Penuntun Saat Teduh Gereja Kristen Jakarta Gereja Kristen Jakarta

彼得前書 1:18-19



一位女士前來尋求諮商。她講述了自己的生活背景。這個女人生活在一個消極負面的環境。撫養她長大的人不斷讓她的生活變得更糟。這個女人覺得自己無法維持良好的關係也永遠無法維持美好的事物。她還說:“我的生命從一次的失望又到另一次失望。我覺得我周圍的人都在說一些詛咒我未來的話。” 我聽了，就對那婦人說:“在人詛咒妳之前,主耶穌已經賜福於妳了。不管人們怎麼說你。不管他們如何試圖讓妳感覺糟糕。與其用妳的言語來支持過去，為什麼不開始說一些主耶穌是如何看待妳的話來支持妳的信心呢？” 然後我要求那女士開始說:“我是神的兒女。我已經領受了祝福，沒能詛咒我。 我戴上祂榮耀的冠冕。我已經得了成功所需要的一切裝備。”



正確地回憶過去是件好事，以便能看到當下的生命點將隨著時間的流逝而不斷滾動。使徒彼得提醒神的子民要回顧基督徒在經歷基督的救贖之前的徒勞生命。原來，基督所做的救贖，是要改變徒勞的生活方式成為更有意義的生活方式。基督的救贖方式不是透過人類所想像的方式，有時人們會用金錢或替代物來解決問題，使得事情能夠順利進行。但基督的救贖並非如此。為了滿足神的公義不容許罪惡的情況下的要求，所以基督為解決罪的後果,一次性地犧牲了自己，即在人類所做的犧牲之上的犧牲。這是無價的、無法與凡人之物相比的犧牲，即為祂的子民付出生命。



因此，作為已被救贖的人，過著聖潔的生活方式應該成為信徒們所關注的。使徒彼得表達的方式是”當存敬畏的心來過著被救贖之人的生活方式”(17節)。因此，神引導祂子民在世上過的聖潔生活以便配得在祂面前。所以祂的子民必須仰賴並專注於基督的救贖工作，當我們陷入罪中時，基督的救贖能夠饒恕我們。



不管我們有多糟糕，

請記住神能夠恢復我們的狀況



作　者：椰嘉基督徒會堂卡蒂尼堂會 – 李雪英女士

翻譯員：黃瓊楓



需要思考的问题：

1. 你如何實踐以基督為中心的聖潔生活？

2. 你是否覺得有必要每天“認罪“作為一種以基督為中心的生活方式？

Nats Alkitab : 1 Petrus 1:18-19

Penulis : Eniwati Willyarto



Seorang wanita datang untuk konseling. Ia bercerita mengenai latar belakang kehidupannya. Wanita ini tinggal dalam suasana lingkungan yang negatif. Orang-orang yang membesarkan dia justru terus-menerus membuat kehidupannya terpuruk. Wanita ini merasa tidak bisa menjaga hubungan yang baik dan tidak pernah bisa mempertahankan hal-hal yang baik. Ia pun berkata, “hidupku telah berjalan dari satu kekecewaan dan kekecewaan yang lain. Saya merasa orang-orang di sekitar justru mengatakan hal-hal yang telah mengutuk masa depan saya.” Ketika mendengar hal tersebut, saya merespons wanita itu, “Sebelum ada yang bisa mengutukmu, Tuhan Yesus menaruh berkat padamu. Tidak peduli apa yang orang katakan mengenai kamu. Tidak peduli bagaimana mereka mencoba untuk membuat kamu merasa buruk. Daripada mendukung masa lalu dengan kata-katamu, kenapa tidak mendukung imanmu dengan mulai mengatakan apa yang Tuhan Yesus katakan tentang kamu?” Lalu saya meminta wanita itu untuk mulai berkata, “Saya seorang anak Allah. Saya diberkati dan saya tidak bisa dikutuk. Saya mengenakan mahkota kemuliaan-Nya. Saya sudah dilengkapi dengan segala sesuatu yang saya butuhkan untuk berhasil.”



Ada baiknya mengenang masa lalu dengan tepat untuk dapat melihat titik kehidupan di masa sekarang yang akan terus bergulir seiring berjalannya waktu. Rasul Petrus menyadarkan umat TUHAN supaya melihat ke belakang di mana hidup orang Kristen memiliki masa lalu yang sia-sia sebelum mengalami penebusan dalam Kristus. Ternyata penebusan yang Kristus lakukan adalah untuk mengubah cara hidup yang sia-sia untuk menjadi lebih berarti. Cara penebusan Kristus bukan melalui cara-cara yang dibayangkan oleh manusia, terkadang manusia menyelesaikan masalah dengan uang atau benda pengganti maka urusan menjadi lancar. Tetapi tidak demikian dengan penebusan Kristus. Untuk memenuhi tuntutan keadilan Allah, Dimana Allah tidak toleransi terhadap dosa, maka Kristus menjadikan diri-Nya sendiri sebagai kurban itu sekali untuk selamanya bagi tuntutan konsekuensi dosa, yaitu kurban di atas kurban yang diberikan manusia. Kurban yang tidak ternilai harganya dan tidak dapat dibandingkan dengan benda-benda fana, yaitu dengan cara memberikan hidup-Nya bagi umat-Nya.



