![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
9 episodes
![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
Bicarain Aja Dafa Ariq Nur Zaidan
-
- Society & Culture
Jangan khawatir, tersesat kali ini tidaklah menyakitkan.
-
Adinda
Kau adalah kelopak bunga, yang utuh dan cantik. Ketika warna itu menjadi langit sore, bermandilah kita dengan tanda tanya. Apakah kau selalu ada? Jawabku selalu iya. Adinda bukanlah nama, melainkan panggilanku untukmu; satu-satunya.
-
Tidak, Nona
Malam terus saja menggerus pesisir seperti ombak. Diantara aku dan kau yang berada jauh diujung mentari tenggelam. Kita hanya berjumpa ketika senja, dan aku hanya ingin mengenangmu setiap malam. Tidak ada keinginanku untuk lupakanmu, tidak, nona.
-
Ini hanya tentangmu
Ketika kau sadar, keabadianmu tanpa ragu aku sebutkan. Bersimbah kasih sayang bersama tangisan-tangisan bahagia. Kau adalah karya surga yang tercipta untukku, hanya padaku. Aku memaksanya.
-
Lalu
Aku juga manusia, dengan penyesalan dan kesalahan. Sejatinya kepergian itu esa, hanya saja kita menantikan; dan menunggunya. Dengan bahagia pada waktu tersisa. Bolehkah aku, mencintaimu kembali? Sebagai kasih yang tak sempat tersurat, dan telah berlalu.
-
Bagianku
Dalam bagianku, yang separuhnya telah dirimu. Memori ini berisik; dalam berbagai bahasa. Intinya, aku mencintaimu tanpa kau harus tahu.
-
Apakah cinta ini cukup?
Seperti yang tertera, aku ingin merayakannya setiap hari. Bukan tanpa sebab, namun tanpa sedikitpun tiadamu. Aku tidak ingin sendiri.