![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
245 episodes
![](/assets/artwork/1x1-42817eea7ade52607a760cbee00d1495.gif)
Majelis Taklim XL Axiata mtxl
-
- Education
Sumber kajian-kajian para guru untuk Jamaah Masjid As-Salam XL Axiata Tower dan Umat Islam
-
Produktif Ala Rasulullah - Ustadz Faris BQ MA
Ustadz Ahmad Faris BQ, M.Si | Produktif Ala Rasulullah | Kajian Bada Dzuhur MTXL
---***---
Untuk mendapatkan informasi seputar jadwal kajian, bisa mengikuti di akun official sosial media berikut :
Youtube : http://live.mtxl.or.id
Facebook : facebook.com/majelistaklimxl
Instagram: instagram.com/mtxl_
Twitter : @mtxl
Telegram : majelistaklimxl
Anchor : anchor.fm/mtxl -
Recap Tausyiah - Ustadz Shiddiq Almuttaqina
Selengkapnya di audio..
-
Recap Tausyiah - Ustadz Shiddiq Almuttaqina
Selengkapnya di audio..
-
Thaghut - Ustadz Shiddiq Almuttaqina
وَٱلَّذِينَ ٱجۡتَنَبُواْ ٱلطَّٰغُوتَ أَن يَعۡبُدُوهَا وَأَنَابُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ لَهُمُ ٱلۡبُشۡرَىٰۚ فَبَشِّرۡ عِبَادِ
Dan orang-orang yang menjauhi ṭāgūt (yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, mereka pantas mendapat berita gembira; sebab itu sampaikanlah kabar gembira itu kepada hamba-hamba-Ku,
(az-zumar : 17) -
Berserah Diri - Ustadz Shiddiq Almuttaqina
pada kesempatan kali ini saya ingin membahas mengenai firman Allah ;
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An-Nisa’/4: 65] -
Karyawan dan Pegawai yang Paling Bahagia - Ustadz Shiddiq Almuttaqina
karyawan dan pegawai yang paling bahagia adalah yang menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh dan mengharap pahala dari Allah, dengan demikian; dia telah menunaikan kewajibannya dan berhak mendapatkan imbalan atas pekerjaannya di dunia dan berbahagia dengan pahala dikampung akhirat.
terdapat nash, nash yang shahih yang menunjukkan bahwa imbalan dunia dan pahala akhirat akan diraih sekaligus bagi seorang pekerja atas pekerjaannya dan tugas yang telah ditunaikan dengan baik atau professional, ikhlas dan hanya mengharapkan wajah Allah.
Allah berfirman :
ﵟلَّا خَيۡرَ فِي كَثِيرٖ مِّن نَّجۡوَىٰهُمۡ إِلَّا مَنۡ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوۡ مَعۡرُوفٍ أَوۡ إِصۡلَٰحِۭ بَيۡنَ ٱلنَّاسِۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوۡفَ نُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمٗاﵞ
Artinya : “ Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh manusia memberi sedekah atau berbuat maruf atau mengadakan perdamaian diantara manusia. dan siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak kami member kepadanya pahala yang besar” (An-Nisa : 114)
pahala yang besar itu bukan hanya terkait dengan sebagian amalan saja, tapi seluruh perbuatan dan amal shalih yang dilakukan setiap muslim dalam rangka mencari ridha Allah dan balasan surga, akan Allah beri imbalan sesuai dengan bobot ketulusannya dan kualitas amalnya. termasuk dalam masalah ini adalah memenuhi kebutuhan keluarga dan memeberi nafkah rumah tangga serta biaya hidup istri dan anak-anak.
dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari ibnu mas’ud, rasulullah bersabda :
إذا أنفق الرجل على أهله يحتسبها فهو له صدقة
“apabila seseorang menafkahkan untuk keluarganya dengan ikhlas, maka itu baginya adalah sedekah” HR. Al-Bukhari Muslim
dan rasulullah juga bersabda kepada sa’ad bin abi waqqash:
ولست تنفق نفقة تبتغي بها وجه الله إلا أجرت بها حتى اللقمة تجعلها في في امرأتك
“dan tdaklah engkau menafkahkan satu nafkah kerena mengharapkan wajah Allah,melainkan engkau mendapatkan pahala dengannya hingga sesuap yang engkau suapkan ke mulut istrimu” HR. Al-Bukhari Muslim
syaikh utsaimin berkata :” begitu juga harta yang engkau infakkan kepada anak-anakmu, atau ibu dan bapakmu, bahkan harta yang kamu infakkan untuk biaya hidupmu dengan ikhlas mencari ridha Allah, maka Allah akan memberikan pahala atas hal itu”
nash-nash tersebut menunjukkan bahwa seorang muslim apabila menunaikan kewajiban, baik terkait dengan urusan agama dan dunia, baik terkait dengan hak-hak Allah dan hak-hak hamba, maka lepaslah tanggung jawabnya dan ia telah menunaikan amanah secara baik. alhasil, ia mendapat pahala yang besar sepanjang semua itu dilakukannya dengan benar dan hanya mengharapkan wajah Allah ta’ala