Bukan Podcast(an) Kosong Ruang Kosong

Ada yang memilih berkoloni ada pula yang suka menyendiri. Berkelana sendiri dengan sepeda motor, apa tidak merepotkan? Selamat menikmati pilihan obrolan dari kami.

Selamat mendengarkan, semoga masih ingat dongeng tentang Timun Mas. Izinkan kami mengeksplorasi dongeng legendaris ini. Inilah kisah perjalanan buto ijo yang memperdaha manusia yang sedih dan marah hatinya. - Di balik rimbunnya pepohonan, buto ijo mengintai semua makhluk yang bersedih dan mengintai penuh amarah-. Salam budaya.

Sesuatu yang kamu pikir jauh, ga nyata, ga keliatan, ternyata sudah ada di pundakmu!!! Itulah kalimat paling tepat untuk menggambarkan pandemi Covid-19 yang di ungkapkan David Eka. Dia adalah wartawan sekaligus bagian dari Komunitas Ruang Kosong 87, yang terpilih untuk bersanding dengan si Virus Covid-19. Ingat, jangan remehkan, yang waspada aja bisa kena, apalagi yang ga peduli sama sekali. Semoga obrolan kali ini semakin mencerahkan, tetap semangat, dan tentunya sehat

Nguri-nguri Kabudayan Jawi, agaknya terlalu mendakik dakik untuk kami.
Namun saat menjalani Hobi lama, dan sekaligus menjadi corong pelestarian tradisi dan Seni Pertunjukan ya apa salahnya kan?

Itulah yang sedang kami lakukan. Komunitas Ruang Kosong awalnya adalah sekumpulan anak SMA berbagai tingkat yang gemar ber-Teater, namun saat ini telah bertransformasi menjadi Komunitas "Jarak Jauh" namun tetap kompak dan satu suara untuk membagi pengalaman dan pesan "baik" dalam balutan seni peran itu sendiri.

Ada Drama Audio dan Ngobrol asik bertajuk "Wedangan Di Utara" yang konsisten kami produksi untuk menghibur pecinta Drama Radio dan menghanyutkan diri di Tren Podcast saat ini.

Semoga selain menjadi media silaturahmi kami, produk kami bisa memberikan energi tambahan dalam menjalani keseharian kamu.

Terima kasih kami ucapkan kepada para Loyalis Komunitas Ruang Kosong 87,
karena Kamu kami ada, dan bersemangat berkarya.

Tetap sehat yaa !!!

Kita tak akan pernah menyana bagaimana semesta berproses. Akan ada senyum, syukur yang diiring doa tiap saat. Namun ada pula tetes air mata dan harapan di tiap saat. Salam budaya, selamat menikmati pilihan hiburan dari kami.

Kekhawatiran acapkali dicipakan orang lain. Kadang, kita tidak bisa menguasainya. Mau belajar dan memaknai dimana sebaiknya menempatkan kekhawatiran? Temukan jawabannya. (Semoga)