42 min

#14 - Yang Baik Dijaga, Yang Rusak Diperbaiki Jikalahari Podcast

    • Non-Profit

Selamat sore sobat Jikalahari, Jikalahari Podcast hari ini kembali hadir,   Kali ini menghadirkan Made Ali, Koordinator Jikalahari, Prof Yusmar Yusuf sebagai Akademisi, dan Fedli Aziz dari Begawai Institute perwakilan seniman Riau.   

Podcast kali ini berbeda, diadakan di tengah tengah danau yang mmemiliki 3 pulau di dalamnya. TN Zamrud namanya, Danau Zamrud ini berada di Kampung Dayun, Kecaatan Dayun, Kabupaten Siak.  

Podcast ini diselenggarakan pada 18 Desember 2021 di atas panggung terapung, dan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Forest Art Zamrud Tesso Nilo yang dilaksanakan pada 22 Desember 2021 di Ruang Terbuka Hijau Taman Tengku Agung, Siak.  

Pada Podcast kali ini mengangkat tema "Yang Baik Dijaga, Yang Rusak Diperbaiki."   Kegiatan ini di lakukan secara kolaboratif, Made panggilan akrabnya menjelaskan dasar mengapa kegiatan Fprest Art ini laksanakan  “Forest Art Zamrud Siak Hijau ini gagasan Alm. Datuk Al Azhar, lima isu yang di pikirkan beliau, pertama hutan tanah yang rusak, kebudayaan melayu yang mulai terkikis, keberadaan masyarakat adat yang wilayahnya di rampas korporasi, muatan lokal, dan kesenian. Lima isu ini dimasukkan dalam RUU Provinsi Riau dalam model penyelamatan hutan tersisa di Riau, maka kita kolaborasi dengan pendekatan kebudayaan dan kesenian.”  

Dan Prof. Yusmar Yusuf mengatakan “Apapun dalam tindakan-tindakan, kemajuan pearadaban, kebudayaan, takkan mampu meninggalkan nilai-nilai atau semangat-semangat kolaborasi itu sendiri. Selama ini mungkin kita berjalan dalam ruang-ruang sunyi masing-masing, aktifis lingkungan datang dengan semangat cahaya kemalaikatannya sendiri, seniman-seniman juga bersepi-sepi di ruang-ruang sepi atau wilayah beban keakraban di kota-kota yang juga menjalani semangat cahaya kemalaikatannya sendiri. Kelihatannya Forest Art Zamrud Siak Hijau yang dalam kondisi global warming ini, kehendak baik teman-teman membangun kesadaran ekologis dalam semangat kolaborasi bersama.”    

Lalu apa saja sih yang dibahas selama podcast berlangsung?  
yuk simak selengkapnya di episode kita kali ini.   
Kamu bisa simak selengkapnya  

via   Youtube:  https://youtu.be/CFR-JIWXkCA
Spotify: https://open.spotify.com/show/3KJo8S7PAqkvLwjHrHYhpZ   
Google Podcast: https://www.google.com/podcasts?  
feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYTQ1YTkxOC9wb2RjYXN0L3Jzcw==   
RadioPublic: https://radiopublic.com/jikalahari-podcast-Wz9enY
Pocket   Casts: https://pca.st/0o4u71y8   
Overcast: https://overcast.fm/itunes1534829137/jikalahari-podcast   
Breaker: https://www.breaker.audio/jikalahari-podcast   
Kamu tinggal klik link platform yang ingin kamu gunakan, dan kamu bisa langsung mendengarkan Jikalahari Podcast.

Selamat sore sobat Jikalahari, Jikalahari Podcast hari ini kembali hadir,   Kali ini menghadirkan Made Ali, Koordinator Jikalahari, Prof Yusmar Yusuf sebagai Akademisi, dan Fedli Aziz dari Begawai Institute perwakilan seniman Riau.   

Podcast kali ini berbeda, diadakan di tengah tengah danau yang mmemiliki 3 pulau di dalamnya. TN Zamrud namanya, Danau Zamrud ini berada di Kampung Dayun, Kecaatan Dayun, Kabupaten Siak.  

Podcast ini diselenggarakan pada 18 Desember 2021 di atas panggung terapung, dan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Forest Art Zamrud Tesso Nilo yang dilaksanakan pada 22 Desember 2021 di Ruang Terbuka Hijau Taman Tengku Agung, Siak.  

Pada Podcast kali ini mengangkat tema "Yang Baik Dijaga, Yang Rusak Diperbaiki."   Kegiatan ini di lakukan secara kolaboratif, Made panggilan akrabnya menjelaskan dasar mengapa kegiatan Fprest Art ini laksanakan  “Forest Art Zamrud Siak Hijau ini gagasan Alm. Datuk Al Azhar, lima isu yang di pikirkan beliau, pertama hutan tanah yang rusak, kebudayaan melayu yang mulai terkikis, keberadaan masyarakat adat yang wilayahnya di rampas korporasi, muatan lokal, dan kesenian. Lima isu ini dimasukkan dalam RUU Provinsi Riau dalam model penyelamatan hutan tersisa di Riau, maka kita kolaborasi dengan pendekatan kebudayaan dan kesenian.”  

Dan Prof. Yusmar Yusuf mengatakan “Apapun dalam tindakan-tindakan, kemajuan pearadaban, kebudayaan, takkan mampu meninggalkan nilai-nilai atau semangat-semangat kolaborasi itu sendiri. Selama ini mungkin kita berjalan dalam ruang-ruang sunyi masing-masing, aktifis lingkungan datang dengan semangat cahaya kemalaikatannya sendiri, seniman-seniman juga bersepi-sepi di ruang-ruang sepi atau wilayah beban keakraban di kota-kota yang juga menjalani semangat cahaya kemalaikatannya sendiri. Kelihatannya Forest Art Zamrud Siak Hijau yang dalam kondisi global warming ini, kehendak baik teman-teman membangun kesadaran ekologis dalam semangat kolaborasi bersama.”    

Lalu apa saja sih yang dibahas selama podcast berlangsung?  
yuk simak selengkapnya di episode kita kali ini.   
Kamu bisa simak selengkapnya  

via   Youtube:  https://youtu.be/CFR-JIWXkCA
Spotify: https://open.spotify.com/show/3KJo8S7PAqkvLwjHrHYhpZ   
Google Podcast: https://www.google.com/podcasts?  
feed=aHR0cHM6Ly9hbmNob3IuZm0vcy8zYTQ1YTkxOC9wb2RjYXN0L3Jzcw==   
RadioPublic: https://radiopublic.com/jikalahari-podcast-Wz9enY
Pocket   Casts: https://pca.st/0o4u71y8   
Overcast: https://overcast.fm/itunes1534829137/jikalahari-podcast   
Breaker: https://www.breaker.audio/jikalahari-podcast   
Kamu tinggal klik link platform yang ingin kamu gunakan, dan kamu bisa langsung mendengarkan Jikalahari Podcast.

42 min