12 episodios

Ushul ‘Isyrin atau 20 prinsip adalah prinsip-prinsip mengenai dasar memahami Islam yang ditulis oleh Syaikh Hasan Al-Banna. Ushul ‘Isyrin ditulis oleh Syaikh Hasan Al-Banna sebagai jawaban atas kondisi umat ketika beliau hidup pada awal abad 20, sehingga isinya adalah solusi atau jawaban atas kondisi umat Islam pada masa itu. Namun demikian, Ushul ‘Isyrin masih relevan untuk umat Islam pada zaman sekarang.

Ngaji Ushul 'Isyrin Bangyas

    • Religión y espiritualidad

Ushul ‘Isyrin atau 20 prinsip adalah prinsip-prinsip mengenai dasar memahami Islam yang ditulis oleh Syaikh Hasan Al-Banna. Ushul ‘Isyrin ditulis oleh Syaikh Hasan Al-Banna sebagai jawaban atas kondisi umat ketika beliau hidup pada awal abad 20, sehingga isinya adalah solusi atau jawaban atas kondisi umat Islam pada masa itu. Namun demikian, Ushul ‘Isyrin masih relevan untuk umat Islam pada zaman sekarang.

    11. Bid’ah, Definisi, dan Bagaimana Menyikapinya

    11. Bid’ah, Definisi, dan Bagaimana Menyikapinya

    Segala bentuk bid'ah dalam agama yang tidak mempunyai dasar pijakan, tetapi dianggap bagus oleh hawa nafsu menusia, baik berupa penambahan maupun pengurangan, adalah kesesatan yang wajib diperangi dan diberantas dengan menggunakan cara yang sebaik-baiknya, yang tidak menimbulkan kejelekkan yang lebih parah.

    • 1h 42 min
    10. Iman kepada Allah, Sifat-sifat-Nya dan Ayat Mutasyabihat

    10. Iman kepada Allah, Sifat-sifat-Nya dan Ayat Mutasyabihat

    Ma'rifah (mengenal) Allah tabaraka wa ta'ala, meng-Esakan-Nya, dan me-Mahasucikan Dia adalah setinggi-tingginya tingkatan akidah Islam. Sedangkan ayat-ayat dan hadis-hadis shahih tentang sifat-sifat Allah adalah termasuk mutasyabihat. Kita wajib mengimaninya sebagaimana adanya, tanpa menta'wilkan dan tanpa pengingkaran (ta'thil) serta tidak perlu memperuncing perbedaan pendapat di antara para ulama tentang hal tersebut. Kita mencukupkan diri seperti apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw dan para wahabatnya, "Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata, 'Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Rabb kami,'" (Ali Imran: 7)

    • 1h 26 min
    09. Menghindari Ekstasi Intelektual yang Tidak Berorientasi pada Amal

    09. Menghindari Ekstasi Intelektual yang Tidak Berorientasi pada Amal

    “Memperdalam pembahasan tentang masalah-masalah yang amal tidak dibangun di atasnya (tidak menghasilkan amal nyata) adalah sikap takalluf (memaksakan diri) yang dilarang Islam. Misalnya memperluas pembahasan tentang berbagai hukum bagi masalah-masalah yang tidak benar-benar terjadi, memperbincangkan makna ayat-ayat al Qur'an yang belum dijangkau oleh ilmu pengetahuan, perdebatan dalam membandingkan keutamaan sahabat ra, atau memperbincangkan perselisihan yang terjadi di antara mereka. Masing-masing memiliki keutamaan sebagai sahabat Nabi saw, dan pahala dari niat mereka. Sedangkan mentakwil perselisihan mereka dapat menghindarkan diri dari dosa.”

    • 1h 9 min
    08. Adab dalam Perbedaan Masalah Furu’ (Cabang)

    08. Adab dalam Perbedaan Masalah Furu’ (Cabang)

    “Perbedaan paham dalam masalah-masalah furu' (cabang).   hendaklah tidak menjadi faktor perpecahan dalam agama, tidak menyebabkan   permusuhan, dan tidak juga kebencian, setiap mujtahid akan mendapatkan pahala   masing-masing. Tidak ada larangan melakukan studi ilmiah yang jujur dalam   persoalan-persoalan khilafiyah (masalah-masalah fiqh yang masih   diperselisihkan oleh para ulama), dalam suasana saling mencintai karena Allah   dan tolong menolong untuk mencapai kebernaran yang sebenarnya. Studi tersebut   tidak boleh menyeret pada debat yang tercela dan fanatik buta."

    • 1h 16 min
    07. Tingkatan Ilmu dan Pemahaman Seorang Muslim; Muqallid, Muttabi, & Mujtahid

    07. Tingkatan Ilmu dan Pemahaman Seorang Muslim; Muqallid, Muttabi, & Mujtahid

    "Setiap muslim yang belum mencapai kemampuan telaah terhadap dalil-dalil hukum furu' (cabang), hendaklah mengikuti salah satu imam (pemimpin agama).

    Namun lebih baik lagi kalau sikap mengikuti tersebut diiringi dengan upaya semampunya dalam memahami dalil-dalil yang dipergunakan oleh imamnya, dan hendaklah ia mau menerima setiap masukan yang disertai dalil, bila ia percaya pada keshalihan dan kapasitas orang yang memberi masukan tersebut.

    Bila ia termasuk ahli ilmu, maka hendaklah selalu berusaha menyempurnakan kekurangannya dalam keilmuan, sehingga dapat mencapai derajat penelaah (mujtahid)."

    • 1h 16 min
    06. Setiap Orang Dapat Diterima dan Ditolak Ucapannya, kecuali al-Ma'shum

    06. Setiap Orang Dapat Diterima dan Ditolak Ucapannya, kecuali al-Ma'shum

    "Setiap orang dapat ditolak ucapannya, kecuali al Ma'shum (Rasulullah saw). Segala hal yang datang dari para pendahulu -semoga mereka diridhai Allah- yang sesuai dengan al Qur'an dan as Sunah kita terima. Bila tidak, maka al Qur'an dan as Sunah lebih utama untuk diikuti. Namun demikian, kita tidak boleh mencaci maki dan menjelek-jelekkan pribadi mereka dalam masalah-masalah yang masih diperselisihkan, serahkan saja kepada niat mereka masing-masing. Sebab mereka telah mendapatkan apa yang telah mereka kerjakan."

    • 1h 16 min

Top podcasts en Religión y espiritualidad

365 con Dios
Wenddy Neciosup
Dante Gebel Live
Dante Gebel
Iglesia Biblica del Señor Jesucristo
Unknown
Aviva Nuestros Corazones
Nancy DeMoss Wolgemuth
Mujer Verdadera 365 Cronológico
Aviva Nuestros Corazones
DOSIS DIARIA ROKA
Roka Stereo