Love Ministries
The Max Lucado Encouraging Word Podcast
AccessMore
Mielen laboratorio
Ari-Pekka Skarp
Andrei puhuu
Isä Andrei
Life of the Prophet Muhammad
Ahson Syed