Mahisa Wandira Bung Tomo

Malah ditodong utk segera curhat

Lapangan Puputan Renon

Beserta toleransi perbedaan keyakinan

Secuil percakapan senior yunior ttg kasus perkara lampau - sedikit pembelajaran.

Kupeluk rapuhmu dengan karyaku
Kupeluk celahmu dengan candaku
Kunanti merdu lagu

Kutatih belajar terbang di awan
Kubingkai semua impian khayalan
Iringi canda tawa

Kupeluk rapuhmu dengan karyaku
Kupeluk celahmu dengan candaku
Kunanti merdu lagu

Kubasuh marahmu dengan lirihku
Kubasuh semua bara di ragumu
Kunanti harum peluk

Walau tertatih walau tercabik
Khilafkan putih
Hanya kau mimpiku
Tertatih biar tertatih
Khilafkan putih
Hanya kau mimpiku
Tertatih tertatih
Khilafkan putih
Hanya kau mimpiku

Kita pernah berjanji
Untuk taklukkan dunia
Sepenuh jiwa kita percaya
Itu kan pasti terjadi

Waktu terus berganti
Janji ini abadi
Ia bersemayam dalam di dada kita
Untuk selamanya



Ribuan jam bersama
Di dalam suka dan senja
Dalam asmara dan kesunyian ini hari di bandara
Tiada pernah kan terganti
Satu hilang semua abadi
Sebesarnya cinta
Sesamudra benci
Kita kan di sana
Tuk jatuh cinta bersama