Belajar Hidup Nafisa Adib Izzatul Ula

Setiap orang pasti memiliki sahabat yang selalu mengisi hari-hari kita. Mereka terkadang bisa menjadi pengganti keluarga/pacar/semua situasi yang buruk menjadi lebih tenang dan nyaman. Sosok sahabat tentunya bisa sebagai human diary dari setiap perjalanan kita, apapun semua hal yang ada di diri kita mereka bisa tau. Bahkan, kalau kita bisa menemukan sahabat yang baik, dimana dia tetap menemani melewati kita dari masa-masa sulit tentunya menjadikan kita tidak bisa menggantikan sosok sahabat dari apapun, materi misalnya. Sungguh, rezeki yang patut disyukuri apabila kita mempunyai sosok sahabat yang demikian. Namun, ketika tiba waktunya, kamu menyadari hidupmu bukan lagi tentang dia, masing-masing dari kita akan menjalani kehidupan yang sesungguhnya yaitu menikah. Sahabatmu yang dulu selalu menjadi andalan ketika kamu sedang tidak percaya diri atau mengalami masalah depresi dalam keluarga hingga akhirnya ia menemukan laki-laki yang dipercayai bisa menjaganya akankah kamu rela melepasnya? Apakah kamu turut merasakan kebahagiaan seperti apa yang dirasakan sahabatmu? Atau sebaliknya? Laki-laki seperti apa yang menurutmu seharusnya layak menjadi pendamping sahabatmu? Apa harapanmu kedepan untuk kehidupan baru mereka?

Kali ini gue berkesempatan ngobrol bareng Chondro, temen SMA gue, random topik tapi cukup panjang