[ PKS LEGISLATIVE CORNER ] Dikala Panen, Impor Ugal-Ugalan. Kebangetan! FRAKSI PKS DPR RI
-
- Государство
Baru-baru ini, pemerintah menggulirkan kebijakan impor beras 1 juta ton, dalihnya untuk pengamanan stok hingga akhir tahun 2021. Selain itu, pemerintah juga menetapkan impor garam tahun ini sebesar 3,07 juta ton atau naik 13,8 persen. Padahal, sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menyerukan benci produk asing dan janji swasembada garam. Kondisi ironi, kala Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Rencana pemerintah mengimpor beras mendapat protes keras dari para pertani. Pasalnya, rencana tersebut bukan hanya bakal membuat harga beras di tingkat petani jatuh, namun juga lebih buruk lagi, yakni kemungkinan tidak terserap di tengah masuknya musim panen yang akan dihadapi petani saat ini.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I 2021 stok beras akan mencapai 14,54 juta ton atau meningkat 26%, sedangkan impor garam sepanjang Januari-Februari 2021 saja mencapai 80,2 ribu ton meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Kebijakan impor, seakan menegasikan mega project food estate yang digadang-gadang Pemerintah sebagai salah satu program swasembada pangan. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Gagal kala produksi, dihimpit impor saat panen. Petani tetap termarginalkan.
Dengan fakta ini, mengapa pemerintah tetap melancarkan kebijakan impor pangan? Di mana keberpihakan negara pada pelaku pertanian? Mari bahas bersama di PKS Legislative Corner.
Dikala Panen, Impor Ugal-Ugalan. Kebangetan!
Jumat, 19 Maret 2021
13.30 WIB s.d 14.30 WIB
Bersama
drh. Slamet
Anggota FPKS Komisi IV DPR RI
Host
Adrian Farhan
Associated FPKS DPR RI
LIVE SOCIAL MEDIA FPKS DPR RI
📍 Facebook FPKS DPR RI :
https://www.facebook.com/FraksiPKSDPRRI
📍Youtube PKS TV DPR RI :
https://www.youtube.com/channel/UCIkLKSeWh7-tpPnVnoQlBfg/featured
#fraksipksdprri
#PKSPelayanRakyat
#BersamaMelayaniRakyat
#pkslegislativecorner
Baru-baru ini, pemerintah menggulirkan kebijakan impor beras 1 juta ton, dalihnya untuk pengamanan stok hingga akhir tahun 2021. Selain itu, pemerintah juga menetapkan impor garam tahun ini sebesar 3,07 juta ton atau naik 13,8 persen. Padahal, sebelumnya Presiden Joko Widodo telah menyerukan benci produk asing dan janji swasembada garam. Kondisi ironi, kala Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia.
Rencana pemerintah mengimpor beras mendapat protes keras dari para pertani. Pasalnya, rencana tersebut bukan hanya bakal membuat harga beras di tingkat petani jatuh, namun juga lebih buruk lagi, yakni kemungkinan tidak terserap di tengah masuknya musim panen yang akan dihadapi petani saat ini.
Sementara itu, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada triwulan I 2021 stok beras akan mencapai 14,54 juta ton atau meningkat 26%, sedangkan impor garam sepanjang Januari-Februari 2021 saja mencapai 80,2 ribu ton meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Kebijakan impor, seakan menegasikan mega project food estate yang digadang-gadang Pemerintah sebagai salah satu program swasembada pangan. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Gagal kala produksi, dihimpit impor saat panen. Petani tetap termarginalkan.
Dengan fakta ini, mengapa pemerintah tetap melancarkan kebijakan impor pangan? Di mana keberpihakan negara pada pelaku pertanian? Mari bahas bersama di PKS Legislative Corner.
Dikala Panen, Impor Ugal-Ugalan. Kebangetan!
Jumat, 19 Maret 2021
13.30 WIB s.d 14.30 WIB
Bersama
drh. Slamet
Anggota FPKS Komisi IV DPR RI
Host
Adrian Farhan
Associated FPKS DPR RI
LIVE SOCIAL MEDIA FPKS DPR RI
📍 Facebook FPKS DPR RI :
https://www.facebook.com/FraksiPKSDPRRI
📍Youtube PKS TV DPR RI :
https://www.youtube.com/channel/UCIkLKSeWh7-tpPnVnoQlBfg/featured
#fraksipksdprri
#PKSPelayanRakyat
#BersamaMelayaniRakyat
#pkslegislativecorner
1 ч. 4 мин.