Wuhan dan Negeriku (Shinta Amalina Ft. Resketsa) Ekspektasi dan Kenyataan
-
- Performing Arts
Suara dan Naskah: Shinta Amalina
Musik: Annisa Dewanti Putri
Wuhan dan Negriku
Wuhan
Kota tempat kami menaruh sejuta harapan
Memulai langkah baru kami dalam perjuangan
Mencoba mewujudkan mimpi yang awalnya tampak sebatas angan
Disanalah kami meninggalkan hati kami karena nyaman
Wuhan
Kau berhasil mengantarkan kami mewujudkan mimpi
Namun entah kenapa kami kini takut merasa sepi
Karena kami akan melangkah jauh darimu yang ramai
Tapi ku tak kan takut karena dengan mengenangmu hati kami terasa damai
Wuhan
Dulu namamu tak di kenal
Tapi kini kau menjadi terkenal
Ujian kini kau hadapi
Percayalah engkau tak sendiri
Wuhan
Disanalah kami bertemu kawan
Tapi kini tampak seperti lawan
Dulu kita saling menguatkan
Namun kini tampak saling menyalahkan kemudian melupakan
Wuhan
Kata orang kota juang kami terkena azab
Tapi apakah kita sudah menjalankan sila Ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bisakah sedikit saja menumbuhkan rasa empati
Namun kenapa malah memaki
Tumbuh disana tak pernah membuat kami malu
Justru keadaanmu sekarang yang membuat kami pilu
Wuhan
Kini kau perlahan tersenyum
Perjuanganmu akan kami simpan dalam memori album
Tapi kini negriku yang perlahan bersedih
Seperti inikah rasanya, perih
Negriku
Sedikit saja kita berkaca dan belajar dari mereka
Yang lebih dulu merasakan perihnya luka
Berjuang tak henti dan kemenangan mulai terbuka
Mari kita menjaga jarak bukan berarti melupakan tapi menikmati kelak yang berbahagia
Negriku
Dulu kita menyudutkan mereka disaat jerit tangis tiada henti
Bukan perkara siapa mereka dan kita, namun ini perkara hati
Mereka perlahan menang, tapi tak lupa mengulurkan tangan mengirimkan bantuan
Juga kita, kepada merekalah kita meminta pertolongan
Negriku
Bukankah ini cukup memberikan bukti memanusiakan manusia
Karena sejatinya kita melangkah bersama tak pernah sia-sia
Bahkan takdir kita tercipta dalam satu benua, Asia
Harapku bukan hanya sesaat, namun seutuhnya menjaga persatuan Indonesia
Jika aku diberi kesempatan lagi dan semua kembali seperti dulu, akan ku langkahkan lagi kakiku dari negriku, tanah air Indonesia, menuju engkau yang selalu menenangkan hati ini, membesarkan perempuan ini, menujumu, Wuhan.
Di tulis oleh seorang perempuan yang lahir di tanah air Indonesia dan juga merajut cerita dan kisah di Wuhan. Namun hatinya tumbuh, besar dan melekat di Wuhan dan Negriku, Tanah Air Indonesia
-Mba Ita-
Jum’at, 20 Maret 2020
12.30pm
Sedang karantina mandiri di D’Java residence, Cikarang
Suara dan Naskah: Shinta Amalina
Musik: Annisa Dewanti Putri
Wuhan dan Negriku
Wuhan
Kota tempat kami menaruh sejuta harapan
Memulai langkah baru kami dalam perjuangan
Mencoba mewujudkan mimpi yang awalnya tampak sebatas angan
Disanalah kami meninggalkan hati kami karena nyaman
Wuhan
Kau berhasil mengantarkan kami mewujudkan mimpi
Namun entah kenapa kami kini takut merasa sepi
Karena kami akan melangkah jauh darimu yang ramai
Tapi ku tak kan takut karena dengan mengenangmu hati kami terasa damai
Wuhan
Dulu namamu tak di kenal
Tapi kini kau menjadi terkenal
Ujian kini kau hadapi
Percayalah engkau tak sendiri
Wuhan
Disanalah kami bertemu kawan
Tapi kini tampak seperti lawan
Dulu kita saling menguatkan
Namun kini tampak saling menyalahkan kemudian melupakan
Wuhan
Kata orang kota juang kami terkena azab
Tapi apakah kita sudah menjalankan sila Ke-2, Kemanusiaan yang adil dan beradab
Bisakah sedikit saja menumbuhkan rasa empati
Namun kenapa malah memaki
Tumbuh disana tak pernah membuat kami malu
Justru keadaanmu sekarang yang membuat kami pilu
Wuhan
Kini kau perlahan tersenyum
Perjuanganmu akan kami simpan dalam memori album
Tapi kini negriku yang perlahan bersedih
Seperti inikah rasanya, perih
Negriku
Sedikit saja kita berkaca dan belajar dari mereka
Yang lebih dulu merasakan perihnya luka
Berjuang tak henti dan kemenangan mulai terbuka
Mari kita menjaga jarak bukan berarti melupakan tapi menikmati kelak yang berbahagia
Negriku
Dulu kita menyudutkan mereka disaat jerit tangis tiada henti
Bukan perkara siapa mereka dan kita, namun ini perkara hati
Mereka perlahan menang, tapi tak lupa mengulurkan tangan mengirimkan bantuan
Juga kita, kepada merekalah kita meminta pertolongan
Negriku
Bukankah ini cukup memberikan bukti memanusiakan manusia
Karena sejatinya kita melangkah bersama tak pernah sia-sia
Bahkan takdir kita tercipta dalam satu benua, Asia
Harapku bukan hanya sesaat, namun seutuhnya menjaga persatuan Indonesia
Jika aku diberi kesempatan lagi dan semua kembali seperti dulu, akan ku langkahkan lagi kakiku dari negriku, tanah air Indonesia, menuju engkau yang selalu menenangkan hati ini, membesarkan perempuan ini, menujumu, Wuhan.
Di tulis oleh seorang perempuan yang lahir di tanah air Indonesia dan juga merajut cerita dan kisah di Wuhan. Namun hatinya tumbuh, besar dan melekat di Wuhan dan Negriku, Tanah Air Indonesia
-Mba Ita-
Jum’at, 20 Maret 2020
12.30pm
Sedang karantina mandiri di D’Java residence, Cikarang
3 min