Meracau Di Ruang Bunyi Karnaen TV
-
- Educación
Konon, pendidikan adalah prasarat pokok, pondasi mula-mula untuk memasuki dan mengukuhkan diri dalam peradaban moderen. Maka bukan kebetulan jika kaum-kaum terpelajar terdahulu bangkit mengambil peran terdepan untuk berseru-seru terhadap sebangsanya agar bangun dari mimpi panjang dongeng-dongeng mistika. Bukan juga kebetulan jika kaum terpelajar terdahulu menginsyafi ketidak beresan cara berfikir yang dipaksa sematkan sedari berabad silam oleh mereka yang haus kuasa dan ingin melanggengkan penindasan. Maka diseraplah ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Maka direngkuhlah kekuatan-kekuatan ilmu pengetahuan dari manapun, dari siapapun demi terwujud cita-cita merdeka.
Dan, sekarang ini pendidikan bergelumbang di mana-mana. Maka tak lain tidak, para terpelajar juga lah yang semestinya mula-mula menyadari bahwa racun-racun ketidak beresan cara fikir masih menyertai bahkan ikut tumbuh dalam bangunan-bangunan pendidikan yang hingga kini masih belumlah ajeg.
Maka masih angkerlah sekolah sebagai ruang pengap pendidikan tanpa pikiran-pikiran merdeka nan adil para penghuninya. Maka masih terlalu sakrallah sekolah jika ditasbihkan seolah sebagai satu-satunya penentu lahirnya kaum terdidik-terpelajar.
Tanpa kemerdekaan berfikir yang berkeadilan maka yang maju hanyalah alatnya saja, yang megah hanya bangunannya saja. Manusianya tetap purba saling tindas saling membinasakan.
Para terpelajar yang menolak ketidak beresan faham-fikir akan selalu tumbuh dan lantang berseru untuk giat belajar mempersiapkan segala-gala demi mewujud kehidupan setara yang adil dan berkemanusiaan.
Mari..
-
Meracau Di Ruang Bunyi
Begitulah.. Hening adalah omong kosong, karena bunyi tak pernah tanggal. Setidaknya bagi kita yang masih mempercayai suara. Mari meracau di Ruang Bunyi.
-
Bahas Bahasan Bahasa Episode: Obral- obrol Persuasif Rasa Milenial
Dunia digital, tuan, puan, kawan
Hari-hari belakangan dan masa depan dikendalikan dijit dan pijit jentik jemari. Alam pikir, alam ide, alam perasaan berpindah pada kepal pada genggam tangan-tangan maya. Semua berputar deras dan berpacu cepat. Kabar berita berkelebatan menyisakan ampas yang dipunguti kebanyakan dari kita yang tertinggal. Kreativitas berseliweran berpacu deras melompati batas-batas. Yang tanggal kemudian berserak terpecah jadi sampah.
Kita adalah anak-anak digital, tuan, puan, kawan.
Kemeriahan sosial ruah di kanal-kanalnya. Semua serba gemerlap dalam uforia narsistik. Tua, muda, belia bahkan balita kehilangan angka umurnya, berganti citra. Ya, diganti citra populer, viral, terkenal jadi pangeran, jadi putri jadi boneka sosial media.
Internet adalah peradaban hari ini dan esok kita, tuan, puan, kawan.
Tapal dan pilarnya begitu kokoh jadi benteng yang mengerangkeng, jadi jeruji yang menggiring langkah kita pada satu jalan menuju dunia baru.
Ya dunia baru, dunia yang begitu buas, dunia yang melepas batas-batasnya, dunia yang merekat jarak, dunia memeperpendek ingatan, dunia yang bisa dilipat dikandangi dan dikantongi.
Ruang bunyi SMPN 2 Singajaya, 2021.