![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
1 hr
![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
Prof DR H Judha Riksawan SH MH : Dari Penyiar Hingga Guru Besar MATARAM Radio City
-
- Entertainment News
Siapa tak kenal tokoh penyiaran Indonesia yang satu ini. Ya Prof DR H Judha Riksawan SH MH, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Kecintaannya pada dunia penyiaran, ternyata masih lekat hingga sekarang. Saya sendiri pertama kali kenal dan ketemu Prof Judha, 21 tahun lalu. Ketika sama-sama mengikuti Workshop Program Director Radio se Indonesia yang diselenggarakan Walhi, Komseni Jakarta bekerjasama dengan Jaringan media Masima Radionet pada 19-23 Maret 1999 di Bumi Wiyata Depok Jawa Barat. Saya mewakili Radio CNL 95.3 FM Mataram dan Judha Riksawan mewakili Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar. Radio tempat kami bekerja, kebetulan satu jaringan pemasaran dan sindikasi program dengan Prambors Network.
Uniknya, selama workshop berlangsung, kami terlibat dalam satu kelompok hingga hari terakhir mendapat tugas ikut lomba Produksi Iklan Radio Sukseskan Pemilu 1999, Pemilu pertama pasca tumbangnya rezim Orde baru."Saya ingat itu Ray. Ketika kelompok lain bikin spot iklan, kelompok kita bikin Jingle Pemilu dan kelompok kita menang toh,' kata Prof Judha mengungkapkan kenangannya dalam obrolan hangat RayFreshTalk. Ya, itulah untuk kali pertama saya berinteraksi dan terlibat bekerjasama dengan orang-orang hebat dibalik sukses Radio Anak Muda dari berbagai Kota besar di Indonesia. Selain Judha Riksawan (Radio AL Ikhwan FM Makassar), ada juga Beny Hartawan (New Shinta FM Bandung) dan Ridwan (Guntur FM Singaraja). Prof Judha sendiri malang melintang di dunia radio profesional sejak masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Unhas Makassar."Saya mulai siaran dan terima gaji sebagai penyiar radio sejak kuliah semester 3,"sebutnya. Tapi jauh sebelum itu,Judha remaja ternyata sudah biasa bercuap-cuap di depan mikropon. Bahkan mulai bersiaran sejak duduk di bangku kelas 5 SD, menjadi penyiar radio gelap atau ilegal. Judha mengaku bahkan sering iseng dan berani menghidupkan sendiri pemancar radio gelombang pendek atau SW jelang tengah malam. Radio itu dibuat kakaknya untuk keperluan hobby semata. Tapi keisengannya itu pula, banyak yang penasaran,siapa anak yang suka siaran tengah malam.
Bagi Judha Riksawan, menjadi penyiar radio adalah taqdir dan garis hidup yang dijalani. Ditambah lagi, nama pemberian orang tuanya yang berbau dunia antariksa. "Saya diberi nama Judha Riksawan, sosok manusia antariksa, semacam star war lah. Makanya, saya wujudkan kecintaan pada antariksa itu menjadi penyiar radio,"selorohnya. Karir Judha Riksawan sebagai penyiar profesional dimulai dari penyiar honorer di Radio Bharata AM Makassar yang kini sudah migrasi ke FM. Dari penyiar biasa, Judha dipercaya sebagai Music Director Hingga Program Director. Bahkan pernah juga jadi Kepala bagian pemasaran iklan dan promosi hingga urusan produksi berita. Semua posisi penting pernah dipegang. Dari Radio Bharata, Judha sempat pindah siaran dan berkarir di Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar dan dipercaya sebagai General Manager. Judha juga pernah menjadi Direktur Radio Delta FM Makassar bahkan pemegang saham. Atas segala prestasinya, Judha pun diajak bergabung dengan manajemen Prambors Network dan ikut mendirikan radio jaringan Prambors FM Makassar, radionya kawula muda."Tapi itu saya lakoni sebelum jadi dosen," kenangnya. Lantas?
