1 мин.

Kedua, Menuju Seperempat Abad Senjakala Pasca Remaja

    • Философия

Menuju Seperempat Abad
Orang bilang Quarter Life Crisis, aku bilang Menuju Seperempat Abad.

Sok tegar didepan kawan-kawan, berjuang saja demi hidup sendiri nanti. Bukan tak memikirkan, tapi yasudahlah. Generasiku terpenuhi kata-kata paling omong kosong, toxic, edgy tai kucing. Tidak ada yang filosofis dalam hidup ini, semuanya terbentur kenyataan. Yang filosofis hanya serial kapten Tsubasa.

Rima tak lagi berakhiran sama, tak ada lagi sudut di roda berputar. Tak ada yang indah setelah ini, hari ini tidak buruk, kemarin juga biasa saja. Orang-orang manja menjadi influencer yang tidak sadar dirinya manja, membuat orang-orang diluar sana harus banting tulang tengah pekan mengejar suatu hal menjijikkan, karena harga diri ditukar dengan kekayaan. Tapi siapa yang tidak mau?

Seniman-seniman papan atas sok bijaksana memilih jalan yang dirasanya tidak menyakiti hati orang, ironinya orang harus mati tersakiti hatinya. Rembulan malam berteriak, semuanya pura-pura tak mendengar. Rambut lurus mulai mengikal, kusut, tak tau arah. Sialan.

Untuk ibu, ayah dan adikku. Kalian adalah semua-semua diluar hal tadi.

Music, Mixing & Mastering by Mahsa Javier (@nowheremess)

Menuju Seperempat Abad
Orang bilang Quarter Life Crisis, aku bilang Menuju Seperempat Abad.

Sok tegar didepan kawan-kawan, berjuang saja demi hidup sendiri nanti. Bukan tak memikirkan, tapi yasudahlah. Generasiku terpenuhi kata-kata paling omong kosong, toxic, edgy tai kucing. Tidak ada yang filosofis dalam hidup ini, semuanya terbentur kenyataan. Yang filosofis hanya serial kapten Tsubasa.

Rima tak lagi berakhiran sama, tak ada lagi sudut di roda berputar. Tak ada yang indah setelah ini, hari ini tidak buruk, kemarin juga biasa saja. Orang-orang manja menjadi influencer yang tidak sadar dirinya manja, membuat orang-orang diluar sana harus banting tulang tengah pekan mengejar suatu hal menjijikkan, karena harga diri ditukar dengan kekayaan. Tapi siapa yang tidak mau?

Seniman-seniman papan atas sok bijaksana memilih jalan yang dirasanya tidak menyakiti hati orang, ironinya orang harus mati tersakiti hatinya. Rembulan malam berteriak, semuanya pura-pura tak mendengar. Rambut lurus mulai mengikal, kusut, tak tau arah. Sialan.

Untuk ibu, ayah dan adikku. Kalian adalah semua-semua diluar hal tadi.

Music, Mixing & Mastering by Mahsa Javier (@nowheremess)

1 мин.