54 episodes

70 % Puisi 30 % Audio Fiksi

Selembar Memoar Selembar Memoar

    • Arts

70 % Puisi 30 % Audio Fiksi

    Hari Bertaruh

    Hari Bertaruh

    Mengenai apa yang kusut dan ribut di dalam kepalaku, selalu ingin jadi ketanpaan yang berdiri di tengah-tengah padang rumput. Seperti kehampaan yang lapang ; puisi yang menunggu untuk dikarang.

    • 1 min
    Alasan Kau Semakin Cantik

    Alasan Kau Semakin Cantik

    Bila saatnya tiba; kau tersenyum. Ribuan puisi telah tertancap di dadamu. Kendati gemuruh tak lagi datang dari lautan. Meskipun orang-orang bertengkar tentang bagaimana cara mengisi istana. Aku masih gentar—gemetar meminta Tuhan mengosongkan hatimu dari selain aku.

    • 1 min
    Bila Kau Berjalan Sendiri

    Bila Kau Berjalan Sendiri

    Ada tempat riuh bernama kenangan. Ada tempat jauh yang kusebut dirimu. Semacam luka berat yang ingin meledak di jantung puisi-puisi.

    • 2 min
    Ketika Tak Ada Seorang pun di Puncak Hermit

    Ketika Tak Ada Seorang pun di Puncak Hermit

    Mata kekasih adalah nyala yang selamanya. Sewajar lihai jemari seniman di Pulau Fajar. Kepak sayap dan jejakmu yang kelip gemerlap membentang sepanjang jalan ini. 

    • 1 min
    Kyla

    Kyla

    Sampai saatnya Kyla bertemu dengan waktu dan langit secara bersamaan. Sebuah pertanyaan menjadi pakaiannya di hari itu. Apakah manusia  benar-benar bisa memaafkan? Sedangkan di dalam kepala mereka, kesedihan datang seperti lautan. Dan hidup hanya punya kapal kecil yang terbuat dari air mata.

    • 2 min
    Puisi Berikutnya Untukmu

    Puisi Berikutnya Untukmu

    Kau pernah berkata: Menerima adalah terluka. Bersabar adalah terluka sekali lagi dan pergi adalah luka yang tak bisa kau hitung jumlahnya.

    • 1 min

Top Podcasts In Arts

Rintik Sedu
Rintiksedu
Lecture du coran
Aelia Phosphore
Suara dari Awan
Febry Lestya
Baked The Podcast
All Ears FM
Tentang Rasa
Aisyah Fr
Yourinternetfriend
Yourinternetfriend