20 min

7 - Bisnis & Politik di Indonesia Fredick Broven

    • Corsi

Sejarah ekonomi politik Indonesia menunjukkan bahwa politik (baca: kekuasaan) adalah instrumen yang ampuh untuk mengakumulasi kapital. Ini adalah akibat dari struktur ekonomi politik yang telah terbangun sejak era rezim otoritarian Orde Baru. Ketika itu, konsentrasi kekuasaan terpusat di tangan presiden, sehingga membentuk hubungan patron-klien. Presiden (penguasa) sebagai patron dan pengusaha sebagai klien. Dalam hubungan seperti itu, pengusaha yang tumbuh adalah pengusaha yang mengakumulasi modal secara primitif, yaitu berkat kedekatan dengan penguasa. Ini membuat kapitalisme yang terbentuk di Indonesia berbeda dengan Eropa. Di Eropa, kapitalisme muncul karena pengusaha yang lahir dari revolusi industri. Di Indonesia, kapitalisme didorong oleh kekuatan luar, yakni masuknya modal dan keahlian dari luar, serta berkat proteksi pemerintah. Pasca reformasi struktur ini tidak berubah. Para pengusaha malah mampu mereorganisasi diri untuk menyusaikan dengan iklim politik yang demokratis.

Sejarah ekonomi politik Indonesia menunjukkan bahwa politik (baca: kekuasaan) adalah instrumen yang ampuh untuk mengakumulasi kapital. Ini adalah akibat dari struktur ekonomi politik yang telah terbangun sejak era rezim otoritarian Orde Baru. Ketika itu, konsentrasi kekuasaan terpusat di tangan presiden, sehingga membentuk hubungan patron-klien. Presiden (penguasa) sebagai patron dan pengusaha sebagai klien. Dalam hubungan seperti itu, pengusaha yang tumbuh adalah pengusaha yang mengakumulasi modal secara primitif, yaitu berkat kedekatan dengan penguasa. Ini membuat kapitalisme yang terbentuk di Indonesia berbeda dengan Eropa. Di Eropa, kapitalisme muncul karena pengusaha yang lahir dari revolusi industri. Di Indonesia, kapitalisme didorong oleh kekuatan luar, yakni masuknya modal dan keahlian dari luar, serta berkat proteksi pemerintah. Pasca reformasi struktur ini tidak berubah. Para pengusaha malah mampu mereorganisasi diri untuk menyusaikan dengan iklim politik yang demokratis.

20 min