Unspoken Bonds fatma bandar

"jangan berharap dicintai sebelum mencintai diri sendiri."

bertanya (dan sedikit menjawab) perihal apa, bagaimana, dan mengapa.  apakah untuk dicintai harus memenuhi kualifikasi menerima dan mencintai diri sendiri? bagaima pola pikir tersebut dapat terbentuk? dan alasan mengapa pepatah ini harus berhenti diglorifikasi. podcast ini disajikan berdasarkan perspektif, asumsi, dan logika pribadi.

hi, everyone! welcome back to my podcast. it's been a very long time, i guess. so sorry!

but yes, since ini adalah 10 oktober 2020 yang bertepatan dengan hari kesehatan mental sedunia (which is very important!). i think people must really aware about this issue karena memang se-PENTING itu! daaan di podcast kali ini sebenernya JUJUR BWUN SAYA HANYA MENGELUH SELAMA 9 MENIT WKWK. tapi, semoga pesan dan valuenya tersampaikan! aku membahas the importance to have friends and also self-control in life yang dibungkus dengan curhatan sih, hehehehe..

akhir kata, semangat ya semuanya!! we can do this, y'all! *wink* 333

September is may be the beginning of our new adventures, new struggles, and also new goals.  This is also the best way for us to love ourselves more, create something, and self-reflection! Podcast kali ini aku mengundang teman-teman kerenku untuk mengungkapkan ide-ide dan pikiran mereka terkait self-love, perjuangan, dan refleksi diri. Semoga bisa memberikan insight yang baru dan memotivasi kalian juga ya!

Big thanks to:


First Topic Speakers (Self-Love): Eunike, Nesya, Alisa, Onang, Wisam, Sofia, Adinda, Siwi, Baim
Second Topic Speakers (Perjuangan): Misyel, Chris, Ilham, Marsya, Aisha, Amanda, Farid, Bayu, Ranti, Adeena, Allan
Third Topic Speakers (Refleksi): Chelsea, Tumpal, Faradiba, Dhika, Rido, Citra, Salman, Nesta, Rifki, Elwe

Forever grateful to having you guys in my podcast. Thank you very much! Really happy to hear y'all perspective, thoughts, and ideas. Jangan kapok untuk mampir kembali di segmen podcastku berikutnya, ya! Hehehe.

sebuah pikiran yang aku rekam jam 3 pagi untuk meluapkan rasa kesal, sejujurnya. aku banyak mendengar cerita tentang manusia tidak punya otak yang bisa-bisanya merendahkan orang lain hanya karena dia merasa di atas. merasa sukses.. merasa berhasil.. sementara orang lain ia anggap gagal dan tidak sehebat dirinya. hey, inget! you get what you deserve. perbuatan kamu itu akan dibalas, entah itu cepat atau lambat. lagian kamu juga tidak akan selamanya di atas, dan orang yang kamu rendah-rendahkan tidak akan selamanya di bawah. toh memang hidup penuh dengan upside-down. tapi, coba berbuat baiklah terhadap sesama. gak akan rugi juga, kok. 

aku mendedikasikan podcast ini untuk setiap jiwa yang pernah merasa gagal, termasuk diriku sendiri. semoga bisa memberi manfaat walau hanya setitik. tidak apa-apa untuk bersedih dan merasa kecewa, your feelings are valid! dan jangan lupa untuk terus melangkah, ya! fail and fail better, fail to rise!✊🏼
(podcast ini juga merupakan bagian dari project "It's Okay Not to be Okay")