1 avsnitt

Psikoedukasi

Intervensi Dasar 2 intervensi

    • Utbildning

Psikoedukasi

    STRESS PADA REMAJA AKIBAT WABAH COVID 19 DI DESA JUANGEN PUWOMARTANI KALASAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

    STRESS PADA REMAJA AKIBAT WABAH COVID 19 DI DESA JUANGEN PUWOMARTANI KALASAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

    Pandemi corona virus atau covid-19 membuat sebagian orang mengalami stress mulai dirasakan saat pertama kali pemerintah mengumumkan ada dua warga Indonesia yang terinfeksi corona virus  pada awal maret 2020. Dalam waktu yang relatif singkat jumlah pasien positif corona di Indonesia terus meningkat secara signifikan. Hampir seluruh dunia hidup dengan beberapa bentuk pembatasan terkait dengan pandemi ini. Anak-anak dan remaja tidak hanya tertular covid-19, tetapi mereka juga termasuk diantara korban yang paling terdampak.

    Masalah timbul karena terjadinya perubahan sistem secara tiba-tiba akibat virus corona sehingga banyak orang harus menyesuaikan secara mendadak terhadap semua perubahan pola. Dari kondisi normal menjadi stress. Rasa stres merupakan akibat dari adanya pembatasan sosial, kurangnya interaksi, dan gerak fisik yang terbatas. Hal itu yang menjadikan salah satu stresor, emosi mengambil alih pikiran, perasaan dan perilaku hingga merasakan kecemasan karena ketidak mampuan melakukan fungsi keseharian.

    Pandemi berdampak pada hampir semua kelompok masyarakat, yang rentan terkena adalah kelompok anak dan remaja. Bagi remaja terdampak masalah psikososial ini yang muncul adalah rasa stress. Rasa cemas adalah hal yang wajar terutama saat berada dalam kondisi tertentu yang menakutkan. Tapi rasa stress ini jadi tidak wajar bila sampai memicu tubuh mengeluarkan respon yang berlebihan. Stress tidak mampu dikendalikan dan malah makin membuat rumit sehingga membuat gelisah.

    Masa remaja adalah masa yang rentan terhadap kesepian. Kesepian yang terjadi pada remaja karena remaja mengalami proses perkembangan yang kompleks. Perkembangan yang meningkatkan perasaan terisolasi, kebutuhan akan individu lainnya, dan adanya stress tidak bisa bertemu dengan teman-teman sepergaulan. Dengan kata lain jika kebutuhan untuk berhubungan dekat sangat diperlukan namun remaja tidak mendapatkannya dari lingkungannya maka ada rasa stress yang muncul.

    Permasalahan psikologis yang banyak ditemui dalam wabah covid-19 yaitu kondisi stress, depresi dan trauma psikologis. Gejala-gejala yang dialami bisa berupa merasa jauh dan tidak dapat terhubung dengan orang lain serta terus menerus merasa stress.

    Untuk para remaja yang merasakan perubahan pola hidup akibat wabah covid 19 merasakan stress, terisolasi, dan kecewa karena dengan ditutupnya sekolah, kampus, dan dibatalkan berbagai acara banyak remaja kehilangan beberapa momen besar di kehidupan mereka dan juga momen keseharian seperti bertemu dengan teman-teman, mengobrol, dan bersenda gurau di kelas.

    Setiap orang punya cara berbeda untuk mengolah perasaannya, cara terbaik untuk mengatasi kesedihan membiarkan diri meyelami perasaan dan akan cepat pula diri merasa lebih baik. Beberapa remaja memilih berbicara dengan teman-teman mereka dan menggunakan kesedihan yang dirasakan bersama sebagai cara untuk merasa terhubung ditengah situasi ketika mereka tidak bisa bertemu secara fisik.


    ---

    Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/intervensidasardua/message

    • 20 min

Mest populära poddar inom Utbildning

SMART PRAT
SMART PSYKIATRI
Sjuka Fakta
Simon Körösi
Max Tänt med Max Villman
Max Villman
Hundtränarpodden
Maria Brandel
The Mel Robbins Podcast
Mel Robbins
I väntan på katastrofen
Kalle Zackari Wahlström