Puisi | Kopi Batok - Mahwi Air Tawar Ngopod
-
- Libri
Mahwi Air Tawar
Kopi Batok
Kuseduh sudah hitam kopi perjalanan
dalam gelas kaca Rara Pembayun
ribuan tahun dari ketinggian Prambanan
bara lintingan tinggal kerling di bungkahan
kisah-kasih pun sepekat larva merapi
manis gula Madukismo sulaman
selempang asap sengsara pekerja.
Bukan kopi sungguh kuseduh sudah
tapi denting pecahan beling gelas batin
dalam iringan pawai pencarian
serpihan surat Swapraja Magersari membubung:
terbang, terbanglah merpati hati
ke puncak gulana perih Merapi
250 meter dari ketinggian bukit ranggas, Gunung Kidul
kusaksikan Yogyamu dalam genggaman bara merah
meriap di tungku sendu angkringan
menyala dari area parkir Malioboro.
Dari ketinggian mimpi pedagang asongan
kusangrai biji-biji batok kopimu
sampai menderai pulung ke jantung pilu
di tungku tempat menghangatkan rindu
kubakar sudah kisah-kasih tak berujung, Rara Pembayun
dalam hitam pekat asap Madukismo.
Mahwi Air Tawar
Kopi Batok
Kuseduh sudah hitam kopi perjalanan
dalam gelas kaca Rara Pembayun
ribuan tahun dari ketinggian Prambanan
bara lintingan tinggal kerling di bungkahan
kisah-kasih pun sepekat larva merapi
manis gula Madukismo sulaman
selempang asap sengsara pekerja.
Bukan kopi sungguh kuseduh sudah
tapi denting pecahan beling gelas batin
dalam iringan pawai pencarian
serpihan surat Swapraja Magersari membubung:
terbang, terbanglah merpati hati
ke puncak gulana perih Merapi
250 meter dari ketinggian bukit ranggas, Gunung Kidul
kusaksikan Yogyamu dalam genggaman bara merah
meriap di tungku sendu angkringan
menyala dari area parkir Malioboro.
Dari ketinggian mimpi pedagang asongan
kusangrai biji-biji batok kopimu
sampai menderai pulung ke jantung pilu
di tungku tempat menghangatkan rindu
kubakar sudah kisah-kasih tak berujung, Rara Pembayun
dalam hitam pekat asap Madukismo.
2 min