Kisah Latar DHAMMAPADA Dhamma.Kalyani
-
- Religion & Spirituality
Syair yang diucapkan Buddha, dan kejadian yang melatarbelakangi kenapa Buddha mengucapkan syair ini.
Sumber: Dhammapada yg diterbitkan Ehipassiko Foundation
-
Dhammapada 202
Tiada api yang menyamai nafsu. Tiada perbuatan buruk yang menyamai kebencian. Tiada derita yang menyamai gugus kehidupan. Tiada kebahagiaan yang melebihi ketenteraman.
-
Dhammapada 50
Jangan perhatikan keburukan orang lain, apa yang telah dan belum dilakukan orang lain. Perhatikan saja apa yang telah dan belum dilakukan diri sendiri
-
Dhammapada 217
Terkaruniai kebajikan dan pandangan, teguh dalam Dhamma, mengetahui kebenaran, melakukan yang harus dilakukan, ia yang seperti ini dikasihi orang banyak.
-
Dhammapada 35
Batin ini sulit dikendalikan, liar, menyinggahi apa pun yang diinginkannya. Menundukkan batin itu baik. Batin yang terkendali membawa kebahagiaan.
-
Dhammapada 271,272
Bukan dengan aturan dan upacara semata, atau dengan pengetahuan luas, atau bahkan pencapaian pengheningan, atau berdiam menyendiri. Bukan dengan berpikir, "Aku telah menyentuh kebahagiaan melepas, yang tidak dijalani orang kebanyakan." Bhikkhu, janganlah merasa puas sebelum mencapai hancurnya noda batin.
-
Dhammapada 242 dan 243
Kelakuan buruk adalah noda bagi wanita. Kekikiran adalah noda bagi penderma. Hal-hal buruk sesungguhnya adalah noda, di dunia ini maupun di dunia yang lain. Ketaktahuan adalah noda yang paling buruk, lebih bernoda daripada noda lainnya ini. Setelah meninggalkan noda ini, jadilah tak bernoda, para Bhikkhu.