Tulisan KH Agus Sunyoto silattauhid malang
-
- History
Buku Suluk Abdul Jalil yang dibaca ulang dan dihantarkan dalam bentuk podcast
-
Bagian 11 "Baitul Haram"
Bagian 11 dari buku SUluk Abdul Jalil menjelaskan perjalanan Abdul jalil ke tanah suci, dan di sana ia bertemu dengan saudara misanannya Datuk Bayanullah.
-
Bagian 10. Ishtilam
Setelah melakukan perj alanan melelahkan meintasitujuh samudera, tujuh gurun, tujuh lembah, tujuh jurang, tujuh gunung, tujuh rimba, dan tujuh benteng yang rangkaian- nya memiliki empat gerbang utama, yakni pelepasan keakuan, pribadi, sabar, setia, clan pasrah, yang kesemuanya dijaga oleh bala tentara al-basyardan an-nefs, Abdul Jalil tersungkur jatuh di atas rerumputan belati yang terhampar di depan pintu gerbang terakhir. Dengan napas tersengal-sengal clan tenaga terkuras habis, ia menatap jauh ke arah jalanan yang telah dilaluinya. Tak ada yang tersisa di jalanan itu kecuali reruntuhan gerbang, tiang-tiang, tembok, puing-puing, tubuh bala tentara al-basyar dan an-nefs yang bergelimpangan tanpa daya.
-
Bagian 8 Kasyf Al-Mahjub
Musim gugur tiba dan daun-daun berluluhan, namun taman cinta yang terhampar di jiwa Abdul Jalil justru dipenuhi bunga aneka warna yang menebarkan wangi dan membius penciuman mereka yang dimabuk asmara. Ia merasa ada tangan gaib yang menuntun khayalnya memasuki taman cinta. Ia menyaksikan keindahan demi keinclahan yang menyelubungi citra Nafsa disingkapkan sehingga mabuk clan tersungkurlah jiwanya di atas hamparan rumput keindahan.
-
Bagian 9 Futuhat al-Insaniyyah
Matahari menyingsing di ufuk barat, awal musim hujan tiba. Berhamburlah kesengsaraan dari langit dan dasar bumi; menerkam kehidupan anak-anak manusia yang merayap di permukaan subur yang membentang di antara kedua sungai Eufrat dan Tigris. Hujan deras tidak saja meluapkan sungai yang menjelma dalam bentuk banjir dan genangan air kotor di kanan dan kirinya, tetapi menebarkan benih-benih penyakit yang merenggut nyawa banyak orang.
-
Bagian 7 Hijab-hijab
Perjuangan mencari Allah adalah perjuangan mahadahsyat yang hanya mungkin dilakukan oleh pejuang-pejuang tangguh yang tak kenal kata menyerah. Allah bukanlah Tuhan statis yang membiarkan diri-Nya gampang ditemukan. Allah senantiasa membentangkan hijab berlapis-lapis danberbagai halang rintang untuk menyelubungi keberadaan diri-Nya. Sekalipun para pencari-Nya mengetahui bahwa Dia adalah Inti segala sesuatu dari ciptaan-Nya, baik yang bisa ditangkap pancaindera maupun yang gaib, untuk menemukan-Nya bukanlah persoalan sederhana.
-
Bagian 6 Mereka Yang Terhijab
Mengikuti petunjuk Ario Abdillah, sesampainya di bandar Malaka San Ali langsung mengunjungi Syaikh Abu al-Mahjubin, seorang ulama terhormat peranakan Tamil-Melayu, penasihat ruhani kerajaan. Meski dikenal sebagai ulama yang alim, kehidupan Syaikh Abul Mah ju bin penuh kemewahan duniawi. Dia memiliki tidak kurang dari dua puluh kedai perniagaan yang tersebar dari bandar Malaka, Kandang, Umbar, Parit Bunga, hingga Muar.