Siapa tak kenal tokoh penyiaran Indonesia yang satu ini. Ya Prof DR H Judha Riksawan SH MH, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Kecintaannya pada dunia penyiaran, ternyata masih lekat hingga sekarang. Saya sendiri pertama kali kenal dan ketemu Prof Judha, 21 tahun lalu. Ketika sama-sama mengikuti Workshop Program Director Radio se Indonesia yang diselenggarakan Walhi, Komseni Jakarta bekerjasama dengan Jaringan media Masima Radionet pada 19-23 Maret 1999 di Bumi Wiyata Depok Jawa Barat. Saya mewakili Radio CNL 95.3 FM Mataram dan Judha Riksawan mewakili Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar. Radio tempat kami bekerja, kebetulan satu jaringan pemasaran dan sindikasi program dengan Prambors Network.
Uniknya, selama workshop berlangsung, kami terlibat dalam satu kelompok hingga hari terakhir mendapat tugas ikut lomba Produksi Iklan Radio Sukseskan Pemilu 1999, Pemilu pertama pasca tumbangnya rezim Orde baru."Saya ingat itu Ray. Ketika kelompok lain bikin spot iklan, kelompok kita bikin Jingle Pemilu dan kelompok kita menang toh,' kata Prof Judha mengungkapkan kenangannya dalam obrolan hangat RayFreshTalk. Ya, itulah untuk kali pertama saya berinteraksi dan terlibat bekerjasama dengan orang-orang hebat dibalik sukses Radio Anak Muda dari berbagai Kota besar di Indonesia. Selain Judha Riksawan (Radio AL Ikhwan FM Makassar), ada juga Beny Hartawan (New Shinta FM Bandung) dan Ridwan (Guntur FM Singaraja). Prof Judha sendiri malang melintang di dunia radio profesional sejak masih duduk di bangku kuliah di Fakultas Hukum Unhas Makassar."Saya mulai siaran dan terima gaji sebagai penyiar radio sejak kuliah semester 3,"sebutnya. Tapi jauh sebelum itu,Judha remaja ternyata sudah biasa bercuap-cuap di depan mikropon. Bahkan mulai bersiaran sejak duduk di bangku kelas 5 SD, menjadi penyiar radio gelap atau ilegal. Judha mengaku bahkan sering iseng dan berani menghidupkan sendiri pemancar radio gelombang pendek atau SW jelang tengah malam. Radio itu dibuat kakaknya untuk keperluan hobby semata. Tapi keisengannya itu pula, banyak yang penasaran,siapa anak yang suka siaran tengah malam.
Bagi Judha Riksawan, menjadi penyiar radio adalah taqdir dan garis hidup yang dijalani. Ditambah lagi, nama pemberian orang tuanya yang berbau dunia antariksa. "Saya diberi nama Judha Riksawan, sosok manusia antariksa, semacam star war lah. Makanya, saya wujudkan kecintaan pada antariksa itu menjadi penyiar radio,"selorohnya. Karir Judha Riksawan sebagai penyiar profesional dimulai dari penyiar honorer di Radio Bharata AM Makassar yang kini sudah migrasi ke FM. Dari penyiar biasa, Judha dipercaya sebagai Music Director Hingga Program Director. Bahkan pernah juga jadi Kepala bagian pemasaran iklan dan promosi hingga urusan produksi berita. Semua posisi penting pernah dipegang. Dari Radio Bharata, Judha sempat pindah siaran dan berkarir di Radio Al Ikhwan (RAI) FM Makassar dan dipercaya sebagai General Manager. Judha juga pernah menjadi Direktur Radio Delta FM Makassar bahkan pemegang saham. Atas segala prestasinya, Judha pun diajak bergabung dengan manajemen Prambors Network dan ikut mendirikan radio jaringan Prambors FM Makassar, radionya kawula muda."Tapi itu saya lakoni sebelum jadi dosen," kenangnya. Lantas?
1 hr