1 hr

Prof DR H Judha Riksawan SH MH : Dari Penyiar Hingga Guru Besar MATARAM Radio City

    • Entertainment News

Siapa tak kenal  tokoh penyiaran Indonesia yang satu ini. Ya Prof DR H  Judha Riksawan SH MH, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin  Makassar, Sulawesi Selatan.  Kecintaannya pada dunia penyiaran, ternyata masih lekat hingga  sekarang. Saya sendiri pertama kali kenal dan ketemu Prof Judha, 21  tahun lalu. Ketika sama-sama mengikuti  Workshop Program Director Radio  se Indonesia yang diselenggarakan Walhi, Komseni  Jakarta bekerjasama  dengan Jaringan media  Masima Radionet pada 19-23 Maret 1999 di Bumi  Wiyata Depok Jawa Barat. Saya mewakili Radio CNL 95.3 FM Mataram dan Judha Riksawan mewakili  Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar. Radio tempat kami bekerja,  kebetulan  satu jaringan pemasaran dan sindikasi program dengan Prambors Network.

Uniknya,  selama workshop berlangsung, kami terlibat dalam satu kelompok  hingga hari terakhir mendapat tugas ikut lomba Produksi Iklan Radio  Sukseskan Pemilu 1999, Pemilu pertama pasca tumbangnya rezim Orde  baru."Saya ingat itu Ray. Ketika kelompok lain bikin spot iklan,  kelompok kita bikin Jingle Pemilu dan kelompok kita menang toh,' kata  Prof Judha mengungkapkan kenangannya dalam obrolan hangat RayFreshTalk.  Ya, itulah untuk kali pertama saya berinteraksi dan terlibat  bekerjasama dengan  orang-orang hebat dibalik sukses Radio Anak Muda  dari berbagai Kota besar di Indonesia. Selain Judha Riksawan (Radio AL  Ikhwan FM Makassar), ada juga Beny Hartawan (New Shinta FM Bandung) dan  Ridwan (Guntur FM Singaraja).   Prof Judha sendiri malang melintang di dunia radio profesional sejak  masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Unhas Makassar."Saya  mulai siaran dan terima gaji sebagai penyiar radio sejak kuliah semester  3,"sebutnya. Tapi jauh sebelum itu,Judha remaja ternyata sudah biasa bercuap-cuap di  depan mikropon. Bahkan mulai bersiaran sejak duduk di bangku kelas 5 SD,  menjadi penyiar radio gelap atau ilegal. Judha mengaku bahkan sering  iseng dan berani menghidupkan sendiri pemancar radio gelombang pendek  atau SW  jelang tengah malam. Radio itu dibuat kakaknya untuk keperluan  hobby semata. Tapi keisengannya itu pula, banyak yang penasaran,siapa  anak yang suka siaran tengah malam.

Bagi Judha Riksawan, menjadi penyiar radio adalah taqdir dan garis hidup  yang dijalani. Ditambah lagi, nama pemberian orang tuanya  yang berbau  dunia antariksa. "Saya diberi nama Judha Riksawan, sosok manusia  antariksa, semacam  star war lah. Makanya, saya wujudkan kecintaan pada  antariksa itu menjadi penyiar radio,"selorohnya.  Karir Judha Riksawan sebagai penyiar profesional dimulai dari penyiar  honorer di Radio Bharata AM Makassar  yang kini sudah migrasi ke FM.   Dari penyiar biasa, Judha dipercaya sebagai Music Director Hingga  Program Director. Bahkan pernah juga jadi Kepala bagian pemasaran iklan  dan promosi hingga urusan produksi berita. Semua posisi penting pernah  dipegang.  Dari Radio Bharata, Judha sempat pindah siaran dan berkarir di  Radio  Al Ikhwan (RAI) FM Makassar dan dipercaya sebagai General Manager.  Judha juga pernah menjadi Direktur Radio Delta FM Makassar bahkan  pemegang saham.  Atas segala prestasinya, Judha pun diajak bergabung dengan manajemen  Prambors Network dan ikut mendirikan radio jaringan Prambors FM  Makassar, radionya kawula muda."Tapi itu saya lakoni sebelum jadi  dosen," kenangnya. Lantas?

