Penonton Biasa Jejaring PB

Cinta sejatinya laksana ladang cinta kasih dan penyemaian rasa sayang. Tapi film ini  menggambarkan bahwa cinta itu bisa melukai.  Simbiosis mutual perasaan sejoli yang berakhir destruktif bagi yang lain.

Lima kali nonton, tak pernah bosan.

Harta, kekuasaan, birahi, culas, egois, iri, narsistik, pengkhianatan dan kesemuanya diramu dalam bejana kemunafikan. Taburkan sedikit dendam. Hmm.. Siapa sanggup meracik ini? Nanno terbukti mampu mengeluarkan sisi terburuk seorang insan dan menyajikannya selagi hangat.

Lebih berwarna. Lebih segar. Meski season 3 musuh tambah sangar namun karakter dan plot dikemas lebih berliku dan menggemaskan. Ya, menggemaskan jika melihat tingkahnya Erica Sinclair. Tandem bareng aqin dari podcast periode bung! dan host podcast cikgu aqin.

Sebagian film 80-an, yang juga menjadi inspirasi Stranger Things, ketika dibuat sekuel terasa datar dan repetitif. Season 2 Stranger Things tak jauh dari pakem tersebut. Sejenak bersandar dan bergumam, "Untung ada Steve Harrington,"

Sebuah serial menjadi mash-up film pop culture era 80-an. Memang selalu menyenangkan melihat adegan sekelompok anak-anak menyingkap lapisan-lapisan misteri. Tambah lengkap ketika adu peran anak-anak ini punya mentor yang luar biasa seperti Winona Ryder.