1,488本のエピソード

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

Kencan Dengan Tuhan Danang Kurniawan

    • 宗教/スピリチュアル

Renungan harian Katolik dengan merefleksikan ayat Kitab Suci. Renungan ini disusun oleh Bapak Dodi Albertus dan telah lama viral di jagat WA Grup, kini hadir dalam media audio digital. selamat mendengarkan.
Untuk kritik dan saran dapat dikirimkan ke email kencandengantuhan@gmail.com

    Edisi Hari Minggu, 26 Mei 2024 - Sukses yang berkenan bagiNya

    Edisi Hari Minggu, 26 Mei 2024 - Sukses yang berkenan bagiNya

    Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 26 Mei 2024



    Bacaan:

    "Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. " (Mazmur 20:7)



    Renungan:

    Di dalam 1 Samuel 15 dikisahkan Saul dapat mengalahkan orang Amalek. Saul tentu dianggap sebagai raja yang sukses oleh rakvatnya. Namun sayang, tidak demikian Tuhan memandangnya. Mungkin rakyat bersorak-sorai atas kemenangan yang diraih oleh Saul, tetapi Tuhan justru menyampaikan kekecewaan hati-Nya kepada Saul. Melalui Samuel, Tuhan mengatakan bahwa la menyesal telah menjadikan Saul seorang raja. Itu terjadi karena Saul tidak melaksanakan perintah Tuhan dengan benar. Tuhan memerintahkannya untuk menumpas habis seluruh orang Amalek beserta segala kepunyaan mereka, sementara yang Saul lakukan justru membiarkan Agag, raja orang Amalek, tetap hidup, beserta dengan kambing domba dan lembu terbaik. Sebuah kemenangan yang dianggap sebagai prestasi nyatanya adalah sebuah kegagalan di mataTuhan.

    Jika seseorang sukses menurut pandangan manusia, tetapi tidak sukses di hadapanTuhan, maka kesuksesan itu semu. Terbukti setelah itu Tuhan tidak lagi menganggap Saul sebagai raja, hati rakyatnya pun menjauh darinya. Berbeda jika Tuhan yang memandangnya sebagai kesuksesan. Bahkan bila ribuan orang menentukan kegagalan, Tuhan dapat mengubahnya menjadi prestasi yang membanggakan, seperti yang dilakukan Tuhan terhadap Daud. Di saat banyak orang merasa yakin Daud akan gagal mengalahkan raksasa orang Filistin, Tuhan justru memberikan kesuksesan kepada Daud.

    Jadi kesuksesan yang sejati bukanlah terletak pada penilaian manusia, melainkan pada perkenanan Tuhan. Tidak peduli sehebat apa kita di mata dunia, bila kita gagal di mata Tuhan, maka sia-sialah semuanya itu. Mungkin saat ini di pemandangan orang, kita adalah pebisnis yang sukses, seorang pemimpin yang cakap dan mapan, seorang karyawan yang rajin, seorang mahasiswa yang berprestasi, bahkan di dalam pekerjaan Tuhan, dengan pelayanan yang kita lakukan, orang lain menganggap kualitas hidup rohani kita baik. Namun di balik semua predikat itu, apakah cara yang kita lakukan untuk memperolehnya sudah berkenan di hadapan Tuhan? Mari selidiki hati kita. Karena kesuksesan seperti apa yang kita capai, hanya hati kitalah yang mengetahuinya. Bila kesuksesan yang kita raih saat ini tidak berkenan di hadapan Tuhan, maka mintalah pengampunan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, aku mohon ampun karena untuk memperoleh kesuksesan saat ini, aku pernah menggunakan cara-cara yang salah. Amin. (Dod).

