5 min.

Semua Diberikan Kepada Kita Tetapi Bukan Untuk Kita (4‪)‬ Renungan Pagi

    • Christendom

SEMUA DIBERIKAN KEPADA KITA TETAPI BUKAN UNTUK KITA. (bag.4)



Roma 11:36, mencatat : Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!



Kisah Para Rasul 17:25b mengatakan : “Karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.



Selanjutnya, 1 Korintus 8:6, menuliskan : namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.



Dari ayat-ayat tadi kita diberitahu bahwa kita bukan hanya berasal dari Dia, dan hidup oleh karena Dia tetapi juga harus hidup bagi Dia yang telah memberikan hidup dan nafas kepada semua orang.  



Saudaraku, semua yang baik telah diberikan-Nya kepada kita supaya segala sesuatu yang baik, yang ada pada kita dan semua yang kita kerjakan, kita persembahkan kepada Dia yang telah memberikan kehidupan itu kepada kita. 



Jadi, hidup yang sesungguhnya adalah hidup sesuai dengan tujuan yang Allah berikan kepada kita, yakni hidup bagi Dia. Dimulai dari hidup dalam hubungan yang erat dengan Kristus, menjalankan misi-Nya di dunia ini dan bertumbuh menjadi serupa dengan diri-Nya.

Allah tidak pernah merancang hidup kita terpisah dari diri-Nya dan rencana-Nya yang kekal. Karena itu ketika manusia jatuh ke dalam dosa Ia tetap menganggap manusia itu berharga, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal untuk datang ke dunia menebusa kita dengan darah-Nya yang mahal. 

 

Namun seperti Salomo membenci hidup dan akhirnya putus asa terhadap segala sesuatu yang dia lakukan, itulah yang akan kita alami jika kita hidup terpisah dari diri-Nya. Sehebat apapun prestasi yang kita raih, sebesar apapun kekayaan yang kita miliki dan seberapapun kenikmatan hidup yang kita nikmati. Terpisah dari Allah menjadikan semuanya berhenti di lubang kubur. Kita tidak diciptakan untuk hal itu. 



Semua diberikan kepada kita tetapi bukan untuk kita, mengapa? 

1. Kematian memberi tahu kita bahwa semua yang ada pada kita bukanlah milik kita.  

2. Kematian menunjukkan dengan jelas, bahwa hidup kita sendiri juga bukan milik kita.  

3. Kematian mengajarkan, bahwa semua yang terbaik diberikan kepada kita tetapi tujuan utamanya bukan untuk kita melainkan untuk kemuliaan Dia, Kristus, Tuhan kita 

4. *Nilai dari hidup dan pekerjaan yang kita lakukan terletak pada apakah kita ada dalam persekutuan dengan Dia. Apakah kita menjalankan misi-Nya dan terus bertumbuh ke arah Dia.  



Roma 14:7-8 mengatakan :

Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.

Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.



Saudaraku, kita tidak perlu pusing dengan berapa banyak yang kita miliki di dunia ini, sebab kita telah dimiliki oleh Kristus. Itu jauh lebih bernilai dari memiliki apapun. Dimiliki oleh Kristus berarti memiliki semua yang ada di dalam Dia. Karena itu, kehormatan kita hanya satu, yakni hidup bagi Dia, dengan melayani Dia dalam pengabdian yang tulus, karena kita mengasihi Dia, yang telah terlebih dahulu mengasihi kita.

   

Saya Theo Barahama, mari pancarkan Kerajaan Sorga mulai dari rumah kita.

SEMUA DIBERIKAN KEPADA KITA TETAPI BUKAN UNTUK KITA. (bag.4)



Roma 11:36, mencatat : Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!



Kisah Para Rasul 17:25b mengatakan : “Karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.



Selanjutnya, 1 Korintus 8:6, menuliskan : namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.



Dari ayat-ayat tadi kita diberitahu bahwa kita bukan hanya berasal dari Dia, dan hidup oleh karena Dia tetapi juga harus hidup bagi Dia yang telah memberikan hidup dan nafas kepada semua orang.  



Saudaraku, semua yang baik telah diberikan-Nya kepada kita supaya segala sesuatu yang baik, yang ada pada kita dan semua yang kita kerjakan, kita persembahkan kepada Dia yang telah memberikan kehidupan itu kepada kita. 



Jadi, hidup yang sesungguhnya adalah hidup sesuai dengan tujuan yang Allah berikan kepada kita, yakni hidup bagi Dia. Dimulai dari hidup dalam hubungan yang erat dengan Kristus, menjalankan misi-Nya di dunia ini dan bertumbuh menjadi serupa dengan diri-Nya.

Allah tidak pernah merancang hidup kita terpisah dari diri-Nya dan rencana-Nya yang kekal. Karena itu ketika manusia jatuh ke dalam dosa Ia tetap menganggap manusia itu berharga, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal untuk datang ke dunia menebusa kita dengan darah-Nya yang mahal. 

 

Namun seperti Salomo membenci hidup dan akhirnya putus asa terhadap segala sesuatu yang dia lakukan, itulah yang akan kita alami jika kita hidup terpisah dari diri-Nya. Sehebat apapun prestasi yang kita raih, sebesar apapun kekayaan yang kita miliki dan seberapapun kenikmatan hidup yang kita nikmati. Terpisah dari Allah menjadikan semuanya berhenti di lubang kubur. Kita tidak diciptakan untuk hal itu. 



Semua diberikan kepada kita tetapi bukan untuk kita, mengapa? 

1. Kematian memberi tahu kita bahwa semua yang ada pada kita bukanlah milik kita.  

2. Kematian menunjukkan dengan jelas, bahwa hidup kita sendiri juga bukan milik kita.  

3. Kematian mengajarkan, bahwa semua yang terbaik diberikan kepada kita tetapi tujuan utamanya bukan untuk kita melainkan untuk kemuliaan Dia, Kristus, Tuhan kita 

4. *Nilai dari hidup dan pekerjaan yang kita lakukan terletak pada apakah kita ada dalam persekutuan dengan Dia. Apakah kita menjalankan misi-Nya dan terus bertumbuh ke arah Dia.  



Roma 14:7-8 mengatakan :

Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.

Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.



Saudaraku, kita tidak perlu pusing dengan berapa banyak yang kita miliki di dunia ini, sebab kita telah dimiliki oleh Kristus. Itu jauh lebih bernilai dari memiliki apapun. Dimiliki oleh Kristus berarti memiliki semua yang ada di dalam Dia. Karena itu, kehormatan kita hanya satu, yakni hidup bagi Dia, dengan melayani Dia dalam pengabdian yang tulus, karena kita mengasihi Dia, yang telah terlebih dahulu mengasihi kita.

   

Saya Theo Barahama, mari pancarkan Kerajaan Sorga mulai dari rumah kita.

5 min.