#jurnalsabardansyukur Ifralillah H.
-
- Education
Podcast ini berisi sudut pandang seorang Ifralillah dalam mengabadikan hikmah dari segala apa yang telah ditetapkan oleh-Nya.
#jurnalsabardansyukur adalah bentuk penyerahan diri sebagai hamba agar tetap waras dan seimbang dalam menjalani kehidupan dunia di tengah hiruk pikuk tuntutan sosial.
Bismillah.. Mari saling mendo'akan, ya!
-
12. Memantaskan Diri
Percaya, memperbaiki diri karena manusia itu ada batasnya. Manusia yang kita tuju itu, boleh jadi suatu waktu mengecewakan kita. Sampai pada akhirnya kita merasa patah dan tersakiti. Padahal niat kita sendiri sudah keliru dari awal, ekspektasi kita terlalu tinggi. Manusia itu, sebaik apa pun dia, punya peluang memberi luka.
"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup. Dan yang paling pahit ialah berharap pada manusia." —Ali bin Abi Thalib.
Mulai sekarang, belajar pelan-pelan memproses dan menjaga diri karena Allah dan juga untuk kebaikan diri kita sendiri. Saat kita ditinggalkan manusia, kita percaya bahwa cinta dan pertolongan Allah itu selalu ada. Dan kita tidak akan kecewa oleh sebab Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. -
11. Menjalani Ramadan
Tingkatan seorang hamba ada 3: Islam, Iman, dan Taqwa. Dalam menjalani tingkatan ini, tentu kita butuh tuntunan yang diturunkan langsung oleh Sang Pencipta, yaitu Al-Qur’an. Maka, di bulan suci Ramadan ini, hal yang sebaiknya di perbaiki adalah perihal kedekatan diri dengan Al-Qur’an. Sudah sejauh mana kita membaca, menyadabburi, menghafalkan, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan?
-
10. Al-Qur’an Bukan Sendagurau
Do'a bukan semata-mata untuk memunajatkan harap dan keinginan diri. Tapi lebih kepada adab sebagai hamba. Maka sewajarnya hamba yang beradab, tentu punya etika ketika menghadap Pencipta.
-
9. Permintaan
Rumah tangga bukan hanya sekedar pergi saling pamit dan pulang saling sambut, lebih dari itu ada misi mulia yang harus diemban yang orientasinya akhirat. Dan ini akan jauh lebih menyenangkan bila dilakukan dengan pasangan yang sevisi dan semisi. Akan jauh lebih ringan jika diupayakan bersama.
-
8. Bukan Milik
Boleh jadi, itu adalah merek sepatu ternama, produksi terbatas, kualitas terbaik. Tapi, ternyata tidak cocok untuk kita. Entah ukuran sepatunya yang kebesaran, atau kaki kita yang kekecilan.
Sejenak kita merenungi kalimat ini,
"Sesuatu yang ditakdirkan bukan kilik, selalu menemukan jalan pergi terbaik."
Sederhana.
Sayangnya, ini bukan hanya tentang sepatu. -
7. Algoritma Kehidupan
Kita tidak akan pernah bisa membeli pengalaman hidup seseorang berpuluh tahun ke belakang dengan apapun itu; cinta, kasih sayang, atau bahkan uang. Kita tidak akan pernah bisa merubahnya dengan instan; kalimat ajakan, atau bahkan percontohan.