Sayang Anak! Sayang Anak‪?‬ Ahmad Fauzan

Memilih sekolah buat anak? Cukup melihat brosur saja kah? Favorit, berbayar mahal, prestisius, cukup kah? Tunggu dulu... Kang Zay, konsultan pendidikan, master trainer Inspirasi Ekselen Indonesia, dalam episode ini akan membahas bagaimana cara memilih sekolah terbaik buat anak. Silahkan disimak, semoga bermanfaat. Kontak Kang Zay, kunjungi www.zaydsayfullah.com atau inspire-indonesia.id atau IG: @zaydsayfullah

Ust Abdul Muiz al Hafizh berbagi tips buat orang tua yang ingin buah hatinya menghafal al Qur'an sejak dini. Di episode ini dibahas fase-fase pendidikan al Qur'a: mendengarkan, mengikuti bacaan, belajar membaca tulisan dan tahsin, serta menghafal. Pertanyaan dan tanggapan dapat dikirim via DM ke IG @kak_ojan

Di episode kali ini, Kak Ojan berbagi tentang kekeliruan yang sering terjadi di masyarakat tentang pendidikan seksualitas, serta apa dan bagaimana pendidikan seksualitas disampaikan kepada anak usia diri dalam konteks pengasuhan. Termasuk di dalamnya: bagian tubuh rahasia, dan melatih 'mode fight' anak agar terhindar dari kejahatan seksual.

Sudah ngasih sanksi, kok gak kapok ya? Malah si anak seneng, mengulangi perilaku negatif itu lagi, bahkan nantangin minta dikasih sanksi lagi? Agaknya tema episode "Punishment" ini penting parents atau bapak ibu guru ikuti, karena di dalamnya Kak Ojan dan Bu Komariah Zaman membahas tentang apa saja prinsip-prinsip punishment, dan bagaimana cara memberikan punishment yang benar-benar berdampak. Narsum adalah seorang praktisi psikologi, konselor, trainer pendidikan, dan hipnoterapis. Kontak Bu Komariah Zaman via whatsapp di nomor 081287773144. Tanggapan dan pertanyaan untuk episode ini bisa pendengar sampaikan melalui message atau DM via IG @kak_ojan

Tersenyum saat anak berperilaku negatif, mungkin bikin orang tua terkesan "sabar banget" atau "bijaksana sekali". Pun memberi sanksi anak yang terlambat masuk kelas dengan dicecar pertanyaan dan diberi panggung a.k.a disetrap, juga mungkin bikin guru terkesan tegas dan tepat. Tapi ternyata... hal itu dapat menjadi kekeliruan lho parents, karena senyum yang diberikan dapat berarti "Ayah setuju dengan perilakumu" bagi si anak; juga sanksi setrapnya, alih-alih bikin anak kapok, malah me-reinforce perilaku negatifnya sehingga menguat dan berulang. Dan baaanyak contoh kekeliruan yang sering orang tua atau guru lakukan dalam acknowledgement yang dibahas Kak Ojan dan Bu Komariah Zaman dalam episode kali ini. Tentu saja dengan solusi dan contoh best practice-nya. Narsum adalah seorang trainer pendidikan, praktisi psikologi, konselor, dan hipnoterapis. Kalau pendengar masih penasaran dengan reinforcement, bisa hubungi Bu Komariah Zaman via whatsapp di 081287773144. Tanggapan dan pertanyaan bisa dikirim via message, atau DM via IG ke @kak_ojan

Membahas ruh dasar acknowledgement, yaitu fokus pada hal baik dalam diri anak yang ingin ditumbuhkan. Kekeliruan yang sering terjadi adalah, orang tua lebih gampang jika diminta menceritakan kekurangan anak. Nakal, suka membantah, susah dibilangin, daaan sederet cerita lainnya. Sementara jika ditanya kelebihan anak, orang tua mulai mengernyitkan dahi tanda berpikir keras. Masalah kah? Teman ngobrol kita Bu Komariah Zaman. Hipnoterapis, trainer pendidikan, dan praktisi psikologi yang fasih banget bicara tentang ini. Sayang anak? Yuk simak episode ini.