#PapPodcast #PapPodcast

Kuliah online memang terkesan jahat, tapi kamu bisa lho menemukan kebahagian di dalamnya. Asyik deh. Nggak cuma kuliah online, semua hal di hidup kamu mendadak gadget oriented. So, kenapa harus bacot? Live with it is more better then hate more~~

Note: Episode ini didedikasikan untuk sebuah lomba yang kita ikuti dan dibuat secara online (sumpah susah banget buat podcast online)

#SobatPap, tahu apa yang lebih berbahaya saat lagi chaos gini? Jempol masyarakat yang hobi broadcast message nggak jelas. TKP biasa terjadi di grup WA, dengan gembong seorang admin yang maha tahu padahal kaga tahu. Adrian, Yatama, Quincy, dan Deo asli resah banget. Waktu kita dinasihatin sama orang tua, pas kita tanya balik tahunya dari mana. Jawabannya broadcast WA, rasanya tuh WAASSUU TENAAN~~ Nggak cuma kebiasaan di WAG, kita juga mencari tahu kultur warganet di jejaring lainnya. Emang kita tuh semi-intel (notes : kalau BIN baca caption ini, tolong recruit kami jadi pasukan polisi siber).

Setelah pada hari pertama Yatama, Quincy, Yatama, dan Adrian puas 'sugar-rush', kami menjelajahi kota Bandung. Katanya, tanah Pasundan diciptakan saat Tuhan lagi senyum. Makanya, kami penasaran buat keliling di kota Lautan Api ini. Mencari tahu pesonanya siang dan malam. Bahkan, kami bedah kampus ITB. Biar berasa anak pinter, lolosan es-en-em-pe-te-en~~~

Masih nyambung sama episode sebelumnya, kita emang orangnya suka jalan-jalan. Cuma kali ini nggak difasilitasi sama siapa-siapa, ini inisiatif kita sendiri. Yatama, Deo, Quincy, dan sobat Alvian melaksanakan road trip ke Bandung. Sampai di sana rasanya wajib bagi tuan rumah untuk menjamu tamunya. Kebetulan ada yang nggak pulang karena keperluan kepanitian kampus. Adrian dan sobat Iwan menghadiahi minuman merah-merah (sirup kali ya) yang ngebuat kita 'sugar rush' sampe 'diabetes'. #SobatPap perlu berhati-hati karna apapun yang berlebihan tidaklah baik, sesuai takarannya saja. Kalau sirup bolehnya cuma dua sloki ya jangan sebotol. 

P.S. : obrolan kali ini nggak ramah mamah.

Yatama, Quincy, Adrian, dan Deo hendak membagikan cerita saat live in. Anjayy~~ keren banget deh. Kami belajar banyak banget dan kita amaze sama 'batu payung' spot foto instagramable di tempat yang sinyal aja sama susahnya kayak cari jodoh. Masih banyak lagi deh, denger aja ya #SobatPap. Obrolan kami seperti biasa berbincang santai dengan sensor mamah, kami ramah anak. khususnya anak Jak-lish (jakartan english).

Quincy bercerita tahun 2019 indah dengan hadirnya gandengan kayak truk gandeng. Adrian dan Yatama berkisah terkait perkuliahan. Deo enggak tahu 2019nya gimana, cuma katanya agak bubar jalan. Kurang lebih kami menggibahkan kisah tentang 2019. Tahun penuh gonjang-ganjing kehidupan dan gerbang di dunia perkuliahan. Kilas balik ini semoga bisa jadi batu loncatan ke neraka jahanam 2020 [aww malu bangget~]