    • 5分
    Edisi Hari Sabtu, 25 Mei 2024 - Tetaplah menjadi rendah hati

    Edisi Hari Sabtu, 25 Mei 2024 - Tetaplah menjadi rendah hati

    Kencan Dengan Tuhan

    Sabtu, 25 Mei 2024



    Bacaan:

    Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu." (1 Samuel 17:45)



    Renungan:

    Ular adalah salah satu hewan mematikan yang hidup secara bebas di alam ini. Ia bisa ditemukan di sekitar rumah, bahkan kadang di dalam lemari tanpa sepengetahuan pemiliknya. Itulah sebabnya mengapa ular menjadi begitu menakutkan dibandingkan hewan buas lainnya. Walau begitu tidak semua hewan takut kepada ular. Seperti halnya seekor laba-laba berbisa yang berani bertarung dengan seekor ular berwarna cokelat, salah satu ular paling berbisa di Australia. Ular ini pun pada akhirnya kalah dalam pertarungannya melawan laba-laba tersebut. Racun mematikan yang menjadi senjata andalannya tak dapat melindungi dirinya.

    Pepatah lama yang mengatakan "di atas langit masih ada langit" adalah kalimat yang tepat untuk diberikan kepada ular ini. la mungkin tak akan menyangka bahwa hidupnya akan berakhir di tangan seekor serangga kecil. Tetapi, inilah kenyataan pahit yang harus dialaminya. Karena ternyata serangga kecil itu mempunyai racun yang dapat membunuhnya.

    Goliat pun memiliki racun mematikan, yaitu keahliannya berperang menggunakan senjata yang membuat orang-orang takut dan gemetar, bahkan ketika hanya mendengar namanya. Namun, hidupnya berakhir di tangan seorang remaja yang tidak setara dengannya, bukan hanya dari segi fisik tetapi juga pengalaman dan keahlian. Karena ternyata si kecil Daud, memiliki racun mematikan, yaitu pertolongan Tuhan dan keahliannya menggunakan pengumban. Ingatlah, dalam dunia ini tak ada yang abadi. Jabatan, kepopuleran, kekuasaan, kekuatan semuanya akan lenyap. Hari ini si A mendapatkan posisi sebagai orang terkaya di dunia, tetapi besok posisinya bisa digantikan oleh orang yang lebih kaya.

    Sebesar apa pun kekuasaan yang kita miliki saat ini tak menjamin bahwa kitalah yang terhebat. Setinggi apa pun ilmu yang kita miliki tak menjamin bahwa kitalah yang terpintar. Kelebihan yang kita miliki bila disalahgunakan justru akan menghancurkan diri sendiri. Karena itu, tetaplah rendah hati dan waspada dengan segala yang kita miliki agar kita jangan sampai mengalami kehancuran karena kesombongan atas apa yang kita miliki saat ini. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, apa pun yang aku miliki saat ini adalah pemberian-Mu semata. Ajarilah aku untuk tetap waspada sehingga tidak terjebak dalam kesombongan. Amin. (Dod).

    • 5分
    Edisi Hari Jumat, 24 Mei 2024 - Ijinkan Dia membebaskanmu

    Edisi Hari Jumat, 24 Mei 2024 - Ijinkan Dia membebaskanmu

    Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Mei 2024



    Bacaan:

    "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:19)



    Renungan:

    Ada seorang wanita yang terlahir dari keluarga broken home. Bertahun-tahun ia berusaha mengatasi kekecewaannya dengan kebencian, dendam, kemunafikan, dan ia merasa hidupnya tidak berharga. Hatinya penuh kebencian dan dendam terhadap ayahnya yang selalu memukuli ibunya dan tidak menyayangi dirinya. Sikap ayahnya itu menyulut perceraian. Walau ayahnya telah meninggal beberapa tahun yang lalu, namun ia yang telah tumbuh dewasa, tetap saja menyimpan kepahitan. Apalagi di usia kanak-kanak, setelah perceraian kedua orang tuanya, sang ibu menitipkannya di sebuah panti asuhan. la pun harus berjuang keras sendirian untuk belajar dan menjadi yang terbaik di sekolahnya. Kini ia menjadi wanita karier yang sukses di sebuah perusahaan karena kecerdasannya. Tetapi sayang, ia masih menyimpan kebencian dan dendam. Senyum di wajahnya hanyalah senyum palsu karena tuntutan profesionalitas, namun tetap saja ia merasa tidak bahagia. Topeng kemunafikanlah yang dipertontonkan ke khalayak ramai. Parahnya, ternyata ia seorang penyuka sesama jenis, sebab ia menganggap semua pria sama seperti ayahnya. Faktor psikologis ini yang membuat ia berperilaku menyimpang. Ia menutupi perilaku menyimpangnya dengan pakaian yang indah seorang feminin.

