1h 13 min

In Contemplation with Arif Zulkifli Coming Home with Leila Chudori

    • Libri

“Rendra tak pernah mati: ia telah memberi kita puisi.” 

Demikian Goenawan Mohamad mencatatnya sebagai seorang penyair untuk penyair, dalam “Rendra (1935-…)” . Ini salah  satu tulisan Goenawan di antara 23 tulisan tentang tokoh-tokoh politik dan kesenian yang dihimpun dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia , bekerja sama dengan Freedom Institute dan Komunitas Salihara, 2021, dengan judul “Pembentuk Sejarah”. Disusun oleh empat orang: Zaim Rofiqi, Candra Gautama, Akhmad Sahal dan Rustam F.Mandayun, buku ini menguraikan renungan, ulasan, pendapat Goenawan tentang pemikiran tokoh-tokoh antara lain Bung Karno, Tan Malaka, Kartini, Gus Dur, Nurcholis Madjid, hingga sastrawan seperti Pramoedya Ananta Toer,  Rendra dan Subagio Sastrowardoyo. Diambil dari berbagai sumber dan buku karya Goenawan ini , seperti diutarakan dalam Kata Pengantar Akhmad Sahal , bernada “penolakannya terhadap pemutlakan ide atau pikiran, entah dalam bentuk ideologi, utopianiasme, dogma agama, saintisme bahkan juga kategori-kategori konseptual yang mengklaim kepastian.”

Program podcast “Coming Home with Leila Chudori” Musim Tayang ke 8 Episode 2 kali ini mengundang CEO Tempo Media Arif Zulkifli yang akan membahas kumpulan esei Goenawan Mohamad ini dari berbagai segi.

“Rendra tak pernah mati: ia telah memberi kita puisi.” 

Demikian Goenawan Mohamad mencatatnya sebagai seorang penyair untuk penyair, dalam “Rendra (1935-…)” . Ini salah  satu tulisan Goenawan di antara 23 tulisan tentang tokoh-tokoh politik dan kesenian yang dihimpun dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia , bekerja sama dengan Freedom Institute dan Komunitas Salihara, 2021, dengan judul “Pembentuk Sejarah”. Disusun oleh empat orang: Zaim Rofiqi, Candra Gautama, Akhmad Sahal dan Rustam F.Mandayun, buku ini menguraikan renungan, ulasan, pendapat Goenawan tentang pemikiran tokoh-tokoh antara lain Bung Karno, Tan Malaka, Kartini, Gus Dur, Nurcholis Madjid, hingga sastrawan seperti Pramoedya Ananta Toer,  Rendra dan Subagio Sastrowardoyo. Diambil dari berbagai sumber dan buku karya Goenawan ini , seperti diutarakan dalam Kata Pengantar Akhmad Sahal , bernada “penolakannya terhadap pemutlakan ide atau pikiran, entah dalam bentuk ideologi, utopianiasme, dogma agama, saintisme bahkan juga kategori-kategori konseptual yang mengklaim kepastian.”

Program podcast “Coming Home with Leila Chudori” Musim Tayang ke 8 Episode 2 kali ini mengundang CEO Tempo Media Arif Zulkifli yang akan membahas kumpulan esei Goenawan Mohamad ini dari berbagai segi.

1h 13 min