5 episodes

AERO Talks adalah media diskusi dari para “pakar” atau hobbyist dibidangnya terkait issue Aerodinamika, Aeroelastika, Aeroakustika, dan pengembangan teknologi dunia untuk menginspirasi dan memberi informasi terkini...

https://linktr.ee/bbta3

AERO Talks Aero talks

    • Technology

AERO Talks adalah media diskusi dari para “pakar” atau hobbyist dibidangnya terkait issue Aerodinamika, Aeroelastika, Aeroakustika, dan pengembangan teknologi dunia untuk menginspirasi dan memberi informasi terkini...

https://linktr.ee/bbta3

    Aero Talks #5 - Future and Challenges in Aerodynamic Design

    Aero Talks #5 - Future and Challenges in Aerodynamic Design

    Mewujudkan mimpi sebagai aerodynamic engineer di perusahaan manufaktur pesawat ternama di dunia merupakan capaian yang sangat berharga dari seroang Rivaldi. Perjalanan meraih mimpi diawali sejak dibangku kuliah sampai saat ini merupakan perjalanan yang menarik untuk kita dengar bersama. Ambisi Rivaldi untuk meraih mimpi sebesar ambisi Airbus yang ingin menjadi the world’s first zero-emission commercial aircraft by 2035. Inilah tantangan besar bagi seorang Aircrfat Engineer sampai 2035. Airbus memiliki project ZEROe concept aircraft dengan variasi konfigurasi (turbofan, turboprop, dan Blended-wing body) dengan mengusung teknologi hydrogen untuk memenuhi ambisinya tersebut. Banyak sekali tantangan bagi kita pencinta dunia dirgantara untuk mewujudkan komitmen bersama dalam menciptakan wahana udara yang ramah lingkungan, lalu kenapa Airbus memilih bersebrangan dengan Tesla yang terkenal dengan teknologi electric battery dan lebih memilih teknologi hydrogen? Apa tantangan lain bagi aerodynamic engineer dimasa depan dari kaca mata seorang aerodynamic engineer Airbus? Nikmatilah diskusi kita di Aerotalk #5 berikut ini bersama saya Andika dan Rivaldi. 

    • 56 min
    Aero Talks #4 - Masa lalu dan masa depan Indonesian Low Speed Tunnel (ILST)

    Aero Talks #4 - Masa lalu dan masa depan Indonesian Low Speed Tunnel (ILST)

    Pada akhir tahun tujuh puluhan, pemerintah Indonesia berencana membawa negara ini ke tingkat teknologi yang lebih tinggi dengan mendirikan industri teknologi maju. Pengembangan industri kedirgantaraan adalah salah satu rencana untuk menguasai teknologi maju tersebut. Untuk mendukung industri kedirgantaraan, maka dibangun terowongan angin dengan panjang 4m dan lebar 3m pada bagian seksi uji dengan kecepatan angin maksimum 400 km per jam (kurang lebih 110 m/s) pada seksi uji kosong yang kemudian diberi nama ILST (Indonesian Low Speed tunnel). Di bagian seksi uji, model pesawat berskala tertentu diuji untuk menganalisis kinerja aerodinamika, karakteristik stabilitas, aeroelastisitas dll dari desain suatu pesawat. Menteri Riset dan Teknologi saat itu, Prof. Dr.-Ing. B.J. Habibie mengirimkan Prof. Ir. O. Diran dan tim ke luar negeri pada tahun 1979 untuk menjajaki kemungkinan menciptakan sebuah fasilitas di Indonesia. Tiang pancang pertama untuk membangun ILST dibangun pada tanggal 18 Desember 1984 dan setelah 25 bulan periode konstruksi , ILST diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H.M. Soeharto, pada 11 Desember 1989. Ketika industri pesawat terbang Indonesia (PT. IPTN, sekarang dikenal sebagai PT. DI) mulai mengembangkan N250, ILST siap mendukung pengujian terowongan angin, termasuk pressure and force measurement, pengukuran simulasi mesin menyala (Power on), visualisasi aliran menggunakan 2D, model sebagian dan model penuh. Pada masa itu LAGG dipimpin oleh Dr. Ir Anton Adibroto. Bagaimana proses pembangunan fasilitas dan sdm di ILST dan bagaimana ILST dapat berperan untuk menghasilkan produk dirgantara yang baik, saksikan dalam diskusi santai pada aero talk kali ini.

    Special guest : Prof. Dr. Ir Anton Adibroto

    Host              : Andika

    • 32 min
    Aero Talks #3 - Machine learning and Aerodynamic Design

    Aero Talks #3 - Machine learning and Aerodynamic Design

    Machine learning techniques and data mining are now being used in numerous industries to analyze and forecast future trends. Exploring how machine learning and data mining may help aerodynamicists extract knowledge from CFD or experimental data to create aerodynamic coefficient estimates. High-performance airfoils and aircraft configurations are becoming increasingly relevant throughout the advanced aircraft design cycle. As a result, the development of an aerodynamic optimization approach that is paired with CFD technology and an experimental method to find the optimal aerodynamic shape and maximize aircraft performance and flight quality under certain restrictions can considerably promote aerodynamic design. Air travel has become critical to our global society. It is a global driver of economic, social, and cultural development, and it has altered how we travel, engage with others, and conduct business. It's tough to imagine a world without flying.  In the future, sustainable aviation, such as environmentally and economically friendly aviation, will be required. As a result, future aircraft performance should be more efficient, effective, and eco-friendly. Hopefully, machine learning of aerodynamic design on aircraft performance can assist find a solution to this challenge.





     Special guest : Pramudita Satria Palar, S.T, M.T, Ph.D

     Host              : Andika

    • 44 min
    Aero Talks #2 - Perjalanan Pesawat N219 di Terowongan Angin ILST

    Aero Talks #2 - Perjalanan Pesawat N219 di Terowongan Angin ILST

    Host : Andika 

    Tamu : Agus Aribowo (Kepala Program Pesawat Transport Nasional) dan Yanto D. (Wind Tunnel - Engineer / Senior Engineer).

    Deskripsi : Pengembangan pesawat N-219 merupakan program nasional yang melibatkan peran beberapa kementerian, lembaga dan BUMN. Tujuannya untuk menciptakan pesawat udara jarak menengah dalam rangka membangun konektivitas dan memobilisasi daerah-daerah terluar, terpencil, dan tertinggal, serta mempertahankan penguasaan teknologi kedirgantaraan. Penerbangan perdana N219 pada 16 Agustus 2017 menjadi bukti kemampuan anak bangsa dalam penguasaan teknologi Dirgantara.

    LAPAN, PT DI, BPPT, serta stake holder terkait tidak membangun N219 secara instant, namun didukung oleh banyak pembelajaran yang didapatkan dari pengembangan pesawat sebelumnya seperti C- 212, CN 235, N 250 , dan pesawat experimental transport yang diberi nama XT-400. Sejalan dengan N219, XT-400 juga dirancanag memiliki kemampuan untuk mampu beroprasi di lapangan terbang perintis. Pesawat akan digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang lewat udara di daerah-daerah terpencil di seluruh wilayah Nusantara. Memiliki span sayap 74% dari N219, pesawat XT-400 cukup diawaki seorang pilot dengan penumpang hingga tujuh orang. Perjalanan panjang dari pengembangan XT-400 (1977) sampai N219 merupakan kisah yang menarik untuk dikaji, mulai dari pengembangan sumber daya namusia, sumberdaya fasilitas, kapasitas produksi, serta keberterimaan pesawat tersebut di pasar domestik, regional, maupun internasional. Pesawat N219 Nurtanio resmi mendapatkan Sertifikat Tipe atau Type Certificate (TC) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada akhir tahun 2020. Sebelum mendapatkan TC, tentusaja banyak sekali pengujian yang harus dilakukan. Diantaranya adalah pengujian terowongan angin. Pengujian terowongan angin dilakukan sejak tahun 2006 ini menggunakan skala model 1 : 6,3. Pengujian terowongan angin ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Aerodinamika pesawat dengan berbagai macam konfigurasi dan kondisi terbang. Selain pengujian full model di terowongan dengan tujuan untuk mengetahui gaya dan mome, dilakukan juga pengujian distribusi tekanan, power on, visualisasi aliran, dan hinge moment pada permukaan bidang kontrol. Data yang didapatkan pada pengujian terowongan angin bersifat komprehensif, sehingga dapat memenuhi DR&O.

    • 53 min
    Aero Talks #1 - Peran Pengujian Aerodinamika Dalam Prestasi Terbang Pesawat

    Aero Talks #1 - Peran Pengujian Aerodinamika Dalam Prestasi Terbang Pesawat

    Peran Pengujian Aerodinamika Dalam Prestasi Terbang Pesawat 

    Sistem  Transportasi  Udara  telah  menjadi  bagian  tak terpisahkan  dari  infrastruktur  ekonomi.  Sektor Penerbangan  Komersial  sangat  menyadari  bahwa  ia  harus  menemukan  keseimbangan  yang  dapat diterima antara tekanan persaingan sengit dan ekspektasi publik akan tarif yang lebih murah serta dapat mengurangi  dampaklingkungan  termasuk  kebisingan  masyarakat  di  sekitar  bandara  dan  pemanasan global. Untuk mencapai keseimbangan tersebut di masa depan, diperlukan strategi keunggulan kompetitif yang  didedikasikan  untuk  memenuhi  kebutuhan  masyarakat.Untuk  memenuhi  tujuan tersebutdapat dicapai dengan melakukanterobosan teknologi yang signifikan di bidang aerodinamika dan disiplin ilmu lain  seperti  material  dan  struktur.    Desain  aerodinamis  yang  lebih  baik  dan  pengenalan  teknologi aerodinamis baru seharusnya tidak hanya memainkan peran kunci dalam meningkatkan kinerja pesawat, tetapi juga berkontribusi kuat pada biaya produk dan pengoperasian. Eksplorasi dan pengembangan R&D perlu   dilakukan   untuk   menyediakan   teknologi   yang   dibutuhkan.    Tinjauan   terhadap   teknologi  yang menunjukkan potensi untuk memberikan terobosan perbaikan dalam kinerja aerodinamis pesawat perlu dilakukan.   Konfigurasi   pesawat   baru   untuk   mengurangi   gaya   hambat   dan   kebisingan,   teknologi pengurangan  gaya  hambat  laminar  dan  turbulen  dan  perangkat  kontrol  aliran,  yang  bertujuan  untuk meningkatkan kinerja pesawat perlu dikaji.    



    Host : Andika

    Pembicara: 

    1. Wind Tunnel Engineer : Dr. Fadilah Hasim 

    2. Aircraft Engineer (Manufacturer) : Elingselasri ST, MT, MSc 

    3. Flight Test Engineer (Manufacturer) : Stepen Sahrun ST, MT.

    • 1 hr 2 min

Top Podcasts In Technology

FT Tech Tonic
Financial Times
Lex Fridman Podcast
Lex Fridman
The Vergecast
The Verge
The Neuron: AI Explained
The Neuron
CISO Series Podcast
David Spark, Mike Johnson, and Andy Ellis
Defense in Depth
David Spark