    Di sekeliling kita ada begitu banyak orang yang mengalami kekecewaan seperti halnya wanita tersebut. Atau mungkin kita yang sedang mengalami kekecewaan dan sedang berusaha mengatasinya dengan cara kita. Memang, ada banyak jenis kebahagiaan yang ditawarkan oleh dunia untuk mengatasi kekecewaan. Di antaranya melalui musik, pekerjaan, pernikahan, kekayaan, dan ketenaran. Dan kita tergiur olehnya. Ada juga yang mengatasinya dengan kepuasan negatif, seperti selingkuh, mabuk-mabukan, berbuat jahat kepada orang lain, ataupun menggunakan narkoba. Namun, apa pun jenis tawaran dunia ini yang diharapkan bisa mengatasi kekecewaan seseorang, tetap saja tidak mampu mengatasinya.

    Kekecewaan itu hanya bisa terobati dengan hadirnya Pribadi yang mampu memberikan kebahagiaan sejati. Oleh karena itu, biarlah Kristus mengisi dan memerintah hati kita. Jangan biarkan kebencian, dendam, dan kepahitan memenuhi hati kita. Marilah kita membuka pintu hati kita dan menerima Dia sebagai Pembebas kita dari belenggu kekecewaan. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini aku mengatasi kekecewaan dengan hal-hal yang tidak berkenan pada-Mu sehingga hatiku kehilangan damai sejahtera-Mu. Amin. (Dod).

    • 5分
    Edisi Hari Kamis, 23 Mei 2024 - Terbuka dan positif terhadap kritik

    Edisi Hari Kamis, 23 Mei 2024 - Terbuka dan positif terhadap kritik

    Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 23 Mei 2024



    Bacaan:

    "Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi." (Amsal 27:5)



    Renungan:

    Memang tidak enak mendapatkan kritikan dari orang lain, apalagi ketika seseorang sudah merasa berada di puncak. Jika ada yang mengkritik, biasanya ia beranggapan bahwa kritikan tersebut sebagai bentuk tidak menghormati dan usaha untuk menjatuhkannya. Lebih parah lagi, ia menganggap para pengkritik sebagai lawannya. Bisa saja orang mengkritik karena benci atau tidak suka dengan kita, bisa juga mereka mengkritik supaya kita semakin lebih baik. Namun apa pun bentuk kritikan itu, entah bersifat pedas maupun tidak, atau berasal dari kawan maupun lawan, jika kita menyikapinya dengan pikiran yang positif, maka hal itu akan memberikan sumbangsih atau manfaat besar bagi kita, sehingga kita menjadi lebih baik lagi. Kita akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dan penuh semangat. Di samping itu, kita harus menerima kritikan dengan sikap bersahabat dan tidak membenci orang yang mengkritik kita. Seseorang berkata, "Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran." Maka, sayang kalau kita membencinya, sebab hal itu akan membuat kita menutup diri terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. Kritikan juga ibarat cermin. Kita dapat melihat kelemahan dan kekuatan kita ketika bercermin dari kritikan. Sebaliknya, kita tidak akan tahu adanya kotoran, jika tidak bercermin. Selain itu, jadikanlah kritikan sebagai penyemangat untuk kita meningkatkan kemampuan kita. Emas menjadi murni karena melewati proses api pemurnian. Demikian juga kita, akan terasah dan menjadi lebih baik bila memerhatikan kritikan. Kritikan adalah bagian dari proses kehidupan kita dan salah satu alat Tuhan untuk mengasah kita sehingga kita dapat berkarya dan berbuah lebih banyak lagi bagi Tuhan.

