![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
1 min
![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
Ibu| Zawawi Imron-Sebuah Puisi Disuarakan oleh nandagibral Pandangan Nanda
-
- Islam
Ibu, kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, dedaunan pun gugur bersama reranting hanya mata air airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutihkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyerbak bau sayang ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudra, ibu
sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu, bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku
Ibu, kalau aku merantau lalu datang musim kemarau sumur-sumur kering, dedaunan pun gugur bersama reranting hanya mata air airmatamu ibu, yang tetap lancar mengalir
bila aku merantau sedap kopyor susumu dan ronta kenakalanku di hati ada mayang siwalan memutihkan sari-sari kerinduan lantaran hutangku padamu tak kuasa kubayar
ibu adalah gua pertapaanku dan ibulah yang meletakkan aku di sini saat bunga kembang menyerbak bau sayang ibu menunjuk ke langit, kemudian ke bumi aku mengangguk meskipun kurang mengerti
bila kasihmu ibarat samudra, ibu
sempit lautan teduh tempatku mandi, mencuci lumut pada diri tempatku berlayar, menebar pukat dan melempar sauh lokan-lokan, mutiara dan kembang laut semua bagiku
kalau aku ikut ujian lalu ditanya tentang pahlawan namamu ibu, yang kan kusebut paling dahulu lantaran aku tahu engkau ibu dan aku anakmu
bila aku berlayar lalu datang angin sakal Tuhan yang ibu tunjukkan telah kukenal
ibulah itu, bidadari yang berselendang bianglala sesekali datang padaku menyuruhku menulis langit biru dengan sajakku
1 min