5 min

Mungkin, Aku Terlalu Berharap Banyak – By Dwitasari Sahabat Satwa

    • Arte

Mungkin aku terlalu berharap banyak…Rasanya semua terjadi begitu cepat, Kita berkenalan, lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari, rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan, dalam hari-hariku.

Hitam dan putih menjadi lebih berwarna, Ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku…Tak ada lagi percakapan yang biasa, ,Seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini tumbuh melebihi batas yang kutahu… Aku menjadi takut kehilanganmu.

Siksaan datang bertubi-tubi..Ketika tubuhmu tidak berada di sampingku.

Kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, Ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. Aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. Napasku akan tercekat, jika sosokmu hilang dari pandangan mata. Salahkah jika kamu selalu kunomorsatukan?

Tapi… entah mengapa sikapmu tak seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak setajam tatapan mataku. Adakah kesalahan di antara aku dan kamu? Apakah kamu tak merasakan, yang juga aku rasakan?

Mungkin kamu belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah?

Janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. Begitu sering kamu menyakiti, tapi kumaafkan lagi berkali-kali. Lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu. Pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus, namun kau hempaskan dengan begitu bulus. Seberapa tidak pentingkah aku? Apakah aku hanyalah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan – juga kautinggalkan?

Apakah aku tak berharga di matamu? Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ikut aturanmu? Di mana hatimu?! Siapakah orang yang telah beruntung karena memiliki hatimu.?

Mungkin… semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku tumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang bergitu bernilai dalam hidupku.

Namun, semua jauh dari harapku selama ini. Mungkin, memang aku yang terlalu berharap terlalu banyak… Dan pasti kamu tak sadar jika aku berbohong, aku bisa begitu mudah melupakamu..

Menjauhlah…Aku ingin dekat – dekat dengan kesepian…

By ; Dwitasari

Mungkin aku terlalu berharap banyak…Rasanya semua terjadi begitu cepat, Kita berkenalan, lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari, rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan, dalam hari-hariku.

Hitam dan putih menjadi lebih berwarna, Ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku…Tak ada lagi percakapan yang biasa, ,Seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini tumbuh melebihi batas yang kutahu… Aku menjadi takut kehilanganmu.

Siksaan datang bertubi-tubi..Ketika tubuhmu tidak berada di sampingku.

Kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, Ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. Aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. Napasku akan tercekat, jika sosokmu hilang dari pandangan mata. Salahkah jika kamu selalu kunomorsatukan?

Tapi… entah mengapa sikapmu tak seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak setajam tatapan mataku. Adakah kesalahan di antara aku dan kamu? Apakah kamu tak merasakan, yang juga aku rasakan?

Mungkin kamu belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah?

Janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. Begitu sering kamu menyakiti, tapi kumaafkan lagi berkali-kali. Lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu. Pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus, namun kau hempaskan dengan begitu bulus. Seberapa tidak pentingkah aku? Apakah aku hanyalah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan – juga kautinggalkan?

Apakah aku tak berharga di matamu? Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ikut aturanmu? Di mana hatimu?! Siapakah orang yang telah beruntung karena memiliki hatimu.?

Mungkin… semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku tumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang bergitu bernilai dalam hidupku.

Namun, semua jauh dari harapku selama ini. Mungkin, memang aku yang terlalu berharap terlalu banyak… Dan pasti kamu tak sadar jika aku berbohong, aku bisa begitu mudah melupakamu..

Menjauhlah…Aku ingin dekat – dekat dengan kesepian…

By ; Dwitasari

5 min

Top podcasts en Arte

PADRE RICO, PADRE POBRE AUDIOLIBRO
Verika Pérez
Top Audiolibros
Top Audiolibros
El Arte de la Guerra de Sun Tzu
David Carrillo
Bibliotequeando
Ricardo Lugo
Los audiolibros de Nacho Vega (audiolibros de Harry Potter)
Nacho Vega
Club de lectura de MPF
Mis Propias Finanzas