    Jika kita mendapat pujian dari orang lain, anggaplah itu sebagai hal biasa, jangan lalu membanggakan diri. Namun, jika kita mendapat kritikan dari orang lain anggaplah itu sebagai harta terpendam. Karena itu, berbesar hatilah dalam menerima kritikan dan mintalah Tuhan memberikan kekuatan untuk menerima kritikan yang pedas, serta mohon kemampuan untuk bisa memperbaiki diri. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, mampukan aku menerima kritikan dan memperbaiki diriku jika memang perlu diperbaiki agar hidupku menjadi lebih baik. Amin. (Dod).

    • 4分
    Edisi Hari Rabu, 22 Mei 2024 - Jaga Hati, Hadirkan Berkat

    Edisi Hari Rabu, 22 Mei 2024 - Jaga Hati, Hadirkan Berkat

    Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 22 Mei 2024



    Bacaan:

    "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23)





    Renungan:

    Ada sebuah pernyataan, "Lebih mudah mengelola perusahaan daripada mengelola hati dan perasaan." Banyak kasus pembunuhan disebabkan karena kegagalan manusia mengelola hati dan perasaannya. Karena tidak kuat menahan gejolak hati dan amarah yang membakar ketika suami atau isteri berselingkuh, maka pasangannya bisa membunuh secara membabi buta. Karena tidak bisa mengelola hati ketika seseorang melontarkan kata-kata yang menyinggung perasaan, maka pemukulan pun terjadi. Dendam yang berkepanjangan menguasai hati seseorang, ini juga akibat tidak dapat mengelola hati dan perasaan. Benarlah yang dikatakan dalam Amsal 4:23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Ayat ini menjelaskan bahwa semua ang keluar dalam bentuk perbuatan atau tindakan, berasal dari hati. Hati bagaikan mata air yang mengalirkan aliran-aliran air ke segala penjuru. Jika mata air itu kotor, maka kotor pula air yang dialirkannya.

    Untuk menjaga agar sikap dan tindakan kita selalu membangun dan mendatangkan kebaikan bagi sesama, maka kita perlu:

    Pertama, mengisi hati kita dengan apa yang baik. Firman Tuhan adalah makanan yang paling sehat untuk hati dan jiwa kita. Firman itu akan menuntun kita pada hal-hal yang baik, sehingga kita akan memancarkan yang baik pula. Sebaliknya jika kita mengisi hati kita dengan hal-hal yang tidak baik, seperti kebencian, kecurigaan, dendam, irihati, dll., maka yang tidak baik itulah yang akan keluar melalui kata-kata dan tindakan kita. Sebab itu ketika sesuatu yang merusak masuk ke dalam hati, jangan membiarkannya berlarut-larut, karena hal itu akan mencemarkan hati dan seluruh kehidupan kita.

    Kedua, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Hubungan dengan Tuhan mendasari hubungan kita dengan sesama. Hubungan yang baik dengan Tuhan, akan membuahkan hubungan yang baik dengan sesama.

    Marilah kita menjaga hati kita setiap hari, agar dari hati kita terpancar kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan memberkati sesama. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, seringkali aku gagal menjaga hatiku. Mampukanlah aku untuk selalu memelihara hatiku agar selalu melekat kepada-Mu. Amin. (Dod).

    • 5分
    Edisi Hari Selasa, 21 Mei 2024 - Bekerja dengan Hati

    Edisi Hari Selasa, 21 Mei 2024 - Bekerja dengan Hati

    Kencan Dengan Tuhan

    Selasa, 21 Mei 2024



    Bacaan: Filipi 2:14-15

    "Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,

    supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia."



