2시간 16분

Ragam Kegiatan #3 : Bedah Buku "Perempuan Perkasa" Narasi Reflektif Lawan Stereotype Gender & Budaya Dayu Rifanto

    • 도서

Apa yang terlintas saat mendengar kata Korowai, Papua, dan Masyarakat Adat? Berbagai narasi media pop tentang karakter suku pedalaman yang barbar, kanibal, terbelakang dan tidak beradab seakan masih menjadi lensa mainstream yang membatasi kacamata kita dalam melihat Korowai, Papua ataupun masyarakat lainnya.  

Padahal, ada banyak makna dan pelajaran luar biasa dari cara hidup orang Korowai. Mulai dari praktik kesetaraan gender, kuatnya solidaritas hidup, teknologi tepat guna hingga harmonisasi hidup bersama alam.  

Buku yang ditulis antropolog perempuan Papua ini merupakan alat advokasi bagi kita agar mampu melihat budaya suku lain secara lebih arif dan ternyata isu gender juga bukan barang baru dalam budaya kita!  **  

Kegiatan ini merupakan kerja sama dari Rumah Belajar Papua, Bukuntukpapua dan Perempuan Penyala, serta didukung oleh Balai Pelestarian Nilai dan Budaya - Papua.   

Narasumber :  

1. Dr. Rupert Stasch, penulis buku “ Society of others-Kinship and Mourning in West Papua Place, Dosen di Cambridge University dan sudah sejak 1998 meneliti tentang suku Korowai –Note mampu berbahasa Korowai dengan sangat baik.  

2. Dr. Agus E. Dumatubun, pengajar pada program Pasca Sarjana Uncen Jayapura- Peneliti dan ahli budaya Papua, khususnya suku-suku di bagian Selatan Papua. Melakukan penelitian panjang soal kebudayaan suku Marind.  

3. Andy Yentriani, saat ini menjabat sebagai Ketua Komnas Perempuan dan Anak – aktivis perempuan yang adalah alumni LEMHANNAS RI juga merupakan salah satu juri pada ajang Cipta Media Ekspresi 2018  

4. Rhidian Yasminta Wasaraka, melakukan penelitian di Korowai sejak 2003 dengan bimbingan dari ketiga narasumber di atas. Dian berhasil menyelesaikan buku Perempuan perkasa yang merupakan bentuk advokasinya terhadap kesalahan-kesalahan dalam pemberitaan tentang Korowai selama ini.  

Moderator : Dayu Rifanto, pendiri inisiatif Bukuntukpapua. Tinggal di  Sorong, Papua Barat.  

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 29 Agustus 2020.

Apa yang terlintas saat mendengar kata Korowai, Papua, dan Masyarakat Adat? Berbagai narasi media pop tentang karakter suku pedalaman yang barbar, kanibal, terbelakang dan tidak beradab seakan masih menjadi lensa mainstream yang membatasi kacamata kita dalam melihat Korowai, Papua ataupun masyarakat lainnya.  

Padahal, ada banyak makna dan pelajaran luar biasa dari cara hidup orang Korowai. Mulai dari praktik kesetaraan gender, kuatnya solidaritas hidup, teknologi tepat guna hingga harmonisasi hidup bersama alam.  

Buku yang ditulis antropolog perempuan Papua ini merupakan alat advokasi bagi kita agar mampu melihat budaya suku lain secara lebih arif dan ternyata isu gender juga bukan barang baru dalam budaya kita!  **  

Kegiatan ini merupakan kerja sama dari Rumah Belajar Papua, Bukuntukpapua dan Perempuan Penyala, serta didukung oleh Balai Pelestarian Nilai dan Budaya - Papua.   

Narasumber :  

1. Dr. Rupert Stasch, penulis buku “ Society of others-Kinship and Mourning in West Papua Place, Dosen di Cambridge University dan sudah sejak 1998 meneliti tentang suku Korowai –Note mampu berbahasa Korowai dengan sangat baik.  

2. Dr. Agus E. Dumatubun, pengajar pada program Pasca Sarjana Uncen Jayapura- Peneliti dan ahli budaya Papua, khususnya suku-suku di bagian Selatan Papua. Melakukan penelitian panjang soal kebudayaan suku Marind.  

3. Andy Yentriani, saat ini menjabat sebagai Ketua Komnas Perempuan dan Anak – aktivis perempuan yang adalah alumni LEMHANNAS RI juga merupakan salah satu juri pada ajang Cipta Media Ekspresi 2018  

4. Rhidian Yasminta Wasaraka, melakukan penelitian di Korowai sejak 2003 dengan bimbingan dari ketiga narasumber di atas. Dian berhasil menyelesaikan buku Perempuan perkasa yang merupakan bentuk advokasinya terhadap kesalahan-kesalahan dalam pemberitaan tentang Korowai selama ini.  

Moderator : Dayu Rifanto, pendiri inisiatif Bukuntukpapua. Tinggal di  Sorong, Papua Barat.  

Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 29 Agustus 2020.

2시간 16분