Kamar Kreatif Kamar Siniar

Setelah 15 episode, 5 bulan, dan lebih dari 800 kali diputar di berbagai layanan streaming, Kamar Kreatif izin pamit.

Bukan akhir yang paling akhir tentunya. Kami masih berkonspirasi untuk kembali lagi dengan persiapan dan produksi yang lebih matang di awal tahun depan. Sembari jeda, kami akan memanfaatkan waktu untuk istirahat dan evaluasi agar bisa lebih baik di masa mendatang. Terima kasih sudah menjadi pendengar yang baik! Sampai jumpa!

Masih bersama Bowen, kami bernostalgia bersama ke zaman kuliah dulu. Ternyata, Bowen bisa bangkit dari keterpurukan dan meraih beasiswa untuk membiayai kuliah dengan usahanya sendiri. Usaha seperti apa yang dimaksud? Yuk simak ceritanya buat menambah keseruanmu di PSBB jilid kedua ini.

Bagi digital imaging artist ternyata kemampuan teknis hanyalah nomor sekian. Lantas apa yang paling dibutuhkan? Yuk simak Bowen menceritakan perjalanannya menjadi salah satu digital imaging artist hingga mendirikan sebuah rumah produksi khusus digital imaging yang sudah menangani  berbagai keperluan digital imaging untuk nama-nama besar dalam industri makanan siap saji.

Masih bersama Yudit, kami lanjut bercerita tentang proyeknya membantu ADGI mengembangkan UMKM di beberapa daerah, di tengah kesibukannya mengurus sebuah platform bernama Band of Illustration yang membantu ilustrator berbakat untuk berproyek. Ia juga menceritakan prosesnya dalam menemukan gaya ilustrasi sendiri hingga mengantarkannya untuk bekerjasama dengan Hindia, moniker dari Baskara Putra, pentolan band .Feast.

Saat semua orang membanggakan pencapaiannya dan ingin menjadi nomor 1, Yudit nampak asing dengan menganggap dirinya biasa-biasa saja. Tapi itulah keistimewaannya, kadang hidup tak perlu jadi pemeran utama. Walau mungkin hanya pemeran pendukung, bisa jadi kamu adalah pemeran pendukung terbaik era millenium.

Kami membicarakan kegemaran Alvin mengoleksi figurin dan perjuangan mendapatkannya. Layaknya seorang masokis, sudah tahu tersakiti tapi masih dinikmati.