    Renungan:

    Ada seorang anak sedang menyapu halaman rumahnya yang ditumbuhi beberapa pohon belimbing yang cukup rindang. Anak itu melakukan pekerjaan menyapu halaman dengan rajin, tetapi lama-kelamaan ia merasa kesal juga karena dalam waktu beberapa jam saja daun-daunnya sudah berjatuhan lagi. Dalam kekesalan, anak itu bersandar di pohon belimbing sambil memikirkan bagaimana caranya agar ia tidak banyak membuang tenaga untuk menyapu halaman. Kemudian ayahnya mendekatinya dan berkata, "Kelihatannya kamu sedang kesal? Apa vang sedang kamu pikirkan?" "Iya Yah, saya sedang berpikir bagaimana agar daun-daun belimbing ini tidak berjatuhan lagi ke tanah. Dengan begitu kan saya tidak akan capek menyapu terus-menerus," jawab si anak. "Begini saja, bagaimana kalau kamu menggoyang-goyangkan pohon-pohon belimbing ini agar daun-daunnya jatuh? Setelah itu kamu cukup menyapu sekali dan besok tidak akan ada lagi daun yang jatuh," saran ayahnya. Sambil melonjak kegirangan, si anak berlari dan mulai menggoyang-goyangkan pohon belimbing mereka. "Ini ide yang bagus Ayah," katanya.

    Hari itu si anak merasa sangat puas dan malam hari pun ia bisa beristirahat dengan nyenyak. Namun betapa terkejut dan kecewanya si anak karena keesokan harinya ternyata daun-daun belimbing masih berjatuhan di halaman. Saat itu ayahnya datang dan berkata kepadanya, "Nak, daun-daun yang rontok adalah suatu kenyataan yang tidak dapat diubah, apalagi kalau tiba musim gugur. Kita tidak dapat mengubah segala sesuatu menjadi sesuai dengan keinginan kita. Yang dapat kita ubah adalah diri kita, dalam hal ini hati kita. Jika engkau harus menyapu setiap hari, kerjakanlah itu dengan hati yang bersyukur dan tidak menggerutu," nasihat ayahnya.

    Ketika bangun pagi ini, apakah ada gairah yang baru untuk melakukan aktivitas dan tanggung jawab yang harus kita kerjakan, atau sebaliknya kita memulai hari ini dengan berat hati dan bersungut-sungut? Kita jenuh dan malas untuk mengerjakan sesuatu dan berharap segalanya berubah menjadi seperti yang kita harapkan? Jika ini yang terjadi, mari ubah sikap hati kita menjadi hati yang bergairah dan tidak bersungut-sungut mengerjakan tanggung jawab kita. Dengan demikian pekerjaan yang kita lakukan akan terasa lebih ringan dan menyenangkan, karena sebenarnya berat tidaknya pekerjaan terletak pada sikap hati kita. Hanya dengan sikap hati yang bersyukurlah kita bisa melalui setiap hari dengan kemenangan. Mari kita menjadikan setiap hari sebagai hari yang indah dan memandang setiap tugas pekerjaan yang harus kita kerjakan sebagai ibadah yang indah di mata Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.



    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku mengerjakan pekerjaanku dengan tidak bersungut-sungut tetapi aku dapat memandangnya sebagai ibadah kepada-Mu. Amin. (Dod).

    • 7分

宗教/スピリチュアルのトップPodcast

オカルト捜査官のFOIラジオ
FOIオカルト捜査官
Dr.Recella presents 江原啓之 おと語り
TOKYO FM
引き寄せの法則&量子力学 ~お金・理想のパートナー・仕事・健康・願望実現・時間、場
メンタルコーチナオト
道端ドコカの迷い道 from 5点ラジオ
Michibata Dokoka
Temple Morning Radio
松本紹圭
Talk with your soul 10分間瞑想
Talk with your soul