Siapa tak kenal  tokoh penyiaran Indonesia yang satu ini. Ya Prof DR H  Judha Riksawan SH MH, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin  Makassar, Sulawesi Selatan.  Kecintaannya pada dunia penyiaran, ternyata masih lekat hingga  sekarang. Saya sendiri pertama kali kenal dan ketemu Prof Judha, 21  tahun lalu. Ketika sama-sama mengikuti  Workshop Program Director Radio  se Indonesia yang diselenggarakan Walhi, Komseni  Jakarta bekerjasama  dengan Jaringan media  Masima Radionet pada 19-23 Maret 1999 di Bumi  Wiyata Depok Jawa Barat. Saya mewakili Radio CNL 95.3 FM Mataram dan Judha Riksawan mewakili  Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar. Radio tempat kami bekerja,  kebetulan  satu jaringan pemasaran dan sindikasi program dengan Prambors Network.

Uniknya,  selama workshop berlangsung, kami terlibat dalam satu kelompok  hingga hari terakhir mendapat tugas ikut lomba Produksi Iklan Radio  Sukseskan Pemilu 1999, Pemilu pertama pasca tumbangnya rezim Orde  baru."Saya ingat itu Ray. Ketika kelompok lain bikin spot iklan,  kelompok kita bikin Jingle Pemilu dan kelompok kita menang toh,' kata  Prof Judha mengungkapkan kenangannya dalam obrolan hangat RayFreshTalk.  Ya, itulah untuk kali pertama saya berinteraksi dan terlibat  bekerjasama dengan  orang-orang hebat dibalik sukses Radio Anak Muda  dari berbagai Kota besar di Indonesia. Selain Judha Riksawan (Radio AL  Ikhwan FM Makassar), ada juga Beny Hartawan (New Shinta FM Bandung) dan  Ridwan (Guntur FM Singaraja).   Prof Judha sendiri malang melintang di dunia radio profesional sejak  masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Unhas Makassar."Saya  mulai siaran dan terima gaji sebagai penyiar radio sejak kuliah semester  3,"sebutnya. Tapi jauh sebelum itu,Judha remaja ternyata sudah biasa bercuap-cuap di  depan mikropon. Bahkan mulai bersiaran sejak duduk di bangku kelas 5 SD,  menjadi penyiar radio gelap atau ilegal. Judha mengaku bahkan sering  iseng dan berani menghidupkan sendiri pemancar radio gelombang pendek  atau SW  jelang tengah malam. Radio itu dibuat kakaknya untuk keperluan  hobby semata. Tapi keisengannya itu pula, banyak yang penasaran,siapa  anak yang suka siaran tengah malam.

Bagi Judha Riksawan, menjadi penyiar radio adalah taqdir dan garis hidup  yang dijalani. Ditambah lagi, nama pemberian orang tuanya  yang berbau  dunia antariksa. "Saya diberi nama Judha Riksawan, sosok manusia  antariksa, semacam  star war lah. Makanya, saya wujudkan kecintaan pada  antariksa itu menjadi penyiar radio,"selorohnya.  Karir Judha Riksawan sebagai penyiar profesional dimulai dari penyiar  honorer di Radio Bharata AM Makassar  yang kini sudah migrasi ke FM.   Dari penyiar biasa, Judha dipercaya sebagai Music Director Hingga  Program Director. Bahkan pernah juga jadi Kepala bagian pemasaran iklan  dan promosi hingga urusan produksi berita. Semua posisi penting pernah  dipegang.  Dari Radio Bharata, Judha sempat pindah siaran dan berkarir di  Radio  Al Ikhwan (RAI) FM Makassar dan dipercaya sebagai General Manager.  Judha juga pernah menjadi Direktur Radio Delta FM Makassar bahkan  pemegang saham.  Atas segala prestasinya, Judha pun diajak bergabung dengan manajemen  Prambors Network dan ikut mendirikan radio jaringan Prambors FM  Makassar, radionya kawula muda."Tapi itu saya lakoni sebelum jadi  dosen," kenangnya. Lantas?

1 hr