3 episodes

Silahkan singgah yang tak perlu menjadi sungguh. Selamat mendengarkan.

Puan Lara Adhina Elda Irsulin

    • Arts

Silahkan singgah yang tak perlu menjadi sungguh. Selamat mendengarkan.

    Cerpen// Apa Kabar, Dim?

    Cerpen// Apa Kabar, Dim?

    "Apa Kabar, Dim?" //Story by; Adhina Elda Irsulin

    ***

    Setiap waktu yang kulalui bersamanya adalah bahagia yang tercipta. Lagu "Menua Berdua" milik Senar Senja mengalun indah dalam langkahku dengannya. Pada senja kala itu, ia membisikkanku dengan kalimat ini "Gia, jangan pernah merasakan sedih ketika bersamaku ya." Ujarnya.
    "Berarti kalau sedang tidak bersama kamu boleh dong, Dim?" Jawabku.
    "Boleh."
    "Loh kok gitu? Kan biasanya orang sedih itu butuh sandaran Dim, dan sandaranku adalah orang yang sedang bersamaku, yaitu kamu. Kalau sedang tidak bersamamu dan aku boleh bersedih, aku dengan siapa?"

    Dimas tersenyum mendengar pertanyaanku, "Dengan dirimu sendiri, Gi." Jawabnya lembut.
    Aku mengerutkan dahiku dan Dimas menyadari bahwa ini pertanda aku belum bisa mencerna kalimatnya. "Gi, menurutku cinta yang baik adalah cinta yang tidak pernah menuntut hal utama untuk saling mencintai kepada pasangannya, melainkan kepada diri sendirinya terlebih dahulu. Ini berbeda dengan egois, Gi. Aku ingin kamu menjadikan diri kamu sendiri sebagai sandaran utama, bukan aku. Karena waktu terus berlalu Gi, siapapun tidak mengetahui apapun dibalik sebuah takdir." Aku terdiam.

    "Gi, kok diam?" tanyanya.
    "Kamu mau bilang bahwa takdir tak selamanya membaikkan sepasang insan ya? Termasuk kita." Dan aku balik bertanya kepada Dimas.
    "Iya Gi, Aku takut kelak hanya doa yang bisa menjadi batas antara kita. Dan disaat itu, aku tidak ingin kamu kehilangan satu-satunya hal berharga selain aku, yaitu diri kamu sendiri. Karena saat itu aku sudah tidak bisa lagi bersama dengan kamu."

    ***

    Aku tersenyum mengenang kalimat yang ia lontarkan sebelum seminggu kemudian ia benar-benar pergi. Dimas pergi ke tempat yang tak mampu untuk ku tempuh dan hanya doa yang menjadi batas antara Aku dan Dimas. Sesuai permintaan Dimas, aku hanya bersedih dengan diriku sendiri namun tetap mencintai diriku sendiri.
    Kini lagu "Menua Berdua" milik Senar Senja hanya kudengar sendirian sembari meniupkan pesan yang kuharap selalu tersampaikan di atas sana;
    "Apa kabar, Dim? Aku ingin kamu disini agar aku tidak bersedih terus menerus. Telah kuhitung, sudah 365 hari pemilik dari rasa sayangku belum berubah, yaitu kamu."

    • 3 min
    Puisi// Sehabis Sakit-Joko Pinurbo

    Puisi// Sehabis Sakit-Joko Pinurbo

    "Sehabis Sakit" sebuah puisi milik Joko Pinurbo.

    • 40 sec
    Puisi// Sepertinya Kamu Harus Tahu

    Puisi// Sepertinya Kamu Harus Tahu

    iya, kamu harus tahu. aku baik-baik saja. --seuntai puisi milik saya.

    • 1 min

Top Podcasts In Arts

Rintik Sedu
Rintiksedu
Table Manners with Jessie and Lennie Ware
Jessie Ware
The MOOD Podcast
Matt Jacob
@Podsdud
Hasruddin Hafid
MALAM SERAM
KC Champion
Life with Marianna
Dear Media, Marianna Hewitt