Uang Bicara KBR Prime

Bagi pengantin baru, momen usai resepsi pernikahan yang super busy, bawaannya pengin lanjut santai-santai honeymoon. Nggak ada yang salah, tapi baiknya sih dimulai juga obrolan soal bagaimana mengelola hidup bersama. Salah satu yang penting tentunya soal budgeting. Memang sih ngomongin duit bareng pasangan tuh belum dipandang sebagai bentuk love language, mungkin bagian dari Asian Value hehe... Tapi urusan mengelola anggaran rumah tangga ini wajib masuk deep talk bagi newly wed. Soalnya bakal banyak tujuan keuangan bersama yang mau dicapai, jadinya perlu penyesuaian sana-sini dong.

Apa aja sih yang perlu diobrolin? Perlu nggak buka rekening bersama? Cari tau jawabannya di Uang Bicara episode "Dear Pengantin Baru, Jangan Lupa Rencanakan Keuanganmu", Aline Wiratmaja bakal ngebahas soal mengelola finansial buat pasutri baru bareng Certified Financial Planner Andya Hardianti. Dengarkan podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan kesayanganmu.



*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Siapa yang merasa harus kerja terus-terusan, ngumpulin banyak uang, sampai hustle sana sini, dan rasanya restless? Apalagi yang tinggal di daerah urban ada tekanan besar di finansial, biaya hidup lah, ketidakpastian ekonomi lah, dan banyak lagi. Eits, tapi kamu gak sendirian loh, soalnya menurut risetnya Deloitte tahun 2023, anak muda alias milenial dan gen Z memang rentan merasakan keresahan keuangan atau financial anxiety. Kekhawatiran soal finansial ini bisa diatasi kalau kita tahu sumbernya.

Penasaran gak sih apa aja faktor yang memicu keresahan keuangan? Dan gimana sih cara keluar dari problem ini dari kacamata finansial?

Yuk dengerin obrolan Aline Wiratmaja bareng Certified Financial Planner, Valencia Fabian soal keresahan keuangan yang dialami anak muda di Uang Bicara episode Financial Anxiety, Problem Anak Muda Masa Kini. Podcast ini bisa kamu simak di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Siapa yang nggak kenal Louis Vuitton, Gucci, atau Hermes? Brand-brand ini terkenal punya image mewah dan eksklusif, karenanya harga satu barangnya bisa sampai ratusan juta. Kadang heran kan ya kenapa ada yang getol koleksi barang-barang branded, padahal harganya selangit, foya-foyanya niat banget. Padahal, mungkin sekali mereka sejatinya lagi investasi. FYI, peminat luxury goods nggak pernah sepi lho, artinya memang menggiurkan. Malah menurut Ritel Asia, pasar barang mewah masih bakal bertumbuh sampai 2030, dan Asia Pasifik adalah salah satu kawasan dengan konsumen barang mewah tertinggi di dunia. Ada yang tertarik masuk di pasar ini? Jangan nyemplung tanpa persiapan ya! Simak obrolan Aline Wiratmaja bareng Certified Financial Planner, Rista Zwestika di Uang Bicara episode  Barang Mewah untuk Investasi, Emang Bisa? Dengarkan podcastnya di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast lainnya.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Aktivitas di dunia maya kini bukan lagi sebatas posting, likes, dan comments. Makin berkembangnya platform belanja online bisa mendorong konversi interaksi menjadi transaksi. Milenial dan Gen Z yang tech savvy tentu adalah pasar utamanya. Mereka lebih suka spending duitnya secara online, untuk belanja maupun investasi. Nah, tapi dua generasi ini punya perilaku keuangan yang berbeda lho, menurut hasil riset terbaru lembaga survei Populix. Kira-kira apa nih temuan menariknya? Industri apa saja yang jadi preferensi milienial dan gen z?

Yuk cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode Riset: Beda Gaya Milenial dan Gen Z Ngabisin Duit , Aline Wiratmaja ngobrol langsung bareng Susan Adi Putra, Assistant Head of Quantitative Research Populix. Dengarkan podcast ini di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan podcast kesayangan kamu.

Istilah trauma finansial merujuk pada gejala emosional dan kognitif yang dipicu tekanan finansial yang berat. Situasi ini berpengaruh ke cara spending, ada yang kelewat jor-joran belanja, ada juga yang kebangetan nge-keep uangnya. Kalau dibiarin aja tanpa dikelola, trauma itu berpotensi diwariskan ke anak. Jangan sampai dong trauma finansial jadi warisan. Nah, gimana caranya bebas dari trauma finansial? Aline Wiratmaja bakal cari jawabannya bareng Certified Financial Planner yang juga founder Keloladuit.id Stella Maxda. Penjelasannya ada di Uang Bicara episode Cara Putus Hubungan dengan Trauma Finansial, dengarkan di KBR Prime, Spotify, Noice, dan platform mendengarkan kesayangan kamu. 

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Memiliki rumah masih jadi impian utama sebagian orang. Makanya nggak sedikit milenial dan gen Z buru-buru DP untuk 'ngamanin' tanah developer, takut kehabisan. Buat yang nggak suka war rumah inden, tapi tetep ngebet punya, membeli rumah seken jadi opsi menarik untuk dieksekusi. Tapi, hati-hati! karena seken kan berarti bukan rumah baru ya, banyak yang mesti diperhatikan. Jangan sampai, sudah bayar ternyata tidak sesuai ekspektasi.

Nah, apa aja sih yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan belum membeli rumah seken? Ada nggak sih kelebihan punya rumah seken? Cari tahu jawabannya di Uang Bicara episode "Teliti sebelum Membeli Rumah Seken". Ada Aline Wiratmaja yang bakal ngobrol bareng certified financial planner dari finansialku Shierly. Dengarkan episodenya di KBR Prime, Spotify, Noice, Apple Podcast, dan platform mendengarkan kesayanganmu.