2 min

Ada yang tertinggal Motivasi Public Speaking Dan Hipnoterapi

    • Parenting

"Ada Yang Ketinggalan"

Di suatu senja takkala matahari mulai condong ke ufuk barat, sebuah bis yg hampir terisi penuh melaju dg kecepatan sedang.

Kebanyakan orang di dalamnya dalam kondisi senang.

Si sopir sudah di akhir tugasnya setelah sepanjang hari menyetir.

Para penumpang menuju ke rumah setelah bekerja seharian.

Di satu tempat perberhentian, naiklah seorang wanita muda.

Dari sejak naik, duduk, sepanjang perjalanan, sampai turun kembali dalam perjalanan yg tidak terlalu lama, semua gerak gerik & tingkah lakunya membuat seisi bus mengernyitkan kening.

Wanita tsb menjejakkan kakinya dg keras sewaktu menaiki tangga bis, mengoceh secara kasar karena kakinya hampir tersandung kaki penumpang lain, mengumpat karena tempat duduk kosong adanya di belakang.

Setelah duduk, dia berbicara di telepon dg keras.

Mungkin hari tsb buruk baginya karena ganjalan persoalan hidup ataukah memang seperti itulah caranya mengisi hari.

Walaupun terganggu, seisi bis tidak membiarkan tingkah wanita tsb merusak suasana baik yg ada. Untunglah dia tidak naik terlalu lama.

Sebelum wanita tsb menjejakkan kakinya ke tanah, sang sopir yg sudah berumur berkata, ”Bu, saya rasa ada yg ketinggalan.”

Dg kaget, wanita tsb menoleh & menukas cepat, ”Oh, apa ya?”. Mungkin dia kuatir ada barang berharganya yg ketinggalan.

Dg tersenyum, sopir melanjutkan,

”Semua kejengkelan & kemarahan anda, masih tertinggal di dalam bis. Silakan diambil kembali semuanya karena kami tidak memerlukannya.”

Semuanya tersenyum termasuk si wanita. Bedanya, jika seisi bis tersenyum geli maka si wanita tersenyum kecut karena malu.

Saudaraku yg berbahagia,
Hati-hatilah dlm menjalani kehidupan ini supaya kita tdk ’meninggalkan’ hal2 buruk.

Jika tak ada yg mau menerimanya (baca: melayani) maka kita sendiri yg harus ’mengambilnya’ kembali.

"Ada Yang Ketinggalan"

Di suatu senja takkala matahari mulai condong ke ufuk barat, sebuah bis yg hampir terisi penuh melaju dg kecepatan sedang.

Kebanyakan orang di dalamnya dalam kondisi senang.

Si sopir sudah di akhir tugasnya setelah sepanjang hari menyetir.

Para penumpang menuju ke rumah setelah bekerja seharian.

Di satu tempat perberhentian, naiklah seorang wanita muda.

Dari sejak naik, duduk, sepanjang perjalanan, sampai turun kembali dalam perjalanan yg tidak terlalu lama, semua gerak gerik & tingkah lakunya membuat seisi bus mengernyitkan kening.

Wanita tsb menjejakkan kakinya dg keras sewaktu menaiki tangga bis, mengoceh secara kasar karena kakinya hampir tersandung kaki penumpang lain, mengumpat karena tempat duduk kosong adanya di belakang.

Setelah duduk, dia berbicara di telepon dg keras.

Mungkin hari tsb buruk baginya karena ganjalan persoalan hidup ataukah memang seperti itulah caranya mengisi hari.

Walaupun terganggu, seisi bis tidak membiarkan tingkah wanita tsb merusak suasana baik yg ada. Untunglah dia tidak naik terlalu lama.

Sebelum wanita tsb menjejakkan kakinya ke tanah, sang sopir yg sudah berumur berkata, ”Bu, saya rasa ada yg ketinggalan.”

Dg kaget, wanita tsb menoleh & menukas cepat, ”Oh, apa ya?”. Mungkin dia kuatir ada barang berharganya yg ketinggalan.

Dg tersenyum, sopir melanjutkan,

”Semua kejengkelan & kemarahan anda, masih tertinggal di dalam bis. Silakan diambil kembali semuanya karena kami tidak memerlukannya.”

Semuanya tersenyum termasuk si wanita. Bedanya, jika seisi bis tersenyum geli maka si wanita tersenyum kecut karena malu.

Saudaraku yg berbahagia,
Hati-hatilah dlm menjalani kehidupan ini supaya kita tdk ’meninggalkan’ hal2 buruk.

Jika tak ada yg mau menerimanya (baca: melayani) maka kita sendiri yg harus ’mengambilnya’ kembali.

2 min