Semantik Berbisik Semantik Berbisik

Episode 9 menyajikan puisi berjudul Jaga Ibuku Tuhan karya Iko. Dibacakan oleh Grace tanpa diiringi oleh musik latar. Terinspirasi dari anak-anak yang merantau dan harus meninggalkan kampung halaman demi menggapai cinta, cita dan mimpi. Puisi ini secara apik dibacakan oleh Grace. Kombinasi suara lembut, diksi lirih dan romantis, serta keheningan suasana semakin membuat puisi ini indah. Seolah-olah mengajak kita untuk berkontemplasi agar mendoakan ibu.

Episode 8 menyajikan puisi berjudul Langkah Satya, karya Iko dan dibacakan oleh Reza. Puisi ini terinspirasi dari momen merayakan HUT RI ke-75 pada 17 Agustus 2020 dalam keadaan kelam karena pandemi 2020. Mewakilkan perasaan galau dan bertanya-tanya kapan pandemi ini bisa pergi dari Ibu Pertiwi.

Episode 7 ini berjudul Ayah, Aku Sudah Dewasa karya Iko dan dibacakan oleh Karina Adla. Puisi ini berkisah tentang kerinduan seorang anak terhadap sang Ayah yang telah berada di surga. Sang Anak merindu kehadiran sang Ayah, lalu memanjatkan doa bagi sang Ayah melalui Tuhan yang Kuasa.

Episode 6 dari Semantik Berbisik berjudul Tatapan Fajar karya Iko. Masih dengan kondisi pandemi. Puisi ini seolah menggambarkan rindunya senja yang ditatap manusia dari alam bebas tanpa ada batas ruang.

Episode 5 dari Semantik Berbisik berjud Berharap pada Sang Waktu karya Iko. Masih tentang berjuang melawan pandemi. Semangat untuk kita semua!

Episode 4 dari Semantik Berbisik berjudul Menyerah, Haruskah? karya Iko. Terinspirasi dari kondisi pandemi Covid-19 yang semakin membuat kita terombang-ambing dalam laut ketidakpastian.