Jadi, cara hidup yang kudus sebagai umat yang ditebus, patut untuk menjadi perhatian bagi orang percaya. Rasul Petrus mengungkapkan dengan cara “kamu harus punya perasaan takut untuk menjalani cara hidup sebagai umat tebusan” (ay. 17). Karena itu Allah menuntun kekudusan umat-Nya selama hidup di dunia supaya layak di hadapan-Nya. Oleh sebab itu umat-Nya harus bergantung dan berpusat kepada karya penebusan Kristus yang mampu mengampuni di saat kita jatuh dalam dosa.



Bagaimanapun rusaknya diri kita, ingatlah Tuhan sanggup memulihkan keadaan kita



Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Bagaimana anda melakukan praktik hidup kudus yang berpusat pada Kristus?

2. Apakah anda merasa perlu melakukan “pengakuan dosa” setiap hari sebagai bentuk hidup yang berpusat kepada Kristus ?

彼得前書 1:13-15



你是否聽說過或親身經歷過這樣的事情, 當你向某一個未信主的人分享救恩的好消息時，那人的回應是：“哇，成為基督徒真是太爽了，一旦你被救贖了，那就是永遠得救。這樣的話就可以繼續不斷地犯罪嘍，必定得救了嘛…”確實，當耶穌死在十字架上時，我們所有的罪債都被償還了。在彼得前書1-12節中，彼得也教導那些寄居的人, 就是照父神先見被揀選的人(第2節)，可以得著不能朽壞，存留在天上的基業 (第4節) 就是救恩 (第5-10節)，然而，如果我們認為單單靜坐不動，游手好閑，自由犯罪，也必定會得救的話，那就是完全的錯誤和致命。在今天的經文中，彼得向寄居的人解釋說，在回應救恩的事上也有人類要扮演的角色，即使我們得救了，但身為信徒，我們也有責任, 就是 “在一切所行的事上也要聖潔“ (15節)。



那麼, 在成為聖潔的過程中，我們可以或需要扮演什麼角色呢？第一點，聖經教導我們必須 “約束我們的心，謹慎自守，專心盼望耶穌基督帶來的恩典”。我們身為天國的子民,在世上如寄居的人過著在百般的試煉中暫時憂愁之生活 (6節) 例如消費主義、享樂主義等等。而當我們不謹慎自守的時候，我們的心就會轉向將盼望寄託在我們自己的剛强和自己的偉大上，在我們所擁有的財富上，在其他人身上或在其它非基督的力量上。



第二點, 聖經強調了我們需要過著順服的生活，且不要效法於從前蒙昧無知放縱私慾的時候 (14節）。“蒙昧無知的時候” 在原文中的意思是 “有時帶有故意視而不見的想法。” 例如，最近透過發送 “你幸運獲得數百萬盾獎金” 的訊息的詐欺行為猖獗。類似這樣的詐騙新聞雖然已經瘋傳，但仍然頻頻發生。其實當我們收到如此的訊息時，直覺上就是 “這似乎不可能, 似乎是欺詐”. 然而獎金的誘惑使我們感到好奇而被蒙蔽了，以致我們被情慾所牽引，被我們的慾望或貪婪所控制, 而最終我們被欺騙了.然後我們就覺得自己像個傻瓜，其實聖靈已經讓我們的良心感覺到這是不對的. 故此, 神的話語提醒我們保持聖潔，成為不屈服於情慾之下做個順服的子民。



“信徒在聖潔中扮演的角色，

就是約束自己的心，謹慎自守專心盼望。

過著順服基督而不依循情慾的生活。”





作　者：椰嘉基督徒會堂萬登岸堂會 – 熊滿生傳道

翻譯員：黃瓊楓





需要思考的问题：

1. 在什麼情況下我很容易依循自己的情慾？為什麼？

2. 我如何在保持聖潔中約束心、並在這件事上謹慎且順服神？

Nats Alkitab : 1 Petrus 1:14-22

Penulis : G.I. Aman



Tiga hari sebelumnya kita telah mengulik pembahasan tentang kekudusan. Tentang apa peran yang bisa dan harus saya lakukan sebagai orang percaya di dalam kekudusan. Tentang mengapa sebagai orang percaya saya harus kudus dan tentang sejauh mana peran Tuhan di dalam proses kekudusan tersebut. Di hari ini kita mau merenungkan apa dampak yang terjadi ketika kita mengalami kekudusan? Dan apakah kekudusan hanya akan berdampak pada diri kita pribadi saja, ketika kita berusaha menghidupi kekudusan, atau akan berdampak kepada pihak lainnya?



Ayat 22 bagian kalimat “Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran,” di dalam Alkitab NLT diterjemahkan “You were cleansed from your sins when you obeyed the truth,” yang berarti “Kamu telah disucikan dari dosa-dosamu ketika kamu menaati kebenaran.” Dari bagian ini kita belajar bahwa ketika kita menaati kebenaran, menaati perintah Firman Tuhan untuk menjadi kudus di dalam seluruh hidup kita sama seperti Allah yang kudus (ay. 14-16), itu menjadi bagian proses kita disucikan dari dosa-dosa kita. Dan selanjutnya dikatakan, “sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas,” memberikan pengertian bahwa ketika kita disucikan dari dosa, taat pada kebenaran, menjalani kekudusan dalam hidup, maka akan berdampak dengan kita dimampukan untuk mengasihi orang lain secara tulus ikhlas. Sementara, jika kita tidak disucikan, tidak hidup dalam kekudusan, kita tetap mampu mengamalkan kasih namun tidak mampu tulus ikhlas. Pada saat itu kasih kita akan bersyarat, mungkin mengharapkan timbal balik atau imbalan atau mungkin mengasihi dengan memandang bulu. Sedangkan kasih yang dari Kristus adalah ketika kita mengasihi seseorang dan orang tersebut tidak mengasihi kita, tidaklah menjadi masalah. Bahkan terkadang ketika kita sudah mengasihi, namun orang yang dikasih tersebut menyakiti kita, tidak mengubah kasih dari kita kepadanya.



Pengertian kedua bahwa ketika kita mengalami penebusan Allah sehingga memperoleh keselamatan kekal. Penebusan tersebut tidak pernah akan terhenti hanya sampai pada diri kita sendiri, melainkan akan memunculkan dampak kepada orang lain. Di sekitar kita, orang lain akan melihat, merasakan dan mengalami kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, yaitu kasih Kristus. Dengan kata lain, ketika kita menaati kebenaran sehingga dosa-dosa kita disucikan, kita menghidupi kekudusan, maka kekudusan tersebut akan berdampak kepada orang lain. Namun harus kita akui bahwa kondisi tidak selalu ideal dalam kita mengasihi orang lain. Sehingga perlu Firman Tuhan untuk mengingatkan sekaligus mendorong kita agar bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati.



“Kekudusan memampukan kita untuk mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, kepada sesama kita.”



Pertanyaan untuk Direnungkan:

1. Apa yang Anda pahami tentang kekudusan setelah empat hari ini merenungkan tema kekudusan?

2. Coba ingat peristiwa di mana Anda berusaha mempertahankan kekudusan dan akhirnya itu berdampak kepada orang lain? Apa yang Anda pelajari tentang kuasa Firman Tuhan dan tentang ketaatan Anda dalam kekudusan.

彼得前書 1:18-21



昨天我們學習了神要我們聖潔, 前一天學習了我們人類在實踐聖潔方面負有責任並發揮積極作用，但事實上我們已陷入罪中的人類沒有能力過聖潔的生活，更不用說要保守聖潔直到耶穌再來的末日了。在今天的經文中，神的話語解釋了神在聖潔中扮演的角色。



第18節記載: “知道你們得贖、脫去你們祖宗所傳流虛妄的行為、不是憑著能壞的金銀等物” 這就是基督教信仰，我們能夠獲得救恩並實踐聖潔，因為我們首先被基督救贖了。而這救贖不能用易朽壞的物品，金或銀，而是憑著基督的寶血來完成的(19節). 所以救恩和聖潔不能透過累積昂貴的財物，然後我們想將它送給那些需要的窮人，或者我們想盡可能行善超過我們的邪惡作為和罪惡，以彌補我們的罪過。也或者帶著贖罪和獲得聖潔的想法去努力在教會內外參與各種服事工作來獲得。唯有藉著基督的寶血才能得著救贖。除此之外，如果有人願意犧牲自己的生命，想要獻出自己的血來為不信之心愛的人或孩子贖罪，這也是不可能的，因為能救贖的只有無瑕疵無玷污之人的血。因此, 如果有一種儀式活動要求人流血或犧牲其他人的性命，那就是錯誤的，因為罪人的血不能贖罪。



神並不止於完成救贖，而是祂使基督從死裡復活來榮耀祂(第21節)，透過如此的作為神為我們打開了信祂，對祂有信心、有盼望的大門。當我們要冒險度過經常充滿各種使我們悲傷、曲折、挑戰和引誘，引起了情慾的試探，以致於我們陷入罪中的一生時，因基督的復活我們不再獨自面對這一切。雖然人們無法看見祂但因為祂活著，所以祂也與我們一同看見、陪伴並經歷這一切。透過神所扮演的這個角色，我們有了信心和活潑的盼望，幫助我們能夠成為順服的兒女，並在這個被玷污的世界裡保守聖潔的生命。



“基督用祂無瑕疵無玷污的寶血

救贖了我們，賜予我們有能力

在神面前過聖潔生活的盼望。”



作　者：椰嘉基督徒會堂萬登岸堂會 – 熊滿生傳道

翻譯員：黃瓊楓





需要思考的问题：

1. 對你個人而言，徒勞的生活方式是什麼樣的？

2. 請思考你想做出放棄徒勞的生活方式而走向聖潔的生活的決定。

Nats Alkitab : 1 Petrus 1:18-21

Penulis : G.I. Aman



Kemarin kita belajar bahwa Allah meminta kita untuk menjadi kudus, dan sehari sebelum kita belajar bahwa kita sebagai manusia punya tanggung jawab dan peran aktif dalam melakukan kekudusan, namun pada faktanya kita sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa, tidak punya kemampuan untuk hidup kudus, apalagi mempertahankan kekudusan hingga zaman akhir Yesus datang. Dalam nas hari ini, Firman Tuhan menerangkan paran Tuhan di dalam kekudusan tersebut.



Pada ayat 18 dicatat bahwa “… kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia … bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas.” Inilah iman Kristen bahwa kita bisa memperoleh keselamatan dan melakukan kekudusan, karena telah terlebih dahulu ditebus oleh Kristus. Dan penebusan tersebut tidak bisa dilakukan dengan benda-benda fana, perak atau emas melainkan oleh darah Kristus (ay. 19). Jadi keselamatan dan kekudusan tidak bisa diperoleh dengan mengumpulkan harta benda yang mahal, lalu kita berpikir memberikan itu kepada orang miskin yang membutuhkan, atau juga berpikir dengan melakukan kebaikan sebanyak mungkin melebih kejahatan dan dosa kita, demi menebus dosa kita. Ataupun juga berusaha melakukan berbagai macam pelayanan baik di gereja maupun luar gereja, dengan pikiran untuk menebus dosa dan memperoleh kekudusan. Hanya melalui darah Kristus saja yang mampu menebus. Selain itu seandainya kata ada seseorang yang rela mengorbankan nyawanya, ingin memberikan darahnya demi menebus dosa bagi kekasih yang dicintainya atau anaknya yang belum percaya, ini pun tidak bisa, karena darah yang bisa menebus hanya darah orang yang tak bernoda dan tak bercacat. Jadi jika ada kegiatan ritual yang meminta korban darah manusia ataupun mengorbankan nyawa manusia lain adalah suatu kesesatan, karena darah orang berdosa tidak bisa menebus dosa.



Dan Ia tidak selesai hanya sampai penebusan, namun Allah membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan memuliakan-Nya (ay. 21), sehingga melalui karya Allah ini membuka pintu bagi kita untuk percaya kepada Allah, serta memiliki iman pengharapan kepada Allah. Ketika kita harus bertualang mengarungi kehidupan ini yang sering penuh berbagai-bagai pencobaan yang membuat kita berdukacita, lika-liku, tantangan serta godaan yang menimbulkan hawa nafsu sehingga kita sering kali jatuh ke dalam dosa, namun karena Kristus bangkit, artinya kita tidak ditinggalkan sendirian untuk menghadapi itu semua. Karena Kristus bangkit, sekalipun Ia tidak terlihat tapi karena Ia hidup, Ia pun turut melihat, menyertai dan menjalani semua hal tersebut bersama kita. Melalui peran Tuhan ini, membuat kita mempunyai iman dan pengharapan yang hidup, menolong memampukan kita untuk menjadi anak-anak taat dalam menjaga kekudusan hidup di dalam dunia yang cemar ini.



“Kristus menebus kita melalui darahnya yang mahal, yang tak bernoda dan tak bercacat, memberikan pengharapan bagi kita untuk dapat hidup kudus di hadapan Allah.”



Pertanyaan untuk direnungkan:

1. Seperti apakah cara hidup yang sia-sia menurut pemikiran Anda secara pribadi?

2. Pikirkan 1 tekad yang ingin Anda lakukan dalam meninggalkan cara hidup yang sia-sia untuk menuju kepada hidup yang kudus?