Anti Satir Satir Club Christian Kwan

Menanggapi postingan akun @satirkristen tanggal 5/5/2020 yang kemudian seterusnya sepertinya menjadi jargon kebanggaan akun satir tersebut: CHRISTLIKENESS BEYOND CHRISTIANITY. Waduh waduh. Bahkan di sini dikatakan bahwa menjadi serupa dengan Kristus JAUH DI ATAS Kekristenan (Agama Kristen dan TEOLOGIA). Wah wah wah. Berani sekali ya akun satir satu ini menarik kesimpulan. Mari kita hakimi dan kita bedah postingan ini dan pemikiran-pemikiran (ideologi kalau ga mau dibilang teologi) yang bersembunyi di balik topeng "Christlikeness" ini. 

.

Kali ini admin ASSC tidak sendirian heu heu. ASSC menggandeng REFORMED JAWA (@reformed_jawa) dalam mengupas lebih dalam postingan ini. Mari bersatir bersama bagi kemuliaan Tuhan. 

Empat (4) poin sanggahan saya untuk satir yang dilontarkan Pak Prohet, PhD. Semoga dengan ini kita belajar bergandengan tangan satu dalam Gereja Tuhan. Mendukung satu sama lain dalam kekudusan untuk kemuliaan Allah kita.

Akun Gereja Palsu dalam postingannya tanggal 20 Maret 2020 mensatirkan ibadah online. Apa maksud Pak Prophet dalam sabdanya kali ini? Mengapa penting untuk saya satirkan? Apa pesan moral yang bisa kita petik dari kisah ini? 

Niatnya bikin podcast under 10 minutes ternyata ini "kebablasen" heu heu heu. Berhubung podcast sebelumnya ga jelas, sekarang saya tambahin supaya makin jelas. Mari menyelam lebih dalam memahami Tuhan lewat fenomena Mazmur 91. NB: Terinspirasi banyak sekali dari pembahasan oleh Pak YTH dalam khotbah REC Exodus minggu lalu 22 Maret 2020. Monggo bisa diakses di Youtube khotbah beliau jauuh lebih berbobot dibanding podkest ini (No satir. Serius).

Podcast Anti Satir Satir Club (ASSC) hadir untuk merusak hari anda