Nasihat & Do'a Pengobat Hati DAPET.IN Podcast
-
- Education
Berisi Nasihat dan Do'a Ustadz Dhanu dalam berbagai kesempatan, Murotal Al Qur'an dengan Terjemah Bahasa Indonesia dan materi lainnya
-
Surah Al-Fath
Surah Al-Fath (Arab: الفتح, "Kemenangan") adalah surah ke-48 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 29 ayat.
Dinamakan Al-Fath yang berarti Kemenangan diambil dari perkataan Fat-han yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Sebagian besar dari ayat-ayat surah ini menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan kemenangan yang dicapai Nabi Muhammad ﷺ dalam peperangannya.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Fath -
Surah Muhammad
Surah Muhammad (bahasa Arab: محمّد) adalah surah ke-47 dalam al-Qur'an. Tergolong surah Madaniyah yang terdiri atas 38 ayat. Nama Muhammad sebagai nama surah ini diambil dari perkataan Muhammad yang terdapat pada ayat 2 surah ini.
Pada ayat 1, 2 dan 3 surah ini, Allah membandingkan antara hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak percaya kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ dan hasil yang diperoleh oleh orang-orang yang percaya kepadanya.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Muhammad -
Surah Al-Ahqaf
Surah Al-Ahqaf (Arab: الأحقاف,"Bukit-Bukit Pasir") adalah surah ke-46 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah Makkiyah yang terdiri atas 35 ayat.
Dinamakan al-Ahqaf yang berarti Bukit-Bukit Pasir diambil dari kata al-Ahqaf yang terdapat pada ayat 21 surah ini. Dalam ayat tersebut dan ayat-ayat sesudahnya diterangkan bahwa Nabi Hud telah menyampaikan risalahnya kepada kaumnya di al-Ahqaf yang sekarang dikenal dengan ar-Rab'ul Khali, tetapi kaumnya tetap ingkar sekalipun mereka telah diberi peringatan pula oleh rasul-rasul yang sebelumnya. Hingga akhirnya Allah menghancurkan mereka dengan tiupan angin kencang.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Surah_Al-Ahqaf -
Surah Al-Jasiyah
Surah Al-Jasiyah (Arab: الجاثية,"Yang Berlutut") adalah surah ke-45 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah yang terdiri atas 37 ayat. Dinamakan Al-Jasiyah yang berarti Yang Berlutut diambil dari perkataan Jaatsiyah yang terdapat pada ayat 28 surah ini. Ayat tersebut menerangkan tentang keadaan manusia pada hari kiamat, yaitu semua manusia dikumpulkan ke hadapan mahkamah Allah Yang Maha Tinggi yang memberikan keputusan terhadap perbuatan yang telah mereka lakukan di dunia. Pada hari itu semua manusia berlutut di hadapan Allah. Dinamai juga dengan Asy Syari'ah diambil dari perkataan Syari'ah yang terdapat pada ayat 18 surah ini.
-
Surah Ad-Dukhan
Surah Ad-Dukhan (bahasa Arab:الدخان) adalah surah ke 44 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah yang terdiri atas 59 ayat. Dinamakan Ad-Dukhan yang berarti Kabut diambil dari kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat 10 surah ini.
Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekkah dalam menghalang-halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi berdoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Doa Nabi itu dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.
Akhirnya mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan doa Nabi dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula. Karena itu Allah menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih. -
Surah Az-Zukhruf
Surah Az-Zukhruf (Arab: الزخرف, "Perhiasan") adalah surah ke-43 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surah makkiyah, terdiri atas 89 ayat. Dinamakan Az-Zukhruf yang berarti Perhiasan karena kata Az-Zukhruf yang terdapat pada ayat 35 pada surah ini. Ayat ini menegaskan bahwa harta tidak dapat dijadikan dasar untuk mengukur tinggi rendahnya derajat seseorang, karena harta itu merupakan hiasan kehidupan duniawi, bukan berarti kesenangan akhirat.