Zona Perubahan Firmansyah Wahyudiarto

Sungguh ironis disaat kondisi mencari kerja yang cukup sulit saat ini, masih saja ada oknum yang memanfaatkan para pelamar kerja yang seharusnya mereka bisa diterima kerja dengan baik di perusahaan impian, tetapi harus menelan pengalaman pahit ditipu oleh mereka yang tidak bertanggungjawab. Oleh karenanya, ikuti tips2 di audio post ini, semoga bisa bermanfaat agar terhindar lowongan kerja fiktif.

Kehidupan mahasiwa mungkin tak seasyik saat masih putih abu. Tanggungjawab yang makin besar karena setelahnya harus berjuang dapetin kerjaan. Toh gak masalah karena cuma beberapa tahun kuliah, habis itu kalo dah ketrima kerja trus dapet gaji lumayan bisa balesin dendam hobi-hobi yang belum kesampean. Yuk mulai berubah dari sekarang, manfaatin waktu kalian sebaik mungkin dengan beberapa hal yang ada di audiopost kali ini.

Masa iya ngirim email ke perusahaan besar biar diterima kerja cuma kosongan doang?kadang ada yg typo belum diganti masih pake nama perusahaan lain. Parah kan?udah gitu harapannya gede banget biar diterima. Hmm, tolong bisa dihindarin hal-hal kayak gini. Lebih lanjut, silakan bisa mendengarkan di audio post episode kali ini. Enjoy!

Sebelum dipinang sama perusahaan, sudah pasti kita juga harus tau seperti apa gambarannya jika ingin berkarir di dalamnya. Lalu bagaimana caranya?bisa menggunakan qerja dan jobplanet sebagai media yang ampuh buat kepo seperti apa ulasan dari mereka yang pernah bekeria. Selain itu bisa ngintip kisaran gaji dan gak kalah penting pertanyaan-pertanyaan saat interview. Yuk action sekarang!

Ketika umumnya perusahaan besar memiliki syarat administrasi batas minimal TOEFL 500, maka sudah seharusnya kita berusaha seoptimal mungkin untuk meraihnya. Manfaatkan era connected world yang penuh dengan kemudahan belajar agar lolos tes TOEFL. Segera action dari sekarang untuk karir yang cemerlang. Jangan lupa, afirmasikan dan semesta akan mengiyakan!

Kegagalan psikotes dalam tahap awal bukan menjadi masalah selama mampu dihadapi dengan optimis untuk kesempatan berikutnya. Begitupun dalam melamar kerja itu layaknya terdapat pintu yang sangat banyak, kita tidak akan pernah tau kalau tidak mencoba membukanya satu persatu. Jangan pernah menyerah hanya karena suatu kegagalan.