19 episodes

Selamat datang di channel #RASAKITA; Berbagi Rasa Lewat Untaian Kata. Adalah salah satu channel audio podcaster yang hadir dengan sengaja. Mengulas rasa melalui sebuah book podcaster (PERIHAL RASA). Saling bertukar pikiran dengan BERBAGI RASA. Serta menjelajah dunia sastra dengan review buku-buku fiksi (REVIEW SASTRA).

RASAKITA RASAKITA

    • Arts

Selamat datang di channel #RASAKITA; Berbagi Rasa Lewat Untaian Kata. Adalah salah satu channel audio podcaster yang hadir dengan sengaja. Mengulas rasa melalui sebuah book podcaster (PERIHAL RASA). Saling bertukar pikiran dengan BERBAGI RASA. Serta menjelajah dunia sastra dengan review buku-buku fiksi (REVIEW SASTRA).

    Review Sastra "IBUK" - Iwan Setyawan

    Review Sastra "IBUK" - Iwan Setyawan

    “Seperti sepatumu ini, Nduk. Kadang kita mesti berpijak dengan sesuatu yang tak sempurna. Tapi kamu mesti kuat. Buatlah pijakanmu kuat.”

    -Ibuk-

    Masih belia usia Tinah saat itu. suatu pagi di Pasar Batu telah mengubah hidupnya. Sim, seorang kenek angkot, seorang playboy pasar yang berambut selalu klimis dan bersandal jepit, hadir dalam hidup Tinah lewat sebuah tatapan mata. Keduanya menikah, mereka pun menjadi Ibuk dan Bapak.

    Lima anak terlahir sebagai buah cinta. Hidup yang semakin meriah juga semakin penuh perjuangan. Angkot yang sering rusak, rumah mungil yangbocor di kala hujan, biaya pendidikan anak-anak yang besar, dan pernak-pernik permasalahan kehidupan dihadapi Ibuk dengan tabah. Air matanya membuat garis-garis hidup semakin indah.

    Ibuk, novel karya penulis national best seller Iwan Setyawan, berkisah tentang sebuah pesta kehidupan yang dipimpin oleh seorang perempuan sederhana yang perkasa. Tentang sosok perempuan bening dan hijau seperti pepohonan yang menutupi kegersangan, yang memberi napas bagi kehidupan.

    • 11 min
    Review Sastra "Kami (Bukan) Generasi Bac*t" - J.S Khairen

    Review Sastra "Kami (Bukan) Generasi Bac*t" - J.S Khairen

    Kami (Bukan) Generasi Bac*t

    Gaji? Cukup, cukup besar.

    Karier? Mulus melesat.

    Bisnis? Sebentar lagi soft launching.

    Karya? Sudah banyak yang suka.

    Mantap betul nasih Arko, Gala, Juwisa, Sania, Ogi, dan Randi. Para alumni kampus UDEL yang amburadul ini ternyata berhasil melawan tikus-tikus kehidupan.

    Namun, tikus-tikus tersebut nyatanya tidak sepenuhnya hilang. Mereka malah membesar, menyelinap dalam pekerjaan yang menyita waktu, mimpi-mimpi yang makin terasa jauh, dan dilema antara kembali ke kampung atau terus bertarung di kota tanpa tujuan.

    Akankah mereka menemukan jawaban dari semua ini?

    Atau terus melakukan pembenaran lewat bac*t tanpa mendengarkan apa yang sebenarnya diinginkan hati?

    ___________________

    Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Amerika Serikat karena dua novel sebelumnya sudah dibaca Presiden Korea Utara

    Buku ketiga dari serial novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas dan Kami (Bukan) Jongos Berdasi

    • 12 min
    Review Sastra "Kerumunan Terakhir" - Okky Madasari

    Review Sastra "Kerumunan Terakhir" - Okky Madasari

    Sepotong kisah tentang kegagapan manusia di tengah zaman yang berubah cepat, yang tak memberi kesempatan setiap orang untuk diam dan mengenang, berhenti dan kembali ke belakang.

    Dari satu kerumunan ke kerumunan lainnya, dalam kebisingan dan keasingan, generasi zaman ini berbondong-bondong meninggalkan masa lalu menuju masa depan.

    Tapi di manakah masa depan itu?

    • 12 min
    Review Sastra "Perempuan Bersampur Merah" - Intan Andaru

    Review Sastra "Perempuan Bersampur Merah" - Intan Andaru

    Tragedi tahun 1998 tidak akan pernah hilang dari ingatan Sari. Tak hanya kehilangan bapak yang tertuduh sebagai dukun santet. Sari juga kehilangan paman sekeluarga – yang seketika pergi meninggalkan kampung lantaran mendapat stigma.

    Untuk mencari jawaban atas kematian bapaknya, sari menuliskan daftar nama orang yang ikut mengarak pembantaian bapaknya pada selembar kertas. Karena mengharapkan bantuan, ia bagikan kertas tersebut kepada dua sahabatnya, Rama dan Ahmad.

    Pencarian itu rupanya tidak hanya membawa Sari bergabung dalam sanggar tari gandrung yang penuh rahasia, tetapi juga mengubah persahabaran Sari-Rama-Ahmad menjadi kisah cinta yang rumit. Cinta yang akhirnya menuntun mereka bertiga kembali pada tragedi di tahun itu.

    _________________________________

    “Sebagai dokter sekaligus penulis, stetoskop Intan Andaru berfungsi ganda. Ia pergunakan itu untuk menganalisis sakit ragawi dan non ragawi manusia. Karya-karyanya merupakan perpaduan dari pembacaan jarak jauhnya tentang manusia dan pertemuannya dengan ragam manusia yang dilengkapi keluh-kesah dari hati ke hati. Dalam karya ini, ia melengkapinya juga dengan pengalaman serta trauma latar kota kelahirannya – Banyuwangi. Tak heran bila karya ini menarik.”

    (Sujiwo Tejo – Budayawan)

    • 11 min
    Review Sastra "Kami (Bukan) Jongos Berdasi" - J.S Khairen

    Review Sastra "Kami (Bukan) Jongos Berdasi" - J.S Khairen

    Alumni kampus UDEL kini telah lulus. Masuk ke dunia nyata yang penuh tikus. Ada yang bertahan, ada yang sebentar lagi mampus.

    Kerja di bank eek? Ada. Kerjanya pindah terus? Ada. Bimbang ikut keinginan orangtua atau kata hati? Ada. Apa lagi pengangguran banyak acara, pasti ada. Namun, diam-diam ada juga yang kariernya lancar, gajinya mekar, dan jodohnya gempar menggelegar.

    Mendapat intimidasi dari rekan kerja, lingkungan, dan keluarga itu sudah biasa. Mendapat cemoohan bagi yang ingin berkarya, jelas jauh lebih biasa. Menerima perlakuan semena-mena, hingga tertawaan hingga hinaan ada sarapan pagi.

    Akankah mereka bertahan di dunia yang penuh intrik ini? atau mereka harus jadi jongos berdasi, pura-pura mampu beradaptasi, dengan tantangan dunia yang terus gonta-ganti?

    _________________

    Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pencari kerja, mereka yang ingin berkarya, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Korea Utara agar kita bisa memutuskan, apakah besok kita libur atau kerja dan berkarya.

    Buku kedua dari serial novel KAMI (BUKAN) SARJANA KERTAS.

    • 12 min
    Review Sastra "Pariyem - Linus Suryadi AG"

    Review Sastra "Pariyem - Linus Suryadi AG"

    Inilah prosak lirik karya puncak Linus Suryadi AG, seorang penyair yang kuat dalam lirik. Lewat tokoh Pariyem, seorang babu asal Wonosari, Gunung Kidul, Linus – sebagai seorang kejawen – mendedahkan beragam segi dalam kebudayaan Jawa: dari soal agama sampai soal dosa. Dari soal falsafah hidup sampai soal seks. Dari soal wayang sampai soal sikap kebangsawanan.

    Semua itu diungkapkan tanpa kehilangan rasa humor dan wajar. Karena itu, meski beberapa adegan seks dalam karya ini digambarkan agak telanjang, ia tidak terjebak dalam kevulgaran.

    • 12 min

Top Podcasts In Arts

The Bookshelf with Ryan Tubridy
Ryan Tubridy
Dish
S:E Creative Studio
Table Manners with Jessie and Lennie Ware
Jessie Ware
Minnie Questions with Minnie Driver
iHeartPodcasts
Changing Times - The Allenwood Conversations
Mary McAleese & Mary Kennedy - Dundara Television and Media
99% Invisible